banner-detik
LIFESTYLE

Masih Ramai Kasus Kim Sae Ron, Ini Deretan Selebriti Korea yang Meninggal Karena Bunuh Diri

author

Katharina Menge18 Mar 2025

Masih Ramai Kasus Kim Sae Ron, Ini Deretan Selebriti Korea yang Meninggal Karena Bunuh Diri

Kasus Kim Sae Ron menambah daftar selebriti Korea yang meninggal karena bunuh diri. Kenali tanda anak mengalami depresi dan cara mencegah mereka jadi pelaku cyberbullying.

Kepergian Kim Sae Ron yang meninggal dunia pada 16 Februari 2025 menambah daftar deretan selebriti yang meninggal karena bunuh diri. Diketahui, sang aktris mengalami cancel culture dari masyarakat Korea Selatan pasca dirinya resmi menjadi pelaku DUI atau berkendara di bawah pengaruh alkohol.

Deretan selebriri Korea yang meninggal karena bunuh diri sebelumnya juga banyak disebabkan karena kasus serupa, yaitu depresi dan cyberbullying akibat cancel culture. Siapa saja mereka? Ini dia daftarnya.

BACA JUGA: Belajar dari Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron, Ini Pelajaran Penting untuk Orang Tua

8 Selebriti Korea yang Meninggal Bunuh Diri Karena Depresi dan Cyberbullying

Akibat depresi dan cyberbullying, ini dia deretan selebriti Korea yang meninggal dunia karena bunuh diri.

1. Kim Sae Ron

kim sae ron

Foto: Instagram/ronsae_

Selain mengalami cancel culture akibat kasus DUI-nya, Kim Sae Ron juga mengalami depresi pasca seluruh pekerjaan, termasuk iklan dan dramanyam dihentikan. Dia pun harus membayar utang dengan bekerja paruh waktu sebagai pekerja kafe. Namun, kala itu banyak cyberbullying yang dia terima dengan mengatakan bahwa itu hanya akting.

Dalam fakta terbaru yang dibagikan orang tuanya, Kim Sae Ron juga mengalami depresi pacsa mendapatkan tuntutan dari mantan agensinya, Gold Medalist, untuk membayar utang sebesar 700 juta won atau sekitar 7,8 miliar dalam jangka waktu tertentu.

2. Wheesung

Setelah Kim Sae Ron, penyanyi senior Wheesung juga ditemukan meninggal dunia di apartemennya pada Maret 2025 di usia 43 tahun. Walau pun penyebab kematiannya tidak diumumkan secara resmi, ia diketahui menghadapi kontroversi terkait penggunaan propofol secara ilegal di tahun 2013 dan 2019. Pada tahun 2021, ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun.

Setelah mengalami kontroversi, Wheesung diketahui menggunakan nama samaran Shin Jin Seo untuk melanjutkan aktivitas bermusiknya.

Foto: Dispatch

3. Song Jae Rim

Aktor Song Jae Rim meninggal dunia pada tahun 2024 silam. Dia ditemukan bunuh diri di apartemennya oleh seorang teman yang hendak bertemu untuk makan siang. Polisi menemukan dua halaman surat wasiat di lokasi kejadian yang mengindikasikan dirinya mengambil nyawanya sendiri.

Setelah kematiannya, baru terungkap fakta bahwa ada penggemar obsesif asal Jepang yang terus menerus melakukan pelecehan padanya. Penggemar itu diduga melacak akun pribadinya, menyebarkan informasi pribadi, dan terus-menerus mengunggah konten yang mengejeknya. Gangguan itu pun menambah tekanan mental yang dialami oleh Song Jae Rim.

Foto: Foto: Instagram/jaelim_song

4. Lee Sun Kyun

Pemeran film ‘Parasite’ ini meninggal dunia karena mengalami cancel culture dan cyberbullying. Dia diduga mengalami tekanan mental yang berat akibat kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Pada bulan Oktober 2023, ia diperiksa oleh kepolisian karena diduga mengonsumsi obat-obatan terlarang di sebuah bar eksklusif di Gangnam.

Di tengah kasus tersebut, muncul juga dugaan bahwa dirinya selingkuh, yang kemudian membuat cyberbullying yang dia terima semakin buruk. Hal itu menambah tekanan pada dirinya sehingga memutuskan untuk bunuh diri.

Foto: iMDb

5. Moon Bin

Moon Bin ASTRO ditemukan meninggal di apartemennya di Seoul pada 2023 silam. Meskipun penyebab pasti tidak diumumkan, spekulasi menyebutkan bahwa dia mengalami tekanan mental sebagai faktor utama. Sebelum meninggal, ia sempat mengambil hiatus karena alasan kesehatan.

Foto: Instagram/moon_ko_ng

6. Sulli

Mantan anggota f(x) ini meninggal pada usia 25 tahun setelah bertahun-tahun menjadi target cyberbullying dan komentar jahat di media sosial. Hampir semua hal yang dia lakukan selalu menjadi target kebencian netizen hingga dia mengalami depresi dan mengakhiri hidupnya.

Foto: Instagram/jelly_jilli_

7. Goo Hara

Mantan anggota KARA dan sahabat Sulli ini juga meninggal dunia beberapa bulan setelah Sulli. Dia diketahui mengalami tekanan mental, terutama setelah skandal dengan mantan pacarnya serta cyberbullying dari netizen.

Foto: Instagram/koohara__

8. Jonghyun

Vokalis utama boy band SHINee ini meninggal dunia di tahun 2017 pada usia 27 tahun. Sebelum meninggal, Jonghyun meninggalkan surat yang ditujukan kepada temannya, Jang Hee Yeon (Dear Cloud). Dalam surat tersebut, ia mengungkapkan perjuangannya melawan depresi berat, tekanan dari industri hiburan, dan rasa kesepian.

Foto: SM Ent.

Cara Mengenali Depresi pada Anak

Untuk orang tua, belajar dari kasus depresi yang dialami selebriti Korea di atas, ada beberapa cara mengenai anak atau orang-orang di sekitar yang mengalami depresi. Dilansir dari National Health Service (NHS UK), tanda-tanda depresi pada anak-anak meliputi deretan hal ini.

  • Sedih, atau memiliki suasana hati yang buruk yang tidak pernah hilang
  • Mudah tersinggung atau selalu marah
  • Tidak tertarik pada hal-hal yang dulu mereka sukai
  • Merasa lelah dan letih sepanjang waktu

Kemungkinan anak juga bisa menunjukkkan tanda:

  • Sukit tidur atau tidur lebih lama dari biasanya
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kurang berinteraksi dengan teman dan keluarga
  • Sulit mengambil keputusan
  • Tidak percaya diri
  • Makan lebih sedikit dari biasanya atau makan berlebihan
  • Mengalami perubahan berat badan yang besar
  • Terlihat tidak bisa bersantai atau lebih lesu dari biasanya
  • Berbicara tentang perasaan bersalah atau tidak berharga
  • Merasa hampa atau mati rasa
  • Memiliki pikiran tentang bunuh diri atau melukai diri sendiri

Cara Mencegah Anak agar Jangan jadi Pelaku Cyberbullying

Penting untuk menjaga agar anak tidak menjadi korban cyberbullying, tetapi penting juga untuk mengajarkan mereka agar tidak menjadi pelaku dan merusak mental orang lain. Supaya anak tidak menjadi pelaku cyberbullying, lakukanlah pendekatan pada anak lewat edukasi, komunikasi, dan pengawasan. Berikut beberapa tipsnya.

1. Ajarkan Empati dan Kesadaran Sosial

Mommies bisa membantu anak memahami dampak perkataan atau tindakan mereka di dunia maya. Manfaatkan contoh nyata atau cerita tentang korban cyberbullying untuk meningkatkan empati anak.

2. Jadilah Role Model dalam Berinternet

Anak selalu meniru orang tua, jadi tunjukkan cara berkomentar yang sopan dan bijak di media sosial pada anak. Mommies juga perlu menghindari menyebarkan informasi negatif atau ikut dalam perundungan online.

3. Diskusikan Etika Digital Sejak Dini

Karena anak zaman now sudah terpapar gadget sejak dini, Mommies perlu mengajarkan aturan dasar berinternet, seperti tidak menyebarkan kebencian, tidak mengejek orang lain, dan tidak membagikan informasi pribadi tanpa izin. Beritahu anak bahwa jejak digital mereka bisa berdampak jangka panjang di masa depan.

4. Awasi Aktivitas Online Anak dengan Bijak

Mommies juga bisa memanfaatkan fitur kontrol orang tua di gadget anak. Tidak ada salahnya untuk sesekali memeriksa aktivitas media sosial mereka, tetapi tetap jaga privasi agar anak tidak merasa terlalu dikontrol.

5. Ajak Anak Berpikir Sebelum Memposting

Selalu ingatkan anak aturan tentang “Think Before You Post.” Minta mereka untuk bertanya pada diri sendiri, “Apakah ini benar?” “Apakah ini baik?” atau “Apakah ini perlu?” untuk diunggah di media sosial. Ajak juga anak untuk berdiskusikan mengenai konsekuensi dari komentar negatif atau penyebaran informasi palsu.

6. Bangun Rasa Percaya Diri Anak

Mommies tentu tahu bahwa anak yang percaya diri cenderung tidak merundung orang lain untuk merasa lebih unggul. Jadi, sejak dini bantu anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tanpa merendahkan orang lain. Berilah juga dukungan emosional agar anak tidak merasa perlu mencari validasi dengan menjatuhkan orang lain.

7. Dorong Kegiatan Positif di Dunia Digital

Biasakan juga untuk anak menggunakan internet secara positif, seperti bergabung dengan komunitas edukatif, membuat konten kreatif, atau mendukung gerakan sosial.

8. Beri Konsekuensi Jika Anak Melakukan Cyberbullying

Jika anak Mommies terbukti melakukan cyberbullying, tegaslah dengan memberi mereka teguran dan konsekuensi yang sesuai, misalnya pembatasan akses internet atau kewajiban meminta maaf kepada korban. Setelah itu, Mommies perlu memberikan penjelasan kenapa tindakan mereka salah dan bantu mereka memahami perasaan korban.

Kita tidak bisa mengatur orang lain, tetapi paling tidak kita bisa mengatur apa yang keluar dari diri kita, dan pastikan tidak melukai orang lain. Untuk anak-anak, tentu saja mereka akan melakukan hal serupa seperti yang diajarkan oleh orang tua sehingga penting untuk mengajarkan mereka segala hal yang baik demi masa depannya.

BACA JUGA: 7 Skandal Artis Korea Selatan, Terbaru Ada Kim Sae Ron

Cover: Instagram/ronsae_

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan