Surga Thrifting di Indonesia, Menjual Baju Hingga Furnitur, Harga Mulai Rp5 Ribuan

Self

Sisca Christina・in 3 hours

detail-thumb

Berbelanja barang bekas layak pakai di surga thrifting bagus juga untuk menambah usia pakai barang dan mengurangi limbah. Tapi ingat, tetap belanja dengan bijaksana, ya!

Bisa membeli baju bermerek, mahal dan bagus, itu biasa. Tetapi bisa membeli baju bekas dengan kondisi bagus, bermerek (atau tidak bermerek), dengan harga super miring, dan tetap bergaya, itu baru luar biasa. Itulah salah satu alasan tren thrifting di Indonesia nggak pernah luntur.

Apa Itu Thrifting?

Secara etimologi, istilah thrifting berasal dari bahasa Inggris thrift yang artinya hemat atau penghematan. Melansir Kompas.com, salah satu sejarah berkembangnya fenomena thrifting yaitu ketika terjadi krisis besar-besaran di Amerika di mana banyak orang tidak memiliki pekerjaan dan membeli pakaian baru melalui thrift shop atau toko pakaian bekas.

Seiring berjalannya waktu, thrifting berubah menjadi tren fesyen yang bahkan dipopulerkan oleh selebriti. Kemudian, tren thrifting ini juga diadopsi oleh masyarakat di Indonesia, yang salah satunya tumbuh dan berkembang di Bandung pada 1990-2000, di mana kota ini bisa dibilang menjadi pusat mode pada masa itu. Kalau mommies ingat, dulu tren banget, kan, pergi ke Bandung untuk berburu baju-baju bermerek di factory outlet?

Mengapa Thrifting?

Hingga kini, thrifting di Indonesia masih marak, dan nggak sebatas baju saja. Dengan alasan tren, ekonomi dan sustainability, bisa menggunakan barang-barang hasil thrifting bisa bikin bangga. Karena dengan thrifting, kita bisa mendapatkan barang-barang berkualitas dengan harga yang relatif lebih murah, memperpanjang usia pakai barang tersebut sekaligus mengurangi limbah pabrik dan limbah lainnya.

Beberapa Surga Thrifting di Indonesia, Ada yang Berdiri Sejak Puluhan Tahun

1. Pasar Senen

Ini adalah salah satu surge thrifting yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Kalau dulu, ibu saya menyebut baju thrifting di Pasar Senen itu burjer alias “buruk-buruk Jerman”, artinya pakaian bekas (secondhand) dari orang Jerman (baca: bule), di mana walaupun bekas, namun kualitasnya sangat baik dan awet.

Di Pasar Senen lantai 2 dan 3, mommies bisa menemukan pakaian bekas yang diimpor dari luar negeri yang dibanderol mulai dari Rp5.000 hingga Rp300.000 atau lebih, tergantung kualitas, kondisi dan mereknya. Biasanya, merek-merek premium dibanderol dengan harga lebih tinggi.

Lokasi: Jl. Pasar Senen No. 14, Senen, Jakarta Pusat

2. Vintage Vibes, Alam Sutera

surga thrifting
Foto: Dokumentasi Google Maps

Tak hanya menjual barang-barang bekas layak pakai, Vintage Vibes juga mengundang masyarakat yang memiliki barang bekas dengan kondisi barang minimal 85% layak pakai untuk menitip jual barangnya di sini. Ini salah bisa jadi satu cara memonetisasi barang-barang hasil decluttering di rumah!

Dengan area berbelanja seluas 1.500 meter persegi, mommies bisa mencari barang bekas mulai dari pakaian, aksesoris, perlengkapan bayi, batik, radio vintage, hingga furnitur di surga thrifting yang satu ini. Cari barand branded? Ada banget; super lengkap!

Lokasi: The Flavor Bliss Lot 21 22
Jl. Alam Sutera Boulevard, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang, Banten
Instagram: @vintagevibesstore

3. Surga Thrifting Blok M Square

Mulai dari Rp35.000, mommies bisa mencari kaus, kemeja, celana hingga blazer dengan berbagai merek seperti Zara, Balenciaga dan Louis Vuiton di surga thrifting Blok M Square. Harga tentunya bervariasi tergantung dengan kualitas dan kondisi barang. Jika penasaran, mommies bisa berkunjung ke Blok M Square lantai 1 dan 3A.

Lokasi: Jl. Melawai 5, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

4. Beracun Thrift Store

Surga thrifting di area Jaksel ini menjual berbagai model pakaian seperti sweater, jaket, kaus, polo shirt, celana kargo, jins, hingga sepatu. Kalau mommies mencari pakaian bekas dengan kualitas tinggi, toko ini layak kunjung.

Lokasi: Gedung Bangka 33, Jl. Bangka Raya No.33A, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Instagram: @beracun_store

5. Kebayoran Flea Market

surga thrifting

Foto: Pasar Loak Kebayoran Lama (Dokumentasi Google Maps/rismon mon)

Terletak dekat stasiun KRL dan pasar Kebayoran Lama, Pasar Loak Kebayoran Lama sudah ada sejak dahulu sekali. Di sini, banyak dijual barang-barang mulai dari jaket, sepatu, aksesoris, ponsel hingga lampu-lampu aksesoris rumah. Jika ingin melihat-lihat, mommies bisa datang mulai jam 12.00.

Lokasi: Jl. Masjid Al Huda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

6. Surga Thrifting Pasar Barang Antik Jl. Surabaya

Mungkin kebanyakan mommies pernah mendengar pusat barang bekas yang kebanyakan menjual barang antik ini. Buat penggemar atau kolektor barang antik, pasar ini tentu surganya. Menjual banyak barang bernilai sejarah, mulai dari patung, lampu hingga mesin tik, pasar yang berlokasi sekitar 500 meter dari stasiun Cikini ini kabarnya pernah dikunjungi Katy Perry, lho. Nggak heran, karena pasar ini memang banyak digemari wisatawan asing karena keunikannya.

Lokasi: Jl. Surabaya No.46 15, Menteng, Jakarta Pusat

Terlepas dari nikmatnya berbelanja di thrift shop, baik offline maupun online, bisnis thrifting di Indonesia ini sesungguhnya dianggap meresahkan oleh pemerintah. Pemerintah menganggap bisnis pakaian bekas impor ini melanggar aturan impor dan merugikan industri tekstil dalam negeri, khususnya UMKM.

Sebagai anggota masyarakat, kita juga hendaknya bijaksana dalam berbelanja di thrift shop. Jangan karena tergiur harga murah, kemudian berbelanja banyak barang dan akhirnya menimbun pakaian di rumah. Jika demikian, semangat menjalankan prinsip sustainability untuk mengurangi limbah pabrik jadi nggak terlaksana. Tetaplah berbelanja sesuai kebutuhan, ya, mommies!

Baca juga: Liburan ke Jawa Tengah dan Bandung, Ini 10 Tempat Beli Oleh-oleh yang Wajib Dikunjungi

Cover: Instagram Flavorbliss