Masih tabu membicarakan pendidikan seks dengan anak? Ini fakta yang harus diketahui oleh orang tua dan tips melakukannya dengan benar menurut psikolog!
Pendidikan seks merupakan bagian penting dalam perkembangan anak, tetapi masih banyak orang tua yang enggan membicarakan hal tersebut dengan anak mereka. Rasa malu, keyakinan, budaya, atau anggapan bahwa anak belum siap sering kali menjadi alasan utama. Padahal, menghindari pembicaraan ini justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi anak di kemudian hari.
Berikut adalah jawaban dari Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja tentang alasan banyak orang tua enggan membicarakan seks denegan anak mereka, “Ini karena orang tua tidak tahu bagaimana cara memulainya, ragu sampai sejauh mana pendidikan seks yang perlu diberikan, dan merasa canggung karena tidak ada pengalaman mendapatkan atau bicara tentang pendidikan seks sewaktu mereka sendiri masih anak-anak. Padahal memberikan Pendidikan seks kepada anak penting sekali. Pendidikan seks sudah jadi kebutuhan bagi anak, sama pentingnya dengan anak-anak perlu belajar calistung,” imbuh Psikolog Vera.
Meski banyak orang tua mengaku malu, tidak terbiasa, dan bingung harus mulai dari mana, mereka tetap sadar bahwa anak harus mendapatkan informasi dari orang tua mereka. Masalahnya, jika orang tua menghindari memberikan pendidikan seks kepada anak, anak akan mencari informasi dari sumber lain yang belum tentu akurat.
BACA JUGA: 5 Tahap Perkembangan Seksual Anak, dari Bayi hingga Remaja
Mommies mungkin bertanya-tanya, bagaimana mulai bicara tahapan-tahapan pengetahuan dan informasi dasar tentang seks dengan anak, sebagai bekal agar anak-anak terhindar dari masalah?
Simak saran Psikolog Vera, “Memberikan pengetahuan dasar bisa bergantung pada usia anaknya. Pendidikan seks bisa berubah kontennya mengikuti perkembangan usia anak dan juga pengalaman anak. Secara umum, pendidikan seks yang dapat diberikan meliputi pengetahuan tentang tubuh, pubertas (untuk anak menjelang usia puber), cara merawat tubuh, cara menjaga diri dari kejahatan seksual, bagaimana (menjalin) hubungan yang sehat, dan sebagainya.”
Ketika orang tua enggan berbicara tentang seks dengan anak mereka, ada beberapa konsekuensi negatif yang dapat terjadi, antara lain:
Tanpa pendidikan seks yang tepat, anak mungkin tidak memahami tentang pubertas, reproduksi, praktik seks yang aman, dan risiko kesehatan seksual. Hal ini dapat membuat mereka lebih rentan terhadap kesalahpahaman dan perilaku berisiko.
Jika orang tua menunda percakapan tentang seks hingga anak sudah mulai aktif secara seksual, hal ini bisa terlambat. Anak mungkin sudah mendapatkan informasi dari sumber lain yang tidak dapat dipercaya.
Jika anak tidak mendapatkan informasi dari orang tua, mereka cenderung mencari jawaban dari teman sebaya, media sosial, atau internet yang belum tentu memberikan pemahaman yang benar.
Ketika anak merasa bahwa orang tua mereka tidak nyaman membicarakan seks, mereka mungkin merasa malu atau canggung untuk bertanya. Hal ini dapat menghambat komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Pendidikan seks yang tidak diberikan oleh orang tua dapat menciptakan jarak komunikasi antara mereka dan anak. Akibatnya, anak akan lebih sulit untuk mendiskusikan masalah seksual atau kesehatan reproduksi di masa depan.
Kurangnya pemahaman tentang seks yang aman dapat meningkatkan risiko anak mengalami kehamilan yang tidak direncanakan serta terinfeksi penyakit menular seksual (PMS).
Jika anak merasa tidak bisa berbicara dengan orang tua tentang seks, hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri mereka. Mereka mungkin merasa bahwa topik ini tabu atau sesuatu yang memalukan.
Agar anak mendapatkan pemahaman yang benar mengenai seks dan kesehatan reproduksi, orang tua bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Orang tua perlu memahami tahapan perkembangan anak dan cara menyampaikan pendidikan seks sesuai usia mereka. Dengan belajar terlebih dahulu, orang tua akan lebih percaya diri saat berbicara dengan anak.
Pendidikan seks sebaiknya dianggap sebagai bagian alami dari pertumbuhan anak. Orang tua dapat menciptakan suasana yang nyaman sehingga anak merasa aman untuk bertanya tanpa takut dihakimi.
Jika orang tua merasa kesulitan atau tidak tahu harus mulai dari mana, mereka bisa mencari bimbingan dari tenaga medis, guru, atau sumber terpercaya lainnya.
Jika orang tua masih merasa kesulitan untuk memulai pembicaraan tentang seks dengan anak, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
Memberikan pendidikan seks kepada anak merupakan tanggung jawab penting bagi orang tua. Menghindari percakapan ini justru bisa menimbulkan berbagai risiko, seperti kesalahan informasi, peningkatan perilaku berisiko, dan kurangnya komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua. Dengan cara yang tepat, pendidikan seks bisa disampaikan dengan nyaman dan efektif. Jangan biarkan rasa malu atau ketakutan Mommies menghalangi anak mendapatkan informasi yang benar.
BACA JUGA: Orang Tua, Lakukan 20 Hal Ini untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Cover: Freepik