Banjir: Saatnya Mawas Diri

News

nenglita・24 Jan 2013

detail-thumb

Tepat seminggu yang lalu, banjir melanda Jakarta. Semua televisi, media cetak, dan lain-lain menyebutkan, Jakarta Darurat Banjir. Hari itu, aktivitas kota bisa dikatakan lumpuh. Direksi Female Daily Network juga menyatakan agar seluruh karyawan bekerja dari rumah.

Jl. KH. Abdullah Syafei'i, Jakarta Timur, foto ini diambil oleh suami saya, Kamis, 17 Januari 2013, sore

Bundaran HI, foto ini diambil oleh suami saya hari Kamis, 17 Januari 2013, malam

Di hari itu, timeline Twitter, bbm group, whatsapp group saya sibuk dengan berita banjir lengkap dengan foto-foto suasana terkini.

Ternyata, bukan hanya Jakarta yang menjadi 'korban' dari musibah banjir, Bekasi, Tangerang, dan beberapa wilayah lain juga tergenang banjir. Beruntung, rumah saya tak ikut terkena imbasnya. Saya malah 'menampung' beberapa saudara yang tinggal sedaerah dan menjadi korban banjir.

Dalam sekejap, di sebuah bbm group yang terbentuk karena aktivitas pengajian ibu-ibu pembaca Mommies Daily seputar Galaxy, kami menggalang dana seadanya yang kemudian kami salurkan ke beberapa lokasi pengungsi sekitar rumah kami. (Terimakasih, buibu Al Galaxiyah atas ke-capcus-annya, I heart you, Ladies! )

Bantuan seadanya yang kami kirimkan

Banyak sekali analisa, asumsi dan prediksi seputar banjir tahun ini. Tapi bagi saya pribadi, musibah tidak bisa ditolak. Ini bukan saatnya kita menghujat atau berpangku tangan. Ini adalah saatnya kita memperbaiki diri dan membantu sesama.

Banjir minggu lalu memang sudah surut. Tapi rupanya menyisakan banyak guratan untuk dikenang. Mulai dari jalan yang rusak, tanggul jebol, harta benda hanyut, sampah berserakan, lumpur, hingga korban jiwa :(

Tumpukan sampah di jembatan Rawajati, Kalibata, saya ambil fotonya Senin, 21 Januari :(

Dan harus tetap waspada, berdasarkan BMKG, curah hujan masih belum mencapai puncaknya. Pada Mommies yang rumahnya di wilayah rentan banjir, sebaiknya tetap jaga-jaga. Sementara bagi yang beruntung tidak terkena banjir, yuk, kita berikan bantuan. Banyak sekali di Twitter, akun-akun yang menggalang bantuan. Baik itu berupa dana, tenaga, bahkan menitipkan ASI Perah :)

Mengutip tweet seseorang di Twitter, bantuan 10 -20 ribu akan lebih baik daripada hanya menghujat.

So, what are u waiting for?