banner-detik
EDUCATION

Anak Alami Post-Holiday Blues? Begini Cara Ampuh Mengatasinya!

Anak Alami Post-Holiday Blues? Begini Cara Ampuh Mengatasinya!

Nggak segampang itu move-on pasca libur sekolah buat anak-anak. Post-holiday blues bahkan berdampak pada mood dan perilaku mereka. Kenali lebih dalam, yuk!

Musim liburan adalah waktu yang paling dinanti-nanti oleh seluruh anggota keluarga. Begitu tahu cuti seminggu sudah disetujui oleh bos, rencana perjalanan dan segala printilan liburan buru-buru disiapkan. Jika orang dewasa segitu bersemangatnya, bayangkan bagaimana perasaan anak-anak kita. Mereka pasti dua kali lipat lebih happy.

Sayangnya, setelah semua kesenangan itu berlalu, liburan usai dan anak-anak tahu mereka harus kembali ke kehidupan nyata, tidak sedikit dari mereka yang merasa sedih dan kehilangan semangat. Apakah perasaan ini nyata? Ya. Perasaan ini sering disebut sebagai “post-holiday blues” atau kesedihan pasca libur sekolah. Hal ini bisa terjadi karena perubahan rutinitas, kembalinya tanggung jawab sebagai anak sekolah, dan aktivitas sehari-hari.

Kesedihan pasca liburan adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Namun masalah ini juga nggak boleh diremehkan. Selain menyimak tips menghadapi post-holiday blues, orang tua juga perlu tahu penyebab, dan tanda-tanda anak mengalami post-holiday blues.

BACA JUGA: 10 Tempat Wisata Unik di Jawa yang Bikin Liburan Makin Berkesan, Anti Mainstream!

Mengapa Pasca Libur Sekolah Bisa Bikin Anak Stres?

Liburan sering kali menjadi momen yang dinanti-nanti oleh anak-anak. Mereka menikmati waktu tanpa harus bangun pagi-pagi, sibuk belajar, dan les ini itu. Serba terburu-buru karena jadwal yang padat. Namun, kala masa liburan usai ini dapat menjadi sumber stres bagi mereka. Kok bisa? Berikut beberapa alasan mengapa pasca libur sekolah bisa menjadi masa yang menantang buat anak:

1. Perubahan rutinitas

Anak-anak cenderung merasa nyaman dengan rutinitas harian mereka. Selama liburan, jam tidur, pola makan, dan aktivitas berubah drastis. Ketika liburan berakhir, kembali ke rutinitas lama bisa menjadi sulit buat mereka.

2. Tekanan sosial dan emosional

Bertemu dengan banyak orang saat hari libur perayaan dan hari libur sekolah, menerima hadiah, menikmati banyak waktu longgar tanpa harus belajar dengan jadwal yang ketat adalah hal-hal yang sangat membahagiakan buat anak. Jadi, begitu hal-hal indah itu berakhir, tanpa disadari menyebabkan anak tertekan secara emosional.

3. Kembali ke sekolah

Bagi sebagian anak, kembali ke sekolah setelah liburan bisa terasa berat. Mereka harus kembali menghadapi tekanan akademik, masalah pertemanan, atau bahkan stres karena selama bersekolah mengalami perundungan (bullying), hal yang tidak mereka alami saat sekolah libur.

Tanda-tanda Anak Alami Post-holiday Blues

Kenali beberapa tanda yang menunjukkan anak mengalami post-holiday blues:

  • Anak tampak sedih, murung, dan sering menangis
  • Anak kerap menjauh atau kurang tertarik dengan aktivitas yang biasanya disukai
  • Mengalami perubahan nafsu makan dan pola tidur
  • Mudah marah dan emosinya meledak-ledak
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mengeluh sakit kepala atau sakit perut tanpa sebab yang jelas

Cara Mengatasi Post-Holiday Blues pada Anak

Foto: Freepik

Jika anak Mommies menunjukkan tanda-tanda di atas pasca libur sekolah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mereka kembali bersemangat.

1. Kembali ke rutinitas normal

Setelah liburan usai, pastikan anak kembali ke jadwal rutinnya. Rutinitas memberikan rasa aman dan stabilitas bagi anak. Beberapa hal yang bisa Mommies lakukan adalah:

  • Atur kembali jam tidur anak agar sesuai dengan jadwal sekolah.
  • Pastikan waktu makan kembali teratur.
  • Buat jadwal harian yang mencakup waktu belajar, bermain, dan beristirahat.

Meskipun mereka mungkin mengeluh karena tidak bisa tidur larut atau bermain sepuasnya seperti saat liburan, rutinitas yang konsisten akan membantu mereka merasa lebih nyaman dan stabil.

2. Pola makan sehat

Selama liburan, konsumsi makanan manis dan berlemak sering kali meningkat. Makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat diikuti dengan penurunan yang drastis, yang berkontribusi pada perubahan suasana hati.

Untuk membantu anak kembali merasa lebih baik, pastikan mereka mendapatkan asupan makanan sehat yang mengandung:

  • Protein (telur, ayam, ikan, kacang-kacangan) untuk menjaga energi yang stabil.
  • Sayur dan buah untuk nutrisi yang cukup.
  • Air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

3. Ajak anak ngobrol

Banyak anak yang tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan jelas. Mereka mungkin merasa sedih atau cemas, tetapi tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajak mereka berbicara terutama setelah melihat tanda-tanda anak mengalami post-holiday blues.

  • Tanyakan bagaimana perasaan mereka setelah liburan.
  • Dengarkan tanpa menghakimi atau mencoba langsung memberikan solusi.
  • Jika mereka merasa sedih karena harus kembali ke sekolah, bantu mereka menemukan hal-hal positif, seperti bertemu teman-teman atau belajar hal-hal baru.

Dengan berbicara secara terbuka, anak-anak akan merasa lebih dipahami dan dapat mengatasi perasaan sedih mereka dengan lebih baik.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Post-holiday blues biasanya memang berlangsung hanya beberapa hari hingga dua minggu. Namun, jika anak Mommies mengalami gejala lebih lama dan menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, seperti keinginan melukai diri sendiri, menyendiri dan isolasi diri berlebihan, atau perubahan perilaku yang drastis, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

BACA JUGA: 10 Ide Kegiatan Seru untuk Anak di Rumah saat Libur Awal Puasa, Coba Yuk!

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan