
Liburan yang seharusnya menyenangkan malah bikin stres? Holiday boundaries bisa diterapkan untuk bantu Mommies jaga kesehatan mental selama musim liburan.
Mommies, siapa yang pernah merasa ironis waktu liburan datang? Harusnya happy, santai, dan penuh momen manis ala iklan-iklan sirup dan susu kental manis, kenyataannya malah muncul stres, drama, dan overthinking sampai tidak bisa tidur nyenyak. Tenang, Mommies nggak sendirian.
Banyak orang mengalami stres justru menjelang liburan, bahkan sampai merasa cemas berlebihan atau mengalami depresi masa liburan. Mulai dari jadwal keluarga yang padat, tradisi yang melelahkan, sampai ekspektasi sosial yang bikin kepala tambah penuh. Namun ada kabar baik — kondisi ini bisa banget diatasi. Salah satu caranya adalah dengan holiday boundaries.
Yup, seperti namanya, holiday boundaries adalah batasan sehat yang kita buat supaya masa liburan tetap terasa menyenangkan, bukan malah menguras energi. Yuk bahas satu per satu, siapa tahu ini bisa jadi penyelamat mood Mommies di musim liburan nanti!
BACA JUGA: Jelang Libur Nataru, Ini 9 Ruas Tol Fungsional yang Dibuka dan Tips Berkendara Aman
Secara sederhana, holiday boundaries adalah batasan yang kita tetapkan untuk menjaga energi, waktu, dan kesehatan mental kita selama liburan.
Bukan berarti kita nggak sayang keluarga atau nggak mau mengikuti tradisi ngumpul-ngumpul bareng keluarga besar misalnya acara arisan keluarga. Justru boundaries adalah bentuk self-care supaya kita bisa hadir dengan hati yang utuh, pikiran jernih, bukan datang dengan membawa perasaan kesal dan keterpaksaan.
Amy Morin, LCSW, psikoterapis, penulis, dan pembicara internasional menerangkan bahwa “stay mentally strong” di musim liburan tidak berarti memaksakan diri untuk tersenyum terus dan mengabaikan stres, tetapi justru berarti menjaga perasaan kita sendiri, menetapkan batasan-batasan yang sehat, dan memperbaiki cara berpikir yang negatif.

Tentu saja, batasan yang sehat dapat berbeda bagi setiap orang atau keluarga. Berikut beberapa contoh seperti apa sih batasan yang sehat itu:
Intinya, kita nggak harus ikut semua kegiatan, bahkan liburan keluarga, hanya karena kita “harus” ikut.
Liburan harusnya bikin hati senang, tapi kok waktu kembali ke rumah, badan dan pikiran rasanya malah kayak habis ikut sprint bolak-balik ya? Ini beberapa pemicu yang sering jadi penyebab:
Ketika salah satu apalagi keempat poin di atas ada semua, maka wajar banget kalau liburan malah bikin kita merasa cemas berlebihan. Nah, di sinilah holiday boundaries membantu banget.
Mommies, boundaries itu bukan egois. Boundaries itu sehat. Batasan pribadi adalah kunci untuk mencegah burnout di masa liburan. Berikut alasannya:
Dengan batasan yang jelas, Mommies terhindar dari overcommitting. Jadwal lebih ringan, tekanan berkurang, mood membaik.
Jika Mommies sedang rentan merasa cemas berlebihan atau alami depresi masa liburan, boundaries membantu Mommies mengelola pikiran dan energi.
Kita jadi tahu aktivitas mana yang benar-benar ingin dilakukan, bukan hanya ikut arus.
Dengan komunikasi yang jelas, risiko drama keluarga bisa berkurang. Orang lain mungkin butuh waktu untuk menyesuaikan, tapi hubungan jangka panjang jadi lebih harmonis.
Dan yang paling penting: Mommies bisa menikmati liburan tanpa harus pura-pura bahagia.
Suzy Reading, Psikolog & Penulis bilang, “Menetapkan batasan pribadi (termasuk saat liburan) adalah bagian dari perawatan diri atau kesehatan mental.” Ia mendukung “batasan sehat” sebagai bentuk self-care. Ini memberi legitimasi pada holiday boundaries sebagai strategi kesehatan mental yang benar.
Setiap orang mungkin punya kebutuhan yang berbeda, tapi berikut daftar boundaries yang bisa jadi inspirasi.
Waktu adalah energi paling berharga saat liburan.
Contohnya:
Duh, tekanan finansial itu nyata. Apalagi kalau lihat diskon di mana-mana.
Contohnya:
Beberapa interaksi sosial bisa menguras energi, apalagi kalau bertemu orang yang vibes-nya, yaaah, Mommies tahulah.
Contohnya:
Liburan sering bikin kita lupa batas tubuh sendiri. Mulai dari menyantap makanan secara berlebihan sampai aktivitas nonstop.
Contohnya:
Ini penting banget karena banyak konflik keluarga muncul dari komentar-komentar sensitif.
Contohnya:
Tradisi itu indah, tapi bukan wajib kalau sudah terasa memberatkan.
Contohnya:
Hal yang Perlu Mommies Ingat Saat Menetapkan Boundaries
Ini cheat sheet singkat tapi powerful:
Boundaries bukan soal menjauh, tapi menjaga diri agar tetap sehat, baik secara mental, fisik, dan emosional.

Holiday boundaries bisa membantu mencegah stres, tapi kalau Mommies mulai mengalami:
maka ini tanda untuk memperlambat ritme, memperketat boundaries, atau mencari dukungan profesional.
Liburan itu untuk membuat hati kita senang meski tubuh kita mungkin bakal capek banget. Liburan bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain tapi merayakan kebahagiaan dengan cara yang paling bermakna bagi Mommies dan keluarga Mommies.
BACA JUGA: Rekomendasi Aktivitas Alam untuk Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Anak
Cover: Freepik