Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mommies, Ini Beda Hubungan Seks saat Baru Menikah dan Setelah Lama Menikah
Katanya seks saat baru menikah lebih bergairah dibandingkan ketika sudah lama menikah. Benar tidak, sih? Mommies coba cek di sini!
Merasa tidak jika saat masih pengantin baru, rasanya hari-hari seperti fase bulan madu yang tak pernah habis, Mommies. Bisa dibilang kegiatan seks di saat baru menikah juga masih rutin dan siap dilakukan kapan pun. Namun ketika usia pernikahan bertambah dan anak-anak sudah hadir dalam keluarga kecil, tiba-tiba saja kehidupan seks dengan suami menjadi melempem.
Perbedaan utama antara seks pada pengantin baru dan pasangan yang sudah lama menikah adalah tahap hubungan dan perubahan hidup mereka. Pengantin baru sering kali merasakan kegembiraan dan hal baru, yang dapat menyebabkan seks lebih sering dan bergairah.
Di sisi lain, pasangan yang sudah menikah lama biasanya memiliki ikatan yang lebih dalam dan lebih mapan. Meskipun mereka mungkin lebih jarang berhubungan seks, tetapi hubungan seks mereka lebih terfokus pada kualitas dan hubungan emosional.
Namun, seks dalam hubungan jangka panjang bisa sama menggairahkannya. loh. Tentu dengan cara yang berbeda. Yuk, kita selami lebih dalam bagaimana hubungan intim bisa berubah seiring usia pernikahan.
BACA JUGA: 5 Perbedaan Seks Sebelum dan Setelah Punya Anak, Serta Tips Mengembalikan Gairah
7 Perbedaan Hubungan Seks saat Baru Menikah dan Setelah Lama Menikah
Foto: Pexels
1. Lebih berapi-api di awal pernikahan
Ketika baru menikah, seks sering kali sering dilakukan, berapi-api, dan penuh dengan hal baru. Mommie dan pasangan saling menjelajahi tubuh, menemukan preferensi baru, dan memuaskan fantasi masing-masing.
Namun ketika sudah lama menikah, kehidupan pernikahan sudah diisi oleh banyak hal (dan banyak orang lain!) Mommies mungkin sudah memiliki anak sehingga waktu seks tidak lagi sebanyak yang dulu. Pekerjaan mulai mengganggu dengan tenggat waktu gila-gilaan, sehingga lembur terus dan tak bisa bermesraan. Nikmatilah fase bulan madu selagi masih ada, karena, seperti yang dikatakan oleh banyak pengantin baru, “Manfaatkan kebebasan selagi bisa!”
2. Perubahan fisik
Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan seperti pergeseran hormon, stamina yang lebih rendah, dan berkurangnya kepekaan. Jika dulu ketika masih pengantin baru tubuh Mommies masih bisa bermesraan beberapa kali, mungkin ketika usia pernikahan bertambah, usia pun bertambah, dan tentu saja fisik tak seperti dulu lagi.
Mereka yang sudah lama menikah mungkin menghadapi tantangan seperti berkurangnya gairah, vagina yang kering, atau masalah ereksi, yang mungkin memerlukan beberapa penyesuaian saat berhubungan seks serutin yang dulu.
3. Pasangan yang sudah lama menikah lebih mementingkan kualitas dibandingkan kualitas
Pasangan yang menikah lebih lama cenderung lebih fokus pada hubungan emosional dan keintiman daripada frekuensi hubungan seks. Di awal pernikahan, mungkin Mommies dan suami merasa seks adalah hal yang baru dan perlu dijelajahi. Namun seiring usia pernikahan, seks mungkin menjadi lebih jarang dan lebih berkualitas, menekankan kedekatan daripada hanya gairah fisik.
4. Komunikasi semakin jarang seiring usia pernikahan
Beberapa pasangan mungkin tidak seterbuka itu membahas semua masalah seperti di awal pernikahan. Mirip dengan fase pacaran, Mommies mungkin mengatakan semua masalah dengan pasangan. Namun ketika usia hubungan bertambah lama, ada keinginan atau bahkan pemahaman jika pasangan sudah tahu apa yang kita mau dan kita butuhkan.
Pemahaman ini harus dihindari karena tidak ada orang yang bisa baca pikiran orang lain kecuali diutarakan. Berbicara secara terbuka tentang kebutuhan dan keinginan seksual menjadi semakin penting. Komunikasi yang jujur membantu pasangan menavigasi perubahan fisik dan menjaga hubungan seksual tetap hidup, loh.
5. Malas mencoba hal baru dalam soal seks
Buat yang sudah puluhan tahun menikah, pada titik ini mungkin telah menemukan ritme seks yang tepat. Kalian tahu apa yang disukai satu sama lain dan jadi malas mencoba eksperimen berbeda dalam berhubungan seks. Banyak pasangan yang sudah lama menikah merasa bahwa fase ini membawa tingkat kenyamanan dan bahkan baik-baik saja jika tidak berhubungan intim dalam waktu lama.
6. Pasangan yang lama menikah lebih mencari kepuasan di luar seks
Sementara pasangan yang baru menikah selalu mencari kedekatan melalui keintiman dan sentuhan, mereka yang lama menikah menemukan cara baru untuk menikmati keintiman. Misalnya mengeksplorasi berbagai jenis kedekatan di luar hubungan seks.
7. Norma budaya
Tradisi ketimuran memandang cukup aneh jika pasangan yang sudah tua dan lama menikah masih melakukan hubungan seks. Nah, bagaimana masyarakat memandang penuaan dan seksualitas juga dapat memengaruhi perasaan seseorang terhadap perubahan dalam kehidupan seks mereka.
Melihat perbedaan seks pada pasangan baru menikah dan lama menikah sebetulnya tidak ada betul dan salah. Satu hal yang jelas, seks berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin tidak selalu sesering atau sespontan dulu, tetapi bukan berarti seks menjadi kurang bermakna. Faktanya, banyak pasangan menemukan bahwa keintiman jangka panjang membawa hubungan yang lebih dalam dan lebih nyaman.
BACA JUGA: Gairah Seks Menurun pada Usia 40? Ketahui Penyebab dan Solusinya!
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Pexels
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS