banner-detik
PARENTING & KIDS

Kenali Tanda-Tanda Orang Tua Alami Stres, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!

Kenali Tanda-Tanda Orang Tua Alami Stres, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!

Bagaimana caranya tahu bahwa Mommies atau pasangan sedang mengalami stres yang wajar dialami sebagai orang tua? Ini tanda stres yang harus diketahui!

Menjadi orang tua adalah salah satu peran paling berharga dalam hidup, tetapi juga merupakan tanggung jawab dengan berbagai tantangan besarnya. Dari tekanan finansial hingga kekhawatiran tentang kesehatan anak serta keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, semua faktor ini dapat menyebabkan stres yang berlebihan.

Jika tidak ditangani, stres yang dialami orang tua tidak hanya memengaruhi kesejahteraan mereka sendiri tetapi juga dinamika keluarga secara keseluruhan.

BACA JUGA: Agar Hubungan Rumah Tangga Tetap Harmonis, Kenali 5 Jenis Stress Language Ini!

Memahami Stres dan Kecemasan Orang Tua

Stres dan kecemasan dalam mengasuh anak adalah hal yang umum. Banyak orang tua merasa khawatir tentang perilaku, perkembangan anak, atau keterampilan mereka sebagai orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga orang tua mengalami tingkat stres yang tinggi, dibandingkan dengan hanya 20% orang dewasa lainnya.

Apa itu stres atau burnout pada orang tua? Konsep burnout pada orang tua pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Belgia, Isabelle Roskam dan Moïra Mikolajczak pada awal 1980-an. Burnout ini digambarkan sebagai sindrom kelelahan yang memiliki tiga aspek utama, yaitu:

  1. Kelelahan yang luar biasa terkait dengan peran sebagai orang tua.
  2. Merasa emosional dan berjarak dari anak-anak.
  3. Merasa tidak efektif sebagai orang tua dan meragukan kemampuan mengasuh anak.

Penyebab Orang Tua Mengalami Stres

Meskipun mengasuh anak adalah pengalaman yang menyenangkan, sering kali menjadi sumber tekanan dan kekhawatiran yang menyebabkan gejala stres kronis. Berikut beberapa faktor umum yang menyebabkan stres pada orang tua:

  • Tekanan finansial: biaya untuk membesarkan anak, terutama jika ada kebutuhan khusus atau masalah kesehatan yang memerlukan biaya tambahan, sering menjadi sumber stres utama.
  • Keseimbangan kerja dan kehidupan: tuntutan pekerjaan yang tinggi serta kewajiban sebagai orang tua dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga yang berdampak negatif pada kesehatan mental orang tua.
  • Kekhawatiran tentang kesehatan dan perkembangan anak: orang tua sering merasa cemas mengenai kesehatan dan perkembangan anak. Kekhawatiran ini dapat memperburuk stres.
  • Tekanan sosial: ekspektasi masyarakat terhadap pola asuh ideal sering kali membuat orang tua merasa terbebani.
  • Kurangnya sistem pendukung: tidak adanya bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman dapat membuat orang tua merasa terisolasi dan semakin stres.
  • Harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri: banyak orang tua merasa bahwa mereka harus selalu sempurna, sehingga tekanan yang mereka rasakan semakin meningkat.

Tanda-Tanda yang Muncul Saat Orang Tua Mengalami Stres

Stres yang dialami oleh orang tua dapat dikenali melalui tanda-tanda yang muncul dalam berbagai aspek kehidupan mereka, baik secara perilaku, fisik, emosional, maupun mental.

Tanda Perilaku

  • Terlalu protektif terhadap anak hingga membatasi pengalaman dan kemandirian mereka.
  • Mengontrol secara berlebihan sehingga anak sulit belajar mandiri.
  • Menghindari situasi tertentu yang dianggap bisa menimbulkan masalah.
  • Kesulitan berpisah dengan anak, misalnya sulit membiarkan anak tidur sendiri.
  • Menerapkan hukuman berlebihan, seperti mencabut hak istimewa anak atau memarahi mereka secara berlebihan.
  • Mengembangkan kebiasaan buruk, seperti merokok, mengunyah rambut, menggigiti kuku, bersikap kasar, atau mudah marah.
  • Sering berteriak atau kehilangan kesabaran terhadap anak atau pasangan.
  • Kurang bersosialisasi karena merasa tidak memiliki energi untuk berinteraksi dengan orang lain.

Tanda Fisik

  • Gangguan tidur seperti sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
  • Merasa lelah sepanjang waktu, meskipun sudah beristirahat cukup.
  • Sakit fisik seperti sakit kepala, nyeri leher dan punggung, atau masalah pencernaan akibat stres yang berkepanjangan.
  • Jantung berdebar-debar atau sesak napas, yang dapat disebabkan oleh kecemasan berlebihan.
  • Berat badan naik atau turun drastis akibat perubahan pola makan yang tidak sehat.

Tanda Emosional

  • Perasaan sedih atau perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
  • Mudah tersinggung dan frustrasi, bahkan terhadap hal-hal kecil.
  • Kehilangan rasa humor dan sulit menikmati momen-momen bersama anak.
  • Perasaan kesepian dan ingin menyendiri, bahkan ketika dikelilingi oleh keluarga.
  • Depresi pasca-melahirkan, yang dapat terjadi pada sekitar 1 dari 8 ibu baru, terutama di kalangan wanita dengan tingkat stres tinggi.
  • Rasa bersalah yang berlebihan, merasa bahwa mereka bukan orang tua yang baik.

Tanda Mental

  • Sulit berkonsentrasi dan sering lupa.
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan, bahkan untuk hal-hal sederhana.
  • Memiliki pikiran yang terus-menerus dipenuhi kekhawatiran.
  • Merasa kewalahan dengan tanggung jawab dan tidak yakin dapat menjalankannya dengan baik.
  • Sering berpikir negatif dan pesimis terhadap masa depan keluarga atau anak-anak.

Cara Orang Tua Mengatasi Stres

Foto: Freepik

Mengelola stres dengan baik dapat membantu orang tua menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi diri sendiri dan keluarga. Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi stres yang dialami orang tua:

1. Berkomunikasi dan cari dukungan emosional

  • Bicarakan masalah yang dihadapi dengan pasangan, keluarga, atau teman.
  • Dengarkan secara aktif keluhan dan perasaan orang tua lainnya tanpa menghakimi.
  • Mencari bantuan profesional jika stres terasa terlalu berat untuk ditangani sendiri.
  • Berpartisipasi dalam kelompok dukungan untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama.

2. Prioritaskan untuk merawat diri

  • Luangkan waktu untuk istirahat dan lakukan kegiatan yang disukai.
  • Berolahraga secara teratur untuk membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan suasana hati.
  • Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga.
  • Pastikan mendapatkan tidur yang cukup, karena kurang tidur dapat memperburuk stres.
  • Konsumsi makanan sehat, yang dapat membantu menjaga keseimbangan hormon stres.
  • Hindari konsumsi alkohol atau kafein berlebihan, yang dapat memperburuk kecemasan.

3. Cari dukungan dari lingkungan dan sosial

  • Bergabung dengan komunitas orang tua, baik secara langsung maupun online.
  • Membagi tugas rumah tangga dan pengasuhan anak dengan pasangan atau keluarga.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan, baik dalam hal mengasuh anak atau pekerjaan rumah tangga.
  • Bangun hubungan yang baik dengan anak agar komunikasi berjalan lancar.

Menjadi orang tua memang penuh dengan tantangan, tetapi dengan memahami penyebab stres dan mengenali tanda-tanda yang muncul, Mommies dan pasangan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Stres memang tak terhindarkan, tetapi dengan strategi yang tepat, orang tua akan mampu mengelola stres dengan lebih baik demi kesejahteraan seluruh anggota keluarga.

BACA JUGA: 4 Stress Language yang Wajib Diketahui, Anda Termasuk yang Mana?

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan