Annasha Queenara, Lolos 5 Universitas Ternama di Jepang dan Australia

Education

Dhevita Wulandari・14 May 2025

detail-thumb

Punya kemauan dan semangat belajar yang tinggi, Annasha Queenara diterima di 5 universitas ternama skala internasional. Intip kebiasaan belajarnya, yuk!

Lahir di Jakarta Selatan pada 2007, Annasha Queenara, memiliki sederet prestasi yang gemilang. Mulai dari juara menyanyi yaitu 3rd Winner of Singing Competition FLS2N 2016 (Sub-district Level), 2nd Winner of National Vocal Group Competition 2023 (held by Universitas Tarumanegara), dan juara menari yaitu 3rd Winner Dance Competition 2018 (School Championship), 5th Winner Dance Competition 2022 (National Level, held by Bank DKI), hingga menjadi Best Graduate di tahun 2019 dan Level Merit ICAS Competition 2023. Semua prestasi tersebut menjadi bukti semangat belajar yang tinggi dan bakatnya yang serba bisa.

Kini, kerja keras dan impiannya mengantarkannya pada babak baru yang membanggakan. Ia berhasil diterima di lima universitas ternama di kancah internasional, membuka lebar jalannya untuk menimba ilmu di bidang yang diminatinya.

Ini kisah inspiratif Queenara yang memilih masa depannya di antara APU Ritsumeikan University Japan, Tokyo International University, Royal Melbourne Institute of Technology, Griffith University, dan Edith Cowan University.

Apa motivasi yang membuat kamu lolos di banyak universitas?

Dari kecil, aku sudah punya cita-cita buat kuliah di luar negeri. Entah kenapa, dari dulu aku selalu tertarik sama dunia luar, budaya yang beda, cara belajar yang lebih terbuka, dan kesempatan buat berkembang di lingkungan internasional.

Karena itu, aku mulai mempersiapkan diri dari awal. Aku belajar serius, ikut kegiatan di luar sekolah, dan cari pengalaman sebanyak mungkin biar bisa punya nilai lebih. Aku juga sering ikut lomba dan proyek yang bisa mengasah cara aku berpikir dan kerja sama tim. Mungkin karena kombinasi usaha itu dan tekad yang kuat, akhirnya aku bisa diterima di beberapa universitas.

Buat aku, ini bukan cuma soal kuliah, tapi langkah awal buat mewujudkan mimpi yang sudah aku tanam dari kecil.

BACA JUGA: 10 Jurusan Kuliah yang Paling Relevan dengan Kebutuhan Industri Masa Depan

Akhirnya pilih universitas mana dan apa alasannya?

Akhirnya, aku memutuskan buat pilih Asia Pacific University Ritsumeikan di Jepang (APU), jurusan Marketing di International Management. Salah satu alasan paling personal-nya, tuh, karena dari dulu aku sering lihat foto-foto mama waktu masih tinggal di Jepang.

Dari situ aku merasa kayak punya kedekatan sendiri sama Jepang, meskipun belum pernah ke sana. Suasananya kelihatan tenang, tapi modern. Dan lama-lama, aku jadi makin pingin ngerasain sendiri hidup di sana.

Selama ini belum sempat ke Jepang. Jadi, bisa kuliah di APU tuh kayak sekali jalan dua tujuan, melanjutkan pendidikan sambil mewujudkan impian masa kecil. Ditambah lagi, APU punya lingkungan internasional (mahasiswa dari berbagai negara) dan programnya cocok sama minatku di bidang marketing. Jadi, rasanya ini pilihan yang paling pas buat aku sekarang.

Foto: Instagram @annashaqueenara

Boleh share kebiasaan belajar kamu?

Soal kebiasaan belajar, aku termasuk orang yang percaya banget sama yang namanya balance. Jadi aku nggak yang belajar terus-terusan, tapi aku mengatur waktu supaya tetap seimbang antara belajar, istirahat, dan ikut kegiatan di luar akademik.

Kalau lagi belajar, aku usahain fokus banget, kebetulan aku anaknya emang kalau udah belajar lumayan ngotot dan aku tidak terlalu keberatan. Tapi setelah itu, aku juga kasih waktu buat diri sendiri, entah itu jalan-jalan, nonton film, atau sekadar tidur siang.

Kegiatan non-akademik juga penting buat aku karena di situ aku bisa ketemu orang baru, belajar teamwork, dan nambah pengalaman yang nggak bisa didapat di kelas. Buat aku, manajemen waktu yang seimbang kayak gini justru bikin aku lebih produktif dan nggak gampang burnout.

Saat capek dan selain belajar, kamu biasanya aktif kegiatan apa saja di sekolah dan di luar sekolah?

Kalau lagi capek atau butuh istirahat dari belajar, aku biasanya aktif di berbagai kegiatan, baik di dalam maupun di luar sekolah. Di sekolah, aku jadi anggota OSIS sebagai Koordinator Hubungan Masyarakat. Jadi, lumayan sering handle komunikasi dan koordinasi acara.

Aku juga dipercaya jadi ketua salah satu acara terbesar di sekolah, yaitu Retrouvailles Cup 2024, yang ngajarin aku banyak banget soal leadership dan kerja tim.

Selain itu, aku merupakan seorang dancer anggota DBEATS dan juga bagian dari vocal group sekolah, Don Bosco Crescendo Choir, keduanya jadi tempat aku bisa mengekspresikan diri dan recharge energi sambil ngelakuin hal yang aku suka.

Di luar sekolah, aku sempat magang, ikut volunteer di JakartaXBeauty (JXB) 2024. Pengalaman yang super seru dan bikin aku ketemu banyak orang baru dari berbagai background. Aku juga sempat menjadi narasumber talkshow buat adik-adik kelas. Di situ aku sharing pengalaman supaya mereka juga termotivasi buat berani mimpi dan ambil peluang sejak dini.

Semua kegiatan itu justru bikin hari-hariku lebih berwarna, dan jadi cara aku jaga semangat sambil terus berkembang di luar pelajaran

Foto: Dok. Istimewa

Siapa support system terbaik kamu?

Support system terbaik aku tentu saja keluarga dan sahabat. Keluarga selalu jadi tempat aku kembali setiap kali lagi capek, stres, atau butuh semangat. Mereka nggak pernah berhenti percaya sama aku, bahkan di saat aku sendiri masih ragu.

Mama dan Panda, khususnya, mereka yang mengingatkan aku buat terus usaha, nggak gampang nyerah, dan percaya sama diri sendiri. Dukungan Mama dan Panda benar-benar jadi dorongan terbesar buat aku sampai hari ini.

Sahabat-sahabatku juga punya peran besar. Mereka yang menemani aku di masa-masa sibuk, saling dukung pas ngerjain proyek atau lomba, dan tetap ada buat ngobrol santai di tengah padatnya jadwal. Kami saling semangatin dan ngejaga satu sama lain biar tetap waras dan nggak overwork.

Punya mereka di sekitar aku tuh bikin perjalanan ini terasa jauh lebih ringan dan menyenangkan.

annasha queenara

Foto: Dok. Istimewa

Bagaimana pola parenting orang tua dalam membentuk kamu yang sekarang?

Kalau ditanya soal pola parenting, aku bisa bilang orangtuaku, terutama Mama, punya gaya yang tegas tapi penuh kasih sayang. Mereka nggak pernah memanjakan, tapi juga nggak pernah menuntut yang nggak masuk akal.

Dari kecil aku diajarin buat mandiri, bertanggung jawab, dan tahu kapan harus serius dan kapan bisa santai. Yang paling aku rasain, mereka selalu percaya sama aku. Bahkan di saat aku sendiri masih ragu, mereka tetap yakin aku bisa. Itu yang bikin aku jadi lebih berani ambil langkah besar, termasuk waktu mutusin buat daftar kuliah ke luar negeri.

Dukungan mereka bukan cuma dalam bentuk kata-kata, tapi juga lewat tindakan. Mau mendengar, memberi ruang buat berkembang, dan ada di belakang aku setiap saat.

Pola asuh kayak gitu bikin aku tumbuh jadi pribadi yang percaya diri tapi tetap tahu batas dan terus termotivasi buat jadi versi terbaik dari diri aku sendiri.

Cita-cita saat nanti dewasa?

Cita-cita aku setelah lulus S1, aku pingin lanjut S2 di luar negeri. Aku merasa pengalaman kuliah di luar negeri bakal bikin aku lebih siap buat menghadapi dunia kerja, apalagi di bidang yang aku minati.

Setelah itu, aku pengen kerja di perusahaan media internasional terutama di bagian digital marketing, yang bisa kasih aku kesempatan untuk belajar, berkembang, dan berkarya di level global. Aku tertarik sama dunia media karena menurutku, itu adalah cara yang powerful buat menyebarkan informasi, menyampaikan cerita yang bermakna, dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Dengan semua pengalaman yang aku dapat dari kuliah dan kerja nanti, aku berharap bisa berkontribusi di industri media internasional, dan mungkin suatu hari, juga punya peluang buat memimpin atau bikin perubahan besar di sana.

Foto: Dok. Istimewa

Tips untuk adik-adik kelas yang ingin masuk ke universitas besar dan berprestasi?

Buat adik-adik yang pingin masuk universitas besar dan berprestasi, pertama-tama, matangkan keinginan kalian dari jauh hari. Pahami betul apa yang kalian inginkan dan kenapa kalian memilih jalan ini, karena itu akan jadi bahan bakar kalian sepanjang perjalanan.

Selalu punya rasa penasaran yang tinggi untuk mencari informasi baru. Aku sendiri banyak mencari info tentang open admission kampus lewat Google, mulai dari persyaratan sampai proses seleksi. Jangan cuma nunggu informasi datang, tapi cari dan gali sendiri. Itu bakal membantu kalian lebih siap dan nggak ketinggalan.

Juga, jangan takut untuk bekerja keras dan gigih. Prosesnya nggak selalu mudah, seperti tes IELTS, SAT, membuat CV, atau menulis motivational essay. Semua itu butuh usaha dan waktu. Tapi kalau kalian konsisten dan nggak kenal lelah, pasti hasilnya sepadan.

Yang paling penting, percaya sama kemampuan diri kalian. Banyak orang mungkin ragu, tapi kalau kalian yakin bisa dan terus berusaha, jalan menuju impian kalian pasti terbuka. Jangan pernah ragu untuk mengejar apa yang kalian inginkan!

BACA JUGA: 8 Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia, Cocok untuk Belajar di Luar Negeri!

Cover: Dok. Istimewa