Mulai dari si paling gengsi, terlemas, hingga tipe tamu yang nanya melulu, inilah tipe-tipe anak menghadapi puasa Ramadan kali ini.
Dengan segala keunikan dan kepolosan mereka, anak-anak menyambut bulan suci ini dengan berbagai cara. Ada yang antusias menjalani ibadah puasa, ada yang setengah-setengah, ada juga yang sebenarnya udah nggak tahan, tapi gengsi mau puasa bedug.
Yuk, kita telusuri tipe-tipe anak dalam menyambut bulan puasa kali ini.
Padahal udah nggak tahan berpuasa sehari penuh. Tapi ditawarkan untuk puasa bedug, dia juga ogah. Maunya tetap puasa sampai bedug magrib, tapi kesal karena azan yang ditunggu tak datang-datang. Tapi disuruh segera berbuka makin kesal. Serba salah!
Kuat, sih, kuat. Tapi yang ada lihat jam melulu. Setiap jam kita ditanya terus, apakah azan Magrib sudah berkumandang? Lucu, sih, tapi lama-lama, kan, lelah yang ditanyain melulu.
Habis sahur tidur. Lalu bangun buat sekolah. Pulang sekolah, meluk bantal lagi sampai menjelang azan Magrib. Ya, sudahlah, ya. Yang penting penuh aja dulu puasanya.
Entah kenapa, memang kalau bulan puasa, tuh, bawaannya gerah. Jadilah si anak demen buka tutup kulkas. Bukan, bukan buat minum, sih. Biar adem aja katanya.
Mendadak jadi rajin bantuin ibunya menyiapkan hidangan berbuka. Tak absen ikut ayah sholat Tarawih di masjid. Setelah sholat langsung ngaji. Wah, pokoknya bikin senang orangtuanya, deh. Semoga habis bulan Ramadan konsisten, nih.
Tipe ini kebanyakan dimiliki oleh anak yang memang suka makan. Menu ta’jil, hidangan utama, hingga sahur, harus dia yang menentukan. Sebenarnya enak juga, sih, Mommies jadi nggak pusing menentukan masak apa hari ini.
Baca juga: 7 Ide buka Puasa Selain di Resto
TIpe ini memang paling menguji kesabaran orang-orang di sekitarnya. Mulai dari hawa yang ia rasa gerah, waktu bedug Magrib yang tak kunjung datang, hingga mempermasalahkan suara napas orang yang bicara di sebelahnya.
Izin dari rumah mau sholat Tarawih di masjid. Iya, sih, ke masjid. Tapi pas dicek, malah lagi jajan sate di halaman masjid sama teman-temannya. Elus-elus dada aja, deh.
Nah, tipe ini yang paling sering bikin kita elus-elus dada. Dibangunin sahur kayak ngajak berantem. Kalau kita diamkan, nanti pas bangun marah-marah, kenapa nggak dibangunin? Ya, Tuhan. Harus gimana, nih, ibunya?
Baca juga: Ajarkan Anak Berbakti Sedari Dini
Mentang-mentang puasa, diajak beraktivitas bilangnya selalu capek, haus, lemas. Tubuhnya seakan tak lepas dari kasur, ubin, atau sofa. Semacam nggak punya tulang belakang, gitu. Ngegelesor aja hobinya.
Itu tadi 10 tipe anak saat menghadapi puasa. Kira-kira anak Mommies yang mana, nih? Yang pasti, bulan Ramadan merupakan kesempatan emas bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak. Meski setiap anak memiliki cara belajar dan memahami yang berbeda-beda. Kita orangtua dapat berperan aktif dalam membimbing mereka agar dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan penuh makna.
Cover photo by Freepik