12 Hal yang Hanya Dipahami Orangtua yang Anaknya Sudah Sekolah, Apa Saja, Ya?

Parenting & Kids

Mommies Daily・13 hours ago

detail-thumb

Nggak cuma soal menabung dana pendidikan anak, setelah menjadi orangtua ternyata banyak hal yang baru dipahami saat anaknya sudah sekolah.

Mommies, begitu anak mulai masuk sekolah, hidup seperti naik roller coaster—kadang seru, kadang bikin pusing, kadang juga bikin dompet berteriak. Dan cuma sesama orangtua yang anaknya sudah sekolah saja yang bisa relate dengan segala kehebohan ini. 

Mulai dari urusan kado ulang tahun sampai nama kontak HP yang jadi katalog kelas anak, semuanya jadi bagian dari masalah anak yang… ya, akhirnya jadi urusan kita juga.

Anak Mulai Sekolah? Orangtua Pasti Pernah Merasakan 12 Hal Ini

Berikut ini beberapa hal lucu dan sedikit melelahkan tapi tetap kita jalani dengan cinta—karena, ya, siapa lagi yang mau repot kalau bukan kita, orangtuanya?

BACA JUGA: Asah Softskill Remaja, Ini 10 Kegiatan Volunteer untuk Anak SMP dan SMA

1. Biaya Sekolah Itu Bukan Cuma SPP

Mommies, waktu awal daftar sekolah mungkin kita pikir: “Oke, SPP-nya masih masuk akal.” Tapi ternyata, itu baru permukaan. Masih ada biaya ekskul, kado ultah teman sekelas, iuran kelas, seragam ekskul yang beda sama seragam biasa, sampai uang untuk study tour yang kadang kayak short trip ke luar kota… plus uang saku harian, tentu saja. Kadang mikir, ini sekolah atau kita ikutan arisan keluarga besar ya?

2. Kontak HP Jadi Album Jejak Teman Anak

Tiba-tiba, di kontak HP ada nama seperti: “Bu Rina – Mamanya Alif 2B” atau “Pak Danu Futsal Farrel”. Bahkan kadang nggak tahu siapa orangnya, tapi penting buat disimpan karena anak bilang, “Bu, kalau aku ketinggalan sepatu futsal, WA mamanya Rafif ya!” HP jadi penuh dengan nomor tak dikenal, tapi semua penting demi kelangsungan logistik sekolah anak.

3. Info Mendadak di Jam Tak Masuk Akal

Yang satu ini true story buat banyak Mommies: jam 9 malam, anak tiba-tiba bilang, “Ma, besok harus bawa daun pisang, lilin ulang tahun, dan satu loyang bolu.” Lah, ini sekolah atau syuting sinetron? Jadi orangtua anak sekolah tuh harus siap sedia kayak tim SAR—sedia kantong kresek, glitter, atau daun pepaya kapan saja.

4. Drama Seragam dan Baju Ganti

Hari Senin: seragam lengkap. Hari Selasa: baju olahraga. Hari Rabu: ada ekskul tari, jadi bawa kostum tambahan. Hari Kamis: katanya “free dress code” untuk kegiatan seni. Hari Jumat: pulang lebih cepat tapi pakai baju Muslim. 

Jadi Mommies, kalau nggak pakai reminder di kulkas, bisa-bisa anak masuk sekolah pakai seragam yang salah dan kita dihujani drama air mata sejak pagi.

5. Ujian Nasional Rasa Ujian Hidup

Anak yang ujian, orang tua yang deg-degan. Bukan cuma mikirin nilai, tapi juga harus ikut menghafal materi. Kadang Mommies lebih hafal jadwal ulangan anak daripada jadwal belanja mingguan. Dan jangan lupakan tugas prakarya yang… ya ampun, kok bisa lebih susah dari skripsi zaman kuliah?

6. Grup WhatsApp Kelas: Antara Berfaedah dan Bikin Panas Dingin

Grup WA kelas itu seperti hidup di tengah pasar malam: ramai, penuh informasi, tapi kadang bikin bingung. Ada yang tanya PR, ada yang share video parenting, ada juga yang kirim quote motivasi tiap pagi.

Jangan salah, kadang satu chat penting bisa tenggelam di antara 300-an pesan dalam 10 menit.

Foto: Freepik

7. Momen ‘Kok Gitu Sih?’ Saat Anak Cerita Tentang Sekolah

“Ma, tadi aku belajar tentang pahlawan, tapi aku lupa namanya. Yang penting dia punya kuda.” Atau: “Tadi aku jajan es krim, tapi nggak aku habisin, aku taruh di tas ya.” Hati Mommies langsung deg-degan membayangkan tas jadi freezer berjalan… atau malah jadi kolam renang mini.

8. Urusan Peringatan Hari Besar Jadi Super Serius

Kalau sudah mendekati Hari Kartini, Hari Kemerdekaan, atau Hari Pahlawan, bersiaplah! Harus cari kebaya mini, baju adat, atau seragam profesi lengkap dengan properti. 

Dan jangan harap bisa beli dadakan, karena semua toko pasti sold out. Mommies bisa jadi desainer dadakan, tukang jahit, sampai konsultan fashion demi tugas peran anak.

9. Tugas yang “Katanya” Anak, Tapi Orangtua yang Lembur

“Ma, bikin poster tentang hemat energi ya. Besok dikumpulin.” Yang terjadi: anak nonton YouTube, Mommies yang cari kertas karton, gambar, dan lem. 

Kadang kita ngerasa kayak lagi ikut lomba poster nasional, bukan sekadar bantu tugas anak TK.

10. Semua Masalah Sekolah Jadi Masalah Pribadi

Anak lupa bawa bekal? Orangtua ikut deg-degan. Anak cerita temannya marah? Kita langsung mikir, “Harus diskusi sama gurunya nggak ya?” 

Anak bilang “Nggak mau sekolah,” rasanya kayak ditampar kenyataan—karena Mommies tahu, besok pagi harus perang lagi nyuapin, nyiapin baju, dan semangatin anak dengan energi sisa-sisa.

Jadi, orangtua yang anaknya sudah sekolah memang kudu siap menjadikan masalah sekolah = masalah pribadi.

11. Jam Masuk & Pulang yang Ajaib

Ada sekolah yang masuk jam 6.30, ada yang pulang jam 10.15. Ekskul jam 3 sore. Jadwal antar-jemput jadi tantangan Tetris tersendiri. Belum lagi kalau punya anak lebih dari satu di sekolah yang berbeda. Mommies jadi supir pribadi plus time manager handal.

12. Pameran Hasil Karya yang Bikin Nangis Haru

Setelah semua drama, capek, dan kerempongan, tiba-tiba datang undangan pameran karya anak. Pas liat tempelan gambar stickman di kertas A4 dengan tulisan “Aku sayang Mama”, Mommies langsung mewek. Capeknya terbayar, karena tahu semua ini untuk si kecil yang sedang bertumbuh dan belajar.

BACA JUGA: Kembalinya Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Apa Kata Guru, Siswa, dan Orangtua?

Jadi orangtua anak sekolah itu memang penuh warna. Kadang absurd, kadang melelahkan, kadang bikin mikir, “Kenapa aku bisa lupa beli glitter padahal udah janji tadi pagi?” Tapi di balik semua drama urusan sekolah, ada cinta besar yang selalu bikin kita siap menghadapi apapun.

Karena kita tahu, masa sekolah anak cuma sekali, dan kita pengen ada di setiap momennya—baik yang bikin ketawa maupun yang bikin kita cari daun pisang jam 10 malam.

Yuk, saling support sesama Mommies, karena hanya kita yang benar-benar memahami hal-hal ajaib ini!

Penulis: Kalamula Sachi

Cover: Freepik