Pindah kantor baru memang sering bikin stres. Coba lakukan hal-hal ini biar lancar ke depannya, baik dengan pekerjaan dan juga lingkungan baru, Mommies!
Pindah kantor baru tidak semudah itu, ya, Mommies. Meskipun pekerjaan dan jobdesc tetap sama tapi seringkali suasana dan budaya di kantor baru itu berbeda. Belum lagi jika pindah kantor baru itu juga berarti Mommies mempunyai pekerjaan baru. Hal ini tentu membuat Mommies harus mengalami beberapa hal yang bisa jadi menghambat produktivitas.
Hal ini bisa membuat stres, setidaknya untuk dua hingga tiga bulan pertama. Lamanya waktu untuk mempelajari hal-hal baru di perusahaan baru akan berbeda, tergantung pada seberapa berbeda budaya dan peran dari pekerjaan sebelumnya.
Namun ada kabar baiknya, nih! Setelah itu, Mommies akan menyesuaikan diri dengan peran tersebut dan sebelum menyadarinya, pekerjaan akan menjadi biasa saja, tidak membosankan, dan yang paling penting, aman lagi.
BACA JUGA: Usia Pensiun Naik Jadi 59 Tahun Mulai 2025, Ini Dampaknya bagi Pekerja
Berikut ini 12 hal yang harus dilakukan saat pindah kantor baru.
Meskipun menggoda untuk berbicara negatif tentang perusahaan yang baru saja Mommies tinggalkan, ingatlah bahwa saat ini komentar di dunia maya (dan dunia nyata) dapat mengikuti kita untuk waktu yang lama.
Hal terakhir yang ingin Mommies lakukan adalah menciptakan kesan buruk di perusahaan sebelumnya, lagipula, orang sering berpindah kerja dan Mommies mungkin akan bekerja dengan orang yang sama lagi.
Persiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk bergabung, seperti kartu BPJS, NPWP, dan lainnya. Selalu siapkan dokumen dan bukti-bukti lebih awal dengan fotokopinya. Hal ini dapat mengurangi stres pada hari bergabung dan membuat proses bergabung lebih mudah.
Pelatih karier Madeline Mann menjelaskan bahwa pada pertemuan pertama dengan atasan baru, mereka kemungkinan besar akan memberikan sekitar 60% informasi yang Mommies butuhkan untuk tahu keadaan kantor baru ini. Jika atasan Mommies menawarkan apa yang ingin diketahui lagi, ingatlah aturan emas ini: Jangan takut untuk mengajukan banyak pertanyaan.
Nah, kini waktunya Mommies bertemu atau diperkenalkan dengan rekan kerja baru. Biasanya Mommies akan bertemu dengan banyak orang baru di minggu pertama pekerjaan baru tersebut.
Siapkan penjelasan selama 30 menit yang menjelaskan tentang diri sendiri, hobi, serta menjelaskan mengapa Mommies menyukai pekerjaan ini.
Beda kantor biasanya beda aturan. Ada yang jam masuknya fleksibel, tetapi ada juga yang memangkas gaji karyawan yang telat datang. Yup, setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri tergantung pada kebutuhan industri.
Sebelum masuk ke dalam pekerjaan, Mommies perlu memahami kebijakan dan mencoba membentuk diri untuk mematuhi kebijakan tersebut. Jika butuh klarifikasi dalam salah satu kebijakan, tanyakan dan mintalah klarifikasi dari rekan kerja atau bagian HRD.
Beradaptasi dengan lingkungan baru tidaklah mudah bagi semua orang. Adaptasi lingkungan selalu diperlukan untuk kestabilan kerja dalam sebuah organisasi. Mungkin perlu waktu bagi kita untuk memahami budaya kerja dan lingkungan.
Memahami lingkungan kerja dapat dilakukan dengan mengamati cara kerja rekan kerja dan belajar dari cara mereka merespon dan menangani situasi. Semakin cepat Mommies beradaptasi dengan lingkungan, semakin mudah untuk menetap dalam pekerjaan itu.
Di minggu-minggu pertama kerja, ada baiknya Mommies tidak berkomentar banyak hal. Justru pasang telinga baik-baik dan dengarkan perkataan rekan kerja di sekitar. Hal ini juga bisa membantu Mommies biar tak salah omong, loh.
Keuntungan lain dari pasang telinga baik-baik adalah menetapkan batasan. Mommies jadi tahu bagaimana kultur kerja di tempat baru, dan mungkin beberapa kepribadian rekan kerja, Mommies. Hal ini bisa membantu Mommies untuk berhati-hati atau bahkan menghindari rekan kerja problematik.
Mommies sudah tahu jabatan dan job desc yang akan dilakukan. Sebagai anggota baru, Mommies juga diharapkan untuk bekerja dengan fokus pada tujuan yang sama. Luangkan waktu untuk memahami dan menganalisa tanggung jawab dan persiapkan diri untuk menghadapi ekspektasi yang ada.
Rekan kerja yang baik bisa menjadi salah satu nilai plus yang membuat Mommies makin betah di kantor baru. Untuk itu, jangan ragu meluangkan waktu makan siang dengan mereka. Jika Mommies biasanya membawa bekal, coba lah untuk 1 hari tidak membawa bekal dan ikut dengan rekan kerja ke kantin kantor.
Atau jangan malu juga mendekati rekan kerja yang arah pulangnya sama sehingga Mommies bisa mengobrol bersama mereka di perjalanan pulang.
Walau ingin cepat akrab dengan rekan kerja, pikirkanlah dua kali sebelum membagikan kehidupan personal Mommies. Bagaimanapun juga, Mommies ingin memberikan kesan pertama yang baik. Inilah sebabnya mengapa yang terbaik adalah menjaga privasi baik di kantor maupun online jika punya akun media sosial.
Jangan menjadi pemberi informasi online yang produktif dan meminta semua orang untuk menambahkan Mommies ke akun Instagram mereka di hari pertama bekerja. Nanti saja, seiring berjalannya waktu ketika Mommies membangun hubungan dengan rekan kerja.
Beberapa karyawan baru mungkin sangat antusias saat wawancara, tetapi menunjukkan sikap negatif saat mulai bekerja. Jika ada elemen kantor yang tidak Mommies setujui, pastikan Mommies tidak menunjukkannya. Jangan datang ke kantor sambil merajuk dan membawa daftar keluhan tentang apa yang perlu diperbaiki di perusahaan.
Jika Mommies menunjukkan ketidakpuasan dan mengeluh tentang budaya perusahaan dalam beberapa hari pertama bekerja, ini akan menjadi red flag bagi semua orang.
BACA JUGA: Waktu yang Tepat untuk Resign Menurut HRD, Lewat Tanda-Tanda Ini!
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Freepik