Agar Anak Laki-laki Saya Tidak Melanggengkan Toxic Masculinity Seperti Ahmad Dhani

Parenting & Kids

fiaindriokusumo・2 days ago

detail-thumb

Seorang anggota DPR, Ahmad Dhani, menyarankan agar perempuan Indonesia dijodohkan dengan pemain bola naturalisasi ditambah embel-embel yang Musim bisa empat isteri. 

“Naturalisasi pemain bola yang hebat lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Pemai-pemain bola yang sudah di usia 40 bisa juga kita naturalisasi lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus juga. Mungkin yang duda kita carikan jodoh di Indonesia. Apalagi kalau Muslim bisa 4 istri ya pak.”

Kayaknya saya salah, ya, punya standar tinggi terhadap pejabat negara, kalau melihat video cuplikan tersebut. Bagaimana seorang pejabat negara mengeluarkan kalimat-kalimat seperti itu di momen Raker ketika membahas soal program naturalisasi PSSI saat rapat DPR. 

Saya pikir kalimat tersebut hanya layak dikeluarkan di tongkrongan bersama teman-teman tongkrongannya yang juga tak paham dengan issue gender. Seharusnya kalau untuk mengatur negara omongan yang keluar dari mulut, bukankah seharusnya lebih cerdas? 

ahmad dhani

Foto: Instagram @ahmaddhaniofficial

Jujur, sebagai ibu dari dua anak laki-laki, besar tanggung jawab saya untuk membesarkan anak laki-laki yang tak misoginis, tak seksis dan tak melanggengkan toxic masculinity. Karena bagaimana Indonesia akan menjadi negara yang ramah untuk perempuan dan mampu menghargai perempuan kalau sekelas pejabat negara aja bicara seperti itu? 

Saya suka berdiskusi dengan para psikolog anak, bagaimana cara membesarkan anak laki-laki salah satunya agar anak laki paham merespek perempuan. Dan berikut saran dari mbak Vera Itabiliana, Psikolog Anak dan Remaja yang saran-sarannya sudah saya praktekkan sejak bertahun-tahun lalu. 

BACA JUGA: 7 Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Terhindar dari KDRT, Lakukan Sejak Dini

  1. Bekerja sama dengan ayahnya anak-anak agar sang ayah menjadi contoh bagaimana memperlakukan perempuan, melalui bagaimana sang ayah bersikap kepada ibunya maupun isterinya. 
  2. Menanamkan equality sejak dini, bahwa kodrat perempuan hanyalah melahirkan dan menyusui, sisanya bisa dilakukan bersama sesuai kesepakatan bersama. 
  3. Ajarkan dan biasakan anak laki-laki untuk mengerjakan tugas rumah tangga juga. 
  4. Pastikan anak laki-laki kita memiliki interaksi yang sehat dengan teman perempuan sejak kecil, sehingga terbiasa memperlakukan perempuan dengan hormat dan setara. 
  5. Dampingi anak saat mulai bergaul dengan lawan jenis. Terbuka untuk diskusi dengan anak terkait pergaulan tersebut. 
  6. Sebagai orang tua, hindari bahasan dan candaan seksis, apalagi jika itu dilakukan di depan anak. 
  7. Ajarkan anak-anak untuk kritis  terhadap konten-konten di media sosial yang masih saja mengandung bias gender. 
  8. Ajarkan anak untuk berpikir kritis terhadap representasi perempuan di media atau di dunia hiburan. 

Sungguh nggak mudah ya tugas menjadi orang tua di saat kebodohan terpampang nyata di sekitar kita. 

BACA JUGA: 7 Ketakutan Ayah saat Membesarkan Anak Laki-laki

Cover: Instagram @ahmaddhaniofficial