Viral, Dokter Kandungan Pria Lakukan Pelecehan Seksual pada Pasien

Self

Dhevita Wulandari・3 days ago

detail-thumb

Pasien hamil diduga alami pelecehan seksual oleh oknum dokter kandungan pria. Bagaimana prosedur USG kehamilan, tips, hingga apa yang harus dilakukan?

Lagi-lagi kabar buruk muncul dari dunia medis. Pelecehan seksual yang diduga dilakukan seorang oknum dokter kandungan pria atau Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) di Garut kepada seorang pasien viral dan ramai di media sosial setelah unggahan dari Instagram Story @ppdsgramm. Video CCTV yang memperlihatkan perilaku tercela oknum dokter sudah banyak tersebar di platform online.

Dalam video CCTV tersebut, terlihat seorang dokter kandungan yang sedang melakukan Ultrasonografi (USG) kepada salah satu pasiennya yang merupakan ibu hamil. Saat melakukan USG, tangan oknum dokter tersebut mengarah ke payudara pasien hingga pasien bereaksi dan meletakkan tangan kirinya ke bagian luar dadanya.

Foto: Instagram @ppdsgramm

Tidak diketahui jelas apa yang dilakukan oknum dokter tersebut karena tangannya tertutup oleh pakaian pasien. Namun, oknum dokter diduga meremas payudara korban.

Netizen pun memenuhi Direct Message (DM) Instagram drg. Mirza Mangku Anom @drg.mirza yang dikenal sering menyuarakan berita terkait masalah dalam dunia medis dan kedokteran. Di Instagram Story-nya, ia mengunggah informasi yang didapatkan dari orang yang mengetahui kejadian dan memiliki bukti, hingga korban lainnya dari oknum dokter tersebut yang bermunculan dan semakin bertambah.

Foto: Instagram Story @drg.mirza

Oknum dokter tersebut memiliki banyak modus pada korban-korbannya. Mulai dari menawarkan USG gratis, mengajak pasien jalan dan bertemu di luar tempat praktik, hingga mau membatalkan operasi jika keinginannya tidak dipenuhi.

Kasus ini sudah dilaporkan kepada polisi dan menimbulkan keresahan masyarakat pada kinerja dokter di Indonesia yang seharusnya memberikan pelayanan publik dengan baik, nyaman, dan aman. Lalu, bagaimana seharusnya prosedur USG kehamilan yang dilakukan oleh dokter kandungan?

BACA JUGA: Viral, Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, KCI Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Langkah-langkah USG Kehamilan

USG kehamilan merupakan pemeriksaan medis pada ibu hamil yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi atau ultrasonografi frekuensi tinggi untuk melihat janin dan organ reproduksi ibu di dalam rahim secara real time. Prosedur USG pada ibu hamil harusnya aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Berikut prosedur atau langkah-langkah USG kehamilan yang umum dilakukan:

  1. Posisi: Ibu hamil akan diminta berbaring di tempat pemeriksaan. 
  2. Gel: Dokter kandungan akan mengoleskan gel khusus pada perut atau vagina (tergantung jenis USG) untuk memudahkan transduser melakukan kontak dan mengirimkan gelombang suara. 
  3. Transduser: Transduser akan digerakkan di area yang telah diolesi gel untuk menghasilkan gambar janin dan organ lainnya. 
  4. Gambar: Gelombang suara yang dipantulkan oleh jaringan dan organ akan diubah menjadi gambar yang dapat dilihat di monitor. 
  5. Pembersihan: Setelah USG selesai, gel akan dibersihkan dari kulit atau vagina. 
  6. Hasil: Dokter akan menjelaskan hasil USG kepada ibu hamil dan membuat laporan. 

Tips Jika Mendapatkan Dokter Kandungan Pria

Pada umumnya, setiap pasien berhak memilih ingin diperiksa dengan dokter kandungan wanita. Namun, ketika ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan dokter kandungan perempuan dan Mommies tidak keberatan dengan kondisi tersebut, tetap penting sekali untuk melakukan komunikasi yang baik agar pemeriksaan bisa dilakukan dengan nyaman dan aman. Ini beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Berkomunikasi dengan dokter

Jangan ragu untuk bertanya mengenai hasil USG, hasil pemeriksaan, atau hal lainnya yang ingin diketahui perihal kesehatan ibu dan janin. Jika dokter kandungan pria melakukan komunikasi yang dianggap kurang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan baik secara langsung atau lewat chat, Mommies bisa menyampaikan hal tersebut pada suami, dokter terkait, perawat, dan rumah sakit apabila dibutuhkan.

2. Minta pendampingan

Saat akan melakukan pemeriksaan, sebaiknya Mommies didampingi oleh suami, keluarga, atau teman. Namun, jika benar-benar tidak ada pendamping dari kerabat terdekat, mintalah pendampingan dari perawat dan bidan perempuan di rumah sakit.

3. Ketahui hak pasien

Sebagai pasien, Mommies berhak menyampaikan keberatan jika pemeriksaan kehamilan dan kandungan hanya berdua saja dengan dokter kandungan pria dan tidak didampingi perawat atau bidan perempuan.

Foto: Instagram Story @drg.mirza

Dalam salah satu Instagram Story @drg.mirza dijelaskan, untuk USG transabdominal yang dilakukan dengan menempelkan alat khusus di atas perut pasien hamil, tangan kanan dokter berada di probe USG dan tangan kiri berada di keyboard USG. Apabila pemeriksaan memerlukan pasien untuk menaikkan baju setinggi dada, mintalah pasien untuk menaikkannya sendiri atau dengan bantuan asisten perawat atau bidan perempuan. Sehingga, bukan dokter kandungan laki-laki yang melakukannya sendiri.

4. Siapkan pertanyaan

Catat dan persiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan pada dokter sebelum pemeriksaan dilakukan dimulai.

5. Pakai pakaian yang nyaman

Pakailah pakaian yang nyaman dan tidak mengganggu pemeriksaan.

6. Makan dan minum air putih

Sebaiknya, makan terlebih dulu sebelum melakukan pemeriksaan kandungan agar terhindar dari rasa pusing dan lemas. Ingat juga untuk minum air putih yang cukup agar menjaga tubuh selalu terhidrasi.

7. Berpikir positif

Selalu bersikap tenang dan rileks selama pemeriksaan berlangsung.

dokter kandungan pria pelecehan

Foto: tirachardz on Freepik

Apabila Mendapatkan Pelecehan Seksual dari Dokter Kandungan Pria, Lakukan Hal Ini!

Hal terburuk jika Mommies mengalami pelecehan seksual dari dokter kandungan pria, hal terpenting yang harus dilakukan adalah melaporkan kejadian tersebut. Langkah-langkah yang bisa dilakukan seperti:

1. Segera lakukan pemeriksaan medis

Jika ada tanda-tanda fisik akibat pelecehan, segera lakukan pemeriksaan medis di fasilitas kesehatan seperti forensik klinik atau dokter spesialis forensik. Pemeriksaan ini penting untuk mendokumentasikan bukti dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.

2. Laporkan ke Pihak Berwenang

Laporkan kejadian tersebut kepada kepolisian atau lembaga terkait seperti Komnas Perempuan (untuk wanita) atau KPAI (untuk anak-anak).

3. Minta Bantuan Hukum

Jika diperlukan, minta bantuan dari lembaga bantuan hukum untuk mendapatkan pendampingan dan konsultasi hukum.

4. Konsultasi dengan Ahli Psikologi

Pelecehan seksual dapat menyebabkan trauma psikologis. Apabila ini terjadi pada Mommies, maka sebaiknya konsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk membantu proses pemulihan.

5. Laporkan ke Organisasi Kedokteran

Korban pelecehan seksual dalam dunia medis juga dapat melaporkan kejadian ini ke organisasi kedokteran terkait, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), untuk tindakan disiplin terhadap dokter yang bersangkutan.

6. Laporkan ke Media (Opsional):

Jika merasa nyaman, korban dapat melaporkan kejadian pelecehan seksual yang dialaminya ke media. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelecehan seksual dan agar terhindar dari kejadian serupa. Serta pentingnya melapor agar pelaku dapat diproses secara hukum.

Jangan ragu dan takut untuk melaporkan kejadian yang dialami karena korban berhak mendapatkan perlindungan hukum dan bantuan dari lembaga-lembaga terkait. Pastikan korban mencari dukungan dari keluarga, teman, hiingga lembaga yang menaungi permasalahan ini.

BACA JUGA: Humor Seksis Tidak Lucu, Itu Bentuk Pelecehan Seksual Verbal!

Cover: tirachardz on Freepik