Apa itu kecerdasan kinestetik? Bagaimana orang tua bisa tahu cara meningkatkan kecerdasan kinestetik anak? Cari tahu selengkapnya di sini!
Memiliki anak memang membahagiakan tapi kebahagiaan ini disertai pula dengan tanggung jawab yang sedemikian besar. Salah satunya adalah jeli mengamati perkembangan dan pertumbuhan mereka dari berbagai sisi, termasuk kecerdasan mereka.
Sekarang mari kita bahas salah satu jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan kinestetik, dan menyelami anak-anak yang memiliki kecerdasan tersebut. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan kinestetik? Bagaimana mengenali anak-anak dengan kecerdasan kinestetik dan cara orang tua dapat melatih mereka?
Anak-anak punya cara berbeda dalam memproses informasi. Anak kinestetik perlu bergerak agar bisa berpikir. Mereka juga sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Anak-anak kinestetik belajar sambil melakukan.
Sayangnya, karena ketidakpahaman, seringkali, anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik diperlakukan sebagai pembuat onar, kerap dimarahi karena tidak bisa duduk diam. Padahal dengan memaksa mereka untuk duduk dan diam, kita sedang mematikan otak mereka, memastikan bahwa mereka tidak belajar apa pun. Lebih buruk lagi, kita sedang mengajarkan kepada mereka bahwa belajar itu tidak menyenangkan.
BACA JUGA: 15 Cara Membesarkan Anak dengan Kecerdasan Linguistik, Sederhana tapi Efektif!
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan yang melibatkan koordinasi fisik, keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, dan keterampilan motorik. Singkatnya, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggerakkan anggota tubuh sesuai kehendak otak. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik cenderung menikmati aktivitas fisik seperti bersepeda, melompat, menari, berenang, dan bermain bola.
Mommies, anak dengan kecerdasan kinesetik sulit untuk duduk diam dalam waktu lama. Namun, potensi luar biasa ini sering kali disalahpahami dan anak-anak seperti ini dianggap “nakal” karena nggak bisa diam. Padahal, menghambat mereka bergerak justru dapat menghalangi proses belajar mereka.
Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki karakteristik yang khas, antara lain:
Selain ciri-ciri di atas, anak dengan kecerdasan kinestetik juga memiliki kemampuan untuk memahami emosi dan suasana hati orang lain melalui gerakan dan ekspresi tubuh mereka. They are so sweet. Mereka sering menunjukkan empati dengan cara yang unik, seperti memberi pelukan atau menenangkan seseorang melalui sentuhan fisik.
Menurut penelitian dari Eastern University di Finlandia, anak dengan kecerdasan kinestetik yang aktif dalam kegiatan atletik cenderung memiliki kemampuan membaca dan matematika yang lebih baik. Kemampuan ini sangat penting karena merupakan fondasi bagi kemampuan akademik lainnya.
Selain itu, gerak tubuh yang aktif meningkatkan kesehatan fisik. Dengan sering bergerak, aliran darah menjadi lancar, metabolisme meningkat, dan proses pembakaran energi menjadi optimal. Hal ini juga meningkatkan nafsu makan anak, memastikan kebutuhan nutrisi tubuhnya terpenuhi.
Di luar aspek akademik dan kesehatan, kecerdasan ini juga berperan dalam membangun kepercayaan diri anak. Ketika anak berhasil menguasai suatu keterampilan fisik, seperti bermain bola atau menari, mereka akan merasa bangga dan percaya diri. Ini membantu mereka menghadapi tantangan lain dalam hidup dengan lebih optimis.
Membesarkan anak dengan kecerdasan kinestetik memerlukan pendekatan dinamis. Berikut adalah delapan cara menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan mereka:
Libatkan anak dalam olahraga, tari, bermain, atau aktivitas fisik lainnya. Kegiatan ini membantu mereka menggunakan tubuh untuk belajar dan berekspresi. Selain itu, aktivitas fisik dapat menjadi cara untuk melatih kerja sama tim dan disiplin.
Masukkan kegiatan belajar yang melibatkan praktik langsung, seperti membuat model, melakukan eksperimen, atau seni dan kerajinan tangan. Dengan cara ini, mereka memahami konsep dengan melakukannya, bukan sekadar melihat. Contohnya, jika anak sedang belajar tentang bentuk geometri, ajak mereka membuat bentuk tersebut dengan balok atau plastisin.
Manfaatkan mainan edukasi, seperti puzzle, balok bangunan, atau aplikasi belajar interaktif. Alat-alat ini tidak hanya membuat belajar lebih menyenangkan tetapi juga melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Izinkan anak bergerak saat belajar. Contohnya, mereka bisa memeragakan cerita, menggunakan jari untuk menghitung, atau membuat representasi fisik dari soal matematika. Pendekatan ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa, seperti memeragakan kata-kata atau frasa yang baru ia pelajari.
Ajak anak beraktivitas di luar seperti hiking, berkebun, atau menjelajahi alam. Selain mendukung pembelajaran kinestetik, kegiatan ini juga membangun apresiasi terhadap lingkungan. Anak juga dapat belajar tentang sains secara langsung, misalnya mengamati serangga atau tanaman di taman.
Ciptakan lingkungan terstruktur di mana anak memiliki kesempatan rutin untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini membantu mereka memahami nilai disiplin dan pentingnya latihan. Misalnya, tetapkan jadwal tetap untuk belajar, membantu merapikan rumah, olahraga pagi, atau permainan aktif setiap sore.
Rayakan pencapaian mereka. Pujian dan dukungan dari orang tua akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memotivasi anak dengan kecerdasan kinestetik untuk terus mengembangkan kemampuannya. Jangan lupa, penghargaan tidak harus berupa barang; pelukan atau kata-kata penyemangat dari Mommies juga sangat berarti bagi mereka.
Ajarkan latihan mindfulness seperti yoga atau tai chi. Aktivitas ini membantu mereka lebih sadar terhadap gerakan tubuh serta meningkatkan konsentrasi dan pengendalian emosi. Selain itu, latihan ini juga dapat menjadi sarana untuk mengelola stres atau energi berlebih mereka.
Membesarkan anak dengan kecerdasan kinestetik adalah pengalaman yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan. Dengan memberikan ruang dan stimulasi yang tepat, mereka dapat berkembang menjadi individu yang unggul baik secara fisik maupun intelektual. Penting sekali untuk orang tua memahami kebutuhan unik anak-anak dengan kecerdasan kinestetik ini dan memberikan dukungan sesuai dengan karakteristik mereka.
Dengan pendekatan yang seimbang, anak Mommies yang memiliki kecerdasan kinestetik tidak hanya akan tumbuh sehat secara fisik tetapi juga akan menjadi pembelajar yang hebat di berbagai bidang. Jadikan momen belajar dan bermain sebagai pengalaman yang menyenangkan agar mereka semakin semangat untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Semoga Mommies dan para orang tua lain terbantu dalam mendukung anak-anak mereka dengan kecerdasan kinestetik agar tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka!
BACA JUGA: Tanda-Tanda Kecerdasan Musikal Pada Anak. Begini Tips Pengasuhan & Stimulasinya!
Cover: Freepik