Pikiran Menentukan Rezeki dan Nasib, Benarkah? Begini Cara Kerjanya!

Self

Mommies Daily・in 13 minutes

detail-thumb

Benarkah pikiran bisa menentukan rezeki dan nasib seseorang? Daripada Mommies penasaran, yuk, simak penjelasannya di sini.

Segala yang kita lakukan berawal dari pikiran. Dari sanalah muncul cara kita memandang hidup, merespons perasaan, dan mengambil keputusan. Pikiran yang positif dapat menumbuhkan tindakan yang konstruktif, sementara pikiran negatif sering kali membatasi langkah kita.

Mudahnya, bila Mommies menyetel ulang pikiran negatif menjadi positif, maka banyak hal-hal yang bisa dicapai. Batin lebih tenang, perasaan lebih bahagia, dan kegiatan sehari-hari bisa dilakukan dengan beban lebih berkurang.

BACA JUGA: 5 Kalimat Afirmasi Positif agar Anak Percaya Diri, Harus Sering Dikatakan

Bagaimana Pikiran Bisa Membentuk Rezeki dan Nasib?

Pernah merasa terjebak dalam pikiran sendiri yang dipenuhi keraguan dan ketakutan? Hati-hati, kondisi itu bisa disebut dengan limiting belief, yaitu keyakinan negatif yang mempersempit potensi dan perkembangan diri secara maksimal.

Mulai sekarang, cobalah berhenti berpikir negatif dan berlatih berpikir positif. Pikiran positif memicu hal-hal yang positif pula, seperti perasaan, tindakan, dan realita yang dihasilkan.

Merujuk pada studi berjudul Impact of positive thinking on synapses (2025), pola pikir positif atau optimisme memiliki pengaruh kuat pada kerja hormon dan reaksi kimia dalam tubuh yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Pikiran optimis dan penuh syukur memicu hormon positif pula, seperti dopamin dan serotonin, yang meningkatkan kreativitas, semangat, dan kemampuan menciptakan serta mengambil peluang.

Oleh sebab itu, cara berpikir dapat mempengaruhi keputusan dan peluang yang kita tangkap yang pada akhirnya bisa memengaruhi hasil hidup, seperti rezeki dan nasib.

7 Cara Membentuk Mindset yang Baik dan Kuat

Foto: KamranAydinov/Freepik

Pikiran positif bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental Mommies. Akan tetapi, seperti apa cara membentuk pola pikir yang baik dan kuat? Dikutip dari Healhline, beberapa kebiasaan ini bisa membentuk pikiran positif.

1. Mulailah Hari dengan Kata-Kata Positif

Mulai saat ini, Mommies bisa membangun kebiasaan yang positif dan membangkitkan semangat dimulai dari saat bangun tidur. Misalnya, bilang kepada diri sendiri bahwa hari ini akan berjalan dengan baik atau mendengarkan playlist musik yang energik.

2. Berlatih Bersyukur

Rasa syukur bisa diterapkan dalam banyak hal, termasuk ketika Mommies membayar tagihan listrik setiap bulan. Maksudnya, alih-alih merasa terbebani dengan pengeluaran tersebut, Mommies bisa berterima kasih dengan kemampuan finansial yang masih sanggup membiayai, rumah tetap terang, dan keluarga bisa beraktivitas dengan nyaman. Dengan begitu, rutinitas sehari-hari bisa menjadi momen refleksi untuk disyukuri. Bersyukur bisa mengurangi stres, meningkatkan harga diri, dan memperkuat resiliensi bahkan di saat-saat yang sulit.

3. Fokus pada Hal-hal yang Baik

Hidup memang tak selamanya mudah. Ketika dihadapi dengan situasi sulit, Mommies bisa mencoba fokus pada hal-hal yang baik sekecil apapun itu. Ada hikmah di setiap musibah meskipun hal itu tidak langsung terlihat.

4. Menulis Jurnal

Menulis hal-hal yang disyukuri dapat mengembangkan optimisme dan kesejahteraan diri. Hal ini dapat dilakukan dengan menulis jurnal setiap hari dan menuliskan hal-hal yang disyukuri ketika mengalami momen bahagia atau sebaliknya.

5. Berlatih Afirmasi Positif

Kritikus paling besar biasanya datang dari diri sendiri. Seiring waktu, hal ini dapat membentuk opini negatif tentang gambaran pribadi yang sulit diubah. Untuk menghentikannya, Mommies perlu mengubah suara-suara yang ada di pikiran dari negatif menjadi positif.

6. Habiskan Waktu dengan Lingkungan Positif

Berada di sekitar orang-orang yang positif dapat memotivasi dan membantu diri melihat sisi positif kehidupan daripada keadaan sebaliknya. Energi dari lingkungan yang positif tentu berpengaruh pada orang-orang di sekitarnya. Sebisa mungkin Mommies banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang membawa energi positif.

7. Bisa Menerima Candaan Meskipun Situasi Penuh Tekanan

Situasi yang sulit dan penuh tekanan terkadang merenggut tawa dari beberapa orang. Oleh karena itu, meskipun kehidupan sedang tak baik-baik saja, Mommies tetap harus bisa menerima humor dan tertawa. Faktanya, tertawa bisa mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan suasana hati.

Contoh Pola Pikir yang Membentuk Nasib Baik

Foto: Freepik

Cara membentuk mindset yang baik dan kuat sudah, sekarang bagaimana contohnya dalam kehidupan sehari-hari?

Pertama, jangan kaitkan uang dengan suatu hal yang rentan. Contohnya, anggaplah bayar tagihan seperti menghadiahi diri sendiri. Misalnya, Mommies bisa mengucapkan “Terima kasih listrik sudah memberikan energinya untuk menerangkan rumah” atau “Terima kasih internet sudah membantu pekerjaan rumah cepat selesai” dan sebagainya.

Kedua, turut senang dengan kebahagiaan dan kesuksesan orang lain baik di media sosial atau di depan mata. Ketika melihat seseorang sukses baik secara kehidupan, akademik, atau karier, Mommies dapat ikut bahagia dan mendoakan kesuksesan mereka sebagaimana kesuksesan itu juga hal yang memungkinkan buat kita.

Ketiga, berterima kasih setiap kali mencatat atau mengevaluasi catatan pengeluaran bulanan. Daripada melihatnya sebagai membuang-buang uang (untuk hal-hal yang tidak direncanakan), Mommies bisa mengucapkan rasa syukur karena telah diberi kenikmatan untuk kopi-kopi dan makanan yang dibeli (dan berlaku untuk hal lain juga).

Masih banyak contoh pola pikir keseharian yang menentukan rezeki dan nasib baik. Intinya setiap pikiran pesimis yang muncul, Mommies bisa mulai coba menyetel ulang pikiran tersebut dan mengubahnya menjadi optimistis. Lakukan secara rutin hingga itu menjadi kebiasaan.

Dampak Terlalu Sering Berpikiran Negatif

Sebaliknya, keseringan berpikiran negatif bisa menimbulkan dampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Melansir VeryWell Mind, berikut dampak terlalu sering pesimis:

  • Rentan terhadap gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan lainnya.
  • Tingkat stres meningkat sehingga mempersempit kesempatan yang bisa diambil dan peluang yang bisa ditangkap.
  • Menghilangkan peluang sukses karena pikiran yang tidak jernih akibat pikiran negatif.
  • Terjebak dalam kondisi limiting belief.
  • Mengganggu hubungan personal dengan keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, atau yang lainnya.

Menumbuhkan pola pikir positif memang tidak terjadi dalam semalam, tetapi dimulai dari langkah-langkah kecil setiap hari. Semoga artikel ini bisa membantu meningkatkan kehidupan Mommies dan keluarga, ya!

BACA JUGA: Pikiran Negatif yang Berbahaya untuk Anak, Orang Tua Perlu Beri Bantuan!

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: cookie_studio/Freepik