Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah sudah dimulai serentak di 12 lokasi sekolah. Program ini ditujukan untuk seluruh murid SD/SMP/SMA/sederajat.
Memasuki tahun ajaran baru menjadi momentum dimulainya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah resmi memulai pelaksanaan CKG Sekolah pada Senin, 4 Agustus 2025.
CKG Sekolah adalah program pemeriksaan kesehatan pada anak usia sekolah untuk identifikasi dan deteksi dini masalah kesehatan. Melansir laman Kementerian Kesehatan, program CKG Sekolah berjalan serentak di 12 lokasi sekolah/madrasah/pesantren yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, dan Sidoarjo.
BACA JUGA: Teka-teki TKA, Hanya untuk Validator Nilai Rapor atau Bisa buat UTBK?
Berikut daftar sekolah yang menjadi pelaksanaan dimulainya CKG Sekolah:
Dilaksanakan secara bertahap, program ini berusaha menjangkau ratusan ribu sekolah dan puluhan juta siswa, tepatnya sebanyak 282.317 satuan pendidikan dan 53 juta peserta didik menjadi target peserta program CKG Sekolah pada 2025.
Melansir dari laman resmi Instagram Kemenkes @kemenkes_ri, tujuan diadakannya program Cek Kesehatan Gratis bagi anak sekolah ini adalah agar anak dan orang tua mengetahui kondisi tubuh sejak dini dan terbiasa hidup sehat dari sekarang.
Jadi, jika ditemukan masalah kesehatan pada anak, bisa segera ditinjaklanjuti lebih cepat dan tidak terlambat agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Perihal syarat, seluruh peserta didik SD/SMP/SMA/sederajat (termasuk SLB, Pesantren, dan Sekolah Rakyat) berhak mendapatkan pemeriksaan gratis di sekolah. Anak usia 7–17 tahun di luar satuan pendidikan pun juga bisa mendapatkan CKG tetapi di puskesmas setempat.
Berikut syarat peserta CKG seperti dilansir dari detikEdu:
CKG Sekolah menyasar seluruh jenjang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Hal ini untuk memastikan seluruh anak usia sekolah di Indonesia dapat mengakses layanan kesehatan gratis.
BACA JUGA: Kurikulum Indonesia Sering Berubah, Ini Dampaknya bagi Siswa dan Orang Tua
Menurut hasil awal pemeriksaan kesehatan di sekolah, masalah gigi menjadi keluhan yang paling banyak ditemukan. Disusul masalah kesehatan mata, anemia atau kekurangan zat besi, dan gangguan kecemasan akibat gawai.
Melihat masalah tersebut, ada beberapa jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Selain pemeriksaan kesehatan fisik, seluruh peserta didik juga akan diberikan pemeriksaan kesehatan jiwa. Menurut Menkes Budi, skrining kesehatan jiwa pun sama pentingnya supaya bisa ditangani lebih awal.
Kesehatan selalu menjadi faktor utama yang memengaruhi hidup seseorang dari seluruh golongan masyarakat dan setiap jenjang usia, terutama anak-anak usia sekolah. Oleh karena itu, program CKG Sekolah membuka akses layanan kesehatan untuk seluruh murid tanpa harus membebankan finansial keluarga. Lebih penting lagi, orang tua juga bisa mengetahui dan mencegah masalah kesehatan yang dialami anak-anaknya.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Program CKG Sekolah membantu menemukan masalah kesehatan pada anak sejak dini, seperti gangguan penglihatan, gigi, telinga, gejala anemia, dan sebagainya. Ketika masalah kesehatan terdeteksi sejak dini, anak bisa mendapatkan penanganan lebih awal.
Sembari diperiksa, petugas kesehatan pun turut menginformasikan hal-hal terkait kondisi kesehatan sang anak. Dengan itu, anak pun bisa menjadi lebih sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Ketika sakit, tiada orang yang bisa fokus konsentrasi dan melakukan kegiatan dengan maksimal. Oleh karena itu, anak dengan tubuh dan pikiran yang sehat tentu bisa lebih mudah fokus, aktif, dan tidak mudah lelah sehingga tidak memengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar.
Dengan pendekatan ramah anak, petugas kesehatan memberikan edukasi kesehatan secara langsung kepada anak-anak. Mereka bisa menambah wawasan dan informasi mengenai kesehatan fisik dan mental langsung dari tenaga-tenaga ahli kesehatan yang bertugas.
Program CGK Sekolah membantu meminimalkan penyebaran penyakit menular yang diderita anak, seperti influenza, kutu, penyakit kulit, dan lainnya. Dengan demikian, ada tidak pencegahan supaya penyakit menular tidak tersebar di sekolah, tempat berkumpulnya anak-anak.
Selain mendeteksi sejak dini masalah kesehatan pada anak, Mommies dan Daddies juga jadi lebih paham dan dapat selalu memeriksa dan memantau kesehatan anak.
BACA JUGA: Anak Punya Nilai Bagus, Belum Tentu Sukses? Ini Penyebabnya!
Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah bisa memberikan banyak manfaat, khususnya untuk skrining kesehatan para peserta didik. Jika anak-anak memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, maka proses belajar akan berjalan lancar dan anak bisa tumbuh secara optimal.
Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Pavel Danilyuk/Pexels