Ini kondisi yang membuat anak berisiko mengalami pelecehan seksual, serta tindakan pencegahan, dan bantuan yang dapat diberikan jika anak jadi korban.
Sebagai orang tua, melindungi anak dari berbagai ancaman adalah prioritas utama. Salah satu ancaman terbesar yang harus diwaspadai adalah pelecehan seksual pada anak. Memahami tanda-tanda pelecehan seksual dan faktor risiko yang membuat anak lebih rentan, dapat membantu Mommies mengambil langkah-langkah pencegahan.
BACA JUGA: Saat Anak Mengalami Pelecehan Seksual di Sekolah, Orang Tua Perlu Lakukan Hal Ini!
“Pelecehan seksual pada anak adalah segala bentuk perilaku atau tindakan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua terhadap anak di bawah umur, baik dengan paksaan, manipulasi, ancaman, maupun bujukan, yang melanggar hak anak dan merusak perkembangan fisik serta psikologisnya,” jelas Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC, Pendiri, Psikolog, dan Self Growth & Parenting Coach di Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id.
Contoh:
Orang tua wajib tahu bahwa pelaku pelecehan seksual pada anak bisa berasal dari berbagai kalangan, dan sering kali mereka adalah orang-orang yang dikenal oleh anak. Orang dekat misalnya keluarga, saudara, orang tua tiri, atau pasangan orang tua. Orang yang dipercaya anak seperti guru, pelatih, pengasuh, tetangga, atau teman keluarga. Ada juga pelaku yang tidak dikenal anak sebelumnya. Kadang pelecehan juga dilakukan oleh teman sebaya atau anak yang lebih tua, terutama jika mereka memiliki akses dan kuasa atas korban.
Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang membuat anak lebih rentan menjadi korban.
Anak perempuan lebih sering menjadi korban pelecehan seksual dibandingkan anak laki-laki.
Anak-anak dengan orientasi seksual yang berbeda, seperti remaja gay, lesbian, atau biseksual, memiliki risiko lebih tinggi mengalami pelecehan seksual.
Anak berusia antara 7 hingga 12 tahun lebih rentan terhadap pelecehan seksual. Remaja juga sering menjadi korban, terutama oleh teman sebaya mereka.
Anak-anak yang orang tuanya memiliki masalah dengan alkohol atau narkoba lebih berisiko mengalami pelecehan karena pengawasan yang kurang.
Anak yang berada dalam sistem perawatan sosial atau panti asuhan lebih rentan terhadap pelecehan karena kurangnya perlindungan dari keluarga inti.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan rumah tangga yang penuh kekerasan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami pelecehan seksual.
Anak yang memiliki masalah kesehatan mental atau hidup dengan orang tua yang mengalami gangguan mental lebih rentan terhadap pelecehan seksual.
Kemiskinan, isolasi sosial, dan kondisi perumahan yang buruk meningkatkan risiko pelecehan seksual terhadap anak.
Anak yang memiliki penyakit jangka panjang atau kebutuhan khusus sering kali lebih sulit untuk melindungi diri dan mengungkapkan pengalaman mereka.
Anak-anak yang sebelumnya mengalami kekerasan atau penelantaran lebih berisiko mengalami pelecehan seksual.
Anak-anak dengan keterbatasan fisik atau intelektual lebih rentan karena kesulitan dalam memahami dan mengkomunikasikan bahaya yang mereka hadapi.
Anak yang tinggal tanpa orang tua kandung atau dalam keluarga dengan orang tua tunggal yang memiliki pasangan baru lebih rentan terhadap pelecehan seksual.
Sebagai orang tua, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa seorang anak mungkin mengalami pelecehan seksual. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
Tanda-tanda ini tidak selalu berarti anak telah mengalami pelecehan, tetapi bisa menjadi indikasi adanya masalah serius yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Sebagai orang tua, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dari pelecehan seksual.
Jika tindak pelecehan sudah terjadi, orang tua dan orang dewasa lain dapat lakukan beberapa hal di bawah ini untuk menolong.
Pelecehan seksual pada anak adalah masalah serius yang bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Dengan memahami faktor-faktor risiko dan mengenali tanda-tanda pelecehan, orang tua dapat mengambil langkah pencegahan yang lebih baik karena setiap anak berhak hidup di lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.
BACA JUGA: Cara Memulihkan Mental Anak dan Orang Tua Korban Pelecehan Seksual, Penting Dilakukan!
Cover: Freepik