banner-detik
EDUCATION

Belajar dari Kasus Guru di Jember, Ini 12 Kriteria Tenaga Pendidik yang Baik

author

Mommies Daily28 Feb 2025

Belajar dari Kasus Guru di Jember, Ini 12 Kriteria Tenaga Pendidik yang Baik

Sudah mengundurkan diri, ternyata kasus video syur guru di Jember merupakan hasil manipulasi pacar. Ketahui juga dampak perilaku tidak pantas seorang guru.

Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya kasus video seorang guru di Jember, Jawa Timur, yang berjoget tanpa busana. Video tersebut dengan cepat tersebar di berbagai platform media sosial dan memancing beragam reaksi dari warganet. Sosok dalam video itu diketahui sebagai Bu Guru Salsa, seorang guru honorer yang mengajar mata pelajaran matematika di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ambulu, Jember. 

Dalam rekaman berdurasi lima menit tersebut, Bu Guru Salsa terlihat mengenakan hijab dan berkacamata sambil berjoget tanpa busana. Tak hanya satu, belasan video lain yang diduga direkam oleh dirinya juga turut beredar luas di media sosial. Situasi ini semakin memicu kehebohan dan perbincangan di kalangan warganet.

BACA JUGA: Buntut Study Tour, Kepsek SMAN 6 Depok Dicopot, Begini Tanggapan Psikolog

Klarifikasi Bu Guru Salsa

Setelah kasus guru di Jember ini viral, Bu Guru Salsa akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataannya, ia tidak hanya menyampaikan permintaan maaf, tetapi juga memberikan klarifikasi terkait masalah yang dihadapinya. Ia menegaskan bahwa rekaman tersebut tidak dibuat atas kehendaknya sendiri, melainkan merupakan hasil manipulasi dari sang pacar, yang diduga memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.

“Saya merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini. Hal ini bermula karena saya telah tertipu oleh seseorang di media sosial dan chat pribadi saya ke penipu itu disebarkan dan dijualbelikan. Saya tidak bisa mengontrol hal itu.” 

Dalam video klarifikasi, Bu Guru Salsa juga mengaku sudah mengundurkan diri sebelum video syur tersebut viral, tepatnya pada awal Februari 2025. Ia juga meminta kepada warganet untuk menjadikan kasusnya sebagai pembelajaran dan tidak mudah terjebak dalam modus penipuan di media sosial. 

“Sebelum kasus itu beredar luas, dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya mengundurkan diri sebagai guru bantu dan bukan lagi bagian dari instansi manapun sejak tanggal 7 Februari 2025. Kelalaian dan kekhilafan ini murni kesalahan saya, tanpa sepengetahuan dan campur tangan dengan orang terdekat saya. Semoga juga menjadi pembelajaran bagi teman-teman untuk berwaspada terhadap berbagai modus penipuan di media sosial,” jelas Bu Guru Salsa pada akun TikTok pribadinya @sissalsaa

kasus guru jember

Foto: Instagram @sissalsa

Tanggapan DPRD Jember dan Dinas Pendidikan

Menanggapi beredarnya video kontroversial tersebut, Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Indi Naida, menyatakan rasa kecewanya terhadap kejadian ini. Ia menekankan bahwa sebagai tenaga pendidik, seorang guru seharusnya dapat menjadi teladan yang baik bagi para siswanya. Ia juga menegaskan bahwa proses seleksi tenaga pendidik perlu diperketat guna mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. 

“Walaupun (pelaku) adalah guru magang, tetapi tetap saja, Anda seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk anak didik. Sebelum menerima guru tersebut, harus ada proses seleksi yang lebih ketat, termasuk wawancara terkait kesiapan dan komitmen mereka sebagai tenaga pendidik,” terang Indi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menelusuri kasus ini. Ia juga menyampaikan bahwa Bu Guru Salsa telah mengundurkan diri sebelum video tersebut menjadi viral. Kasus ini juga masih ditangani oleh pihak kepolisian dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

“Informasi yang kami terima, yang bersangkutan sudah mengundurkan diri. Guru ini honornya berasal dari sekolah. Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri sebelum peristiwa ini mencuat,” tutur Hadi. 

Dampak Guru yang Berperilaku Tidak Pantas pada Anak Didik

Kasus seperti yang melibatkan Bu Guru Salsa tidak hanya mencoreng dunia pendidikan, tetapi juga dapat berdampak negatif pada anak didik. Berikut ini beberapa dampak yang bisa mempengaruhi siswa, antara lain. 

1. Hilangnya Rasa Hormat kepada Guru

Murid mungkin kehilangan rasa hormat dan kepercayaan terhadap guru sebagai sosok yang seharusnya menjadi panutan. Hal ini bisa tentunya dapat membuat mereka sulit menerima pelajaran dari guru lain karena merasa figur pendidik tidak lagi berwibawa. 

2. Mempengaruhi Psikologis Siswa

Murid yang mengetahui atau mendengar perilaku guru tidak pantas dapat merasa malu, bingung, hingga canggung. Beberapa mungkin mengalami tekanan sosial, terutama jika kasus ini menjadi perbincangan luas di lingkungan sekolah dan sosial. 

3. Menciptakan Citra Buruk pada Sekolah 

Kejadian ini dapat membuat murid merasa tidak bangga dengan sekolahnya, bahkan dapat berdampak pada lingkungan pendidikan secara keseluruhan. Sekolah mungkin mendapatkan stigma negatif, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi moral para siswa. 

4. Potensi Meniru Perilaku Guru

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, terutama dari figur otoritas seperti guru. Jika tidak ditangani dengan baik, kejadian ini bisa memberikan contoh buruk bagi mereka terkait batasan moral dan etika dalam bermedia sosial.

5. Menurunnya Motivasi Belajar

Murid mungkin merasa kecewa dan kehilangan rasa hormat terhadap guru yang seharusnya menjadi panutan. Akibatnya, mereka bisa menjadi kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, bahkan meragukan nilai-nilai yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. 

Foto: pressfoto on Freepik

Kriteria Tenaga Pendidik yang Baik

Seorang tenaga pendidik tidak hanya bertanggung jawab dalam menyampaikan materi pembelajaran saja, tetapi juga berperan sebagai panutan bagi siswa. Melansir dari National Institutes of Health (NIH) ini adalah sekian kriteria yang harus dimiliki oleh seorang guru yang baik. 

  1. Berkomitmen pada pekerjaan
  2. Mendorong dan menghargai keberagaman
  3. Berinteraksi dan mengkomunikasikan rasa hormat
  4. Memotivasi siswa dan rekan kerja
  5. Membawa berbagai keterampilan dan bakat saat mengajar
  6. Menunjukkan kepemimpinan dalam mengajar
  7. Mendorong lingkungan belajar yang terbuka dan saling percaya
  8. Mendorong pemikiran kritis
  9. Mendorong karya kreatif
  10. Menekankan kerja sama tim
  11. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan mengajar
  12. Memberikan umpan balik yang positif

Harapan Orang Tua pada Sosok Guru sebagai Panutan di Sekolah

Orang tua tentu memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap guru, bukan hanya sebagai pengajar, melainkan juga sebagai sosok yang dapat menjadi panutan bagi anak-anak mereka. Berikut beberapa harapan orang tua terhadap guru di sekolah, meliputi. 

  1. Berintegritas dan berakhlak baik, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada anak
  2. Mendidik dengan kasih sayang dan kesabaran, selain bersikap tegas, orang tua juga ingin agar guru dapat memahami karakter serta kebutuhan emosional setiap siswa
  3. Berkompeten dan dapat menyampaikan ilmu dengan baik, guru dapat menunjukkan dedikasi dan komitmen dalam mengajar 
  4. Dapat membangun motivasi dan semangat belajar siswa, sehingga mereka tidak hanya belajar karena kewajiban, tetapi juga karena memiliki keinginan untuk berkembang
  5. Menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua agar dapat mengetahui setiap perkembangan anak di sekolah
  6. Mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan
  7. Selalu meningkatkan kompetensinya, baik dalam metode pengajaran maupun perkembangan teknologi pendidikan, akan lebih mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan siswa di era modern

BACA JUGA: UN Resmi Diganti TKA, Ini Perbedaan dan Waktu Penyelenggeraannya

Dengan adanya sosok guru yang bisa menjadi panutan, orang tua akan merasa lebih tenang dan percaya bahwa anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang tidak hanya berkualitas secara akademik, tetapi juga dapat membentuk karakter yang baik untuk masa depan mereka. Semoga bermanfaat!

Penulis: Nariko Christabel

Cover: stockking on Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan