Anak suka bermain rubik, puzzle, catur, dan pandai memecahkan masalah? Bisa jadi anak memiliki kecerdasan logis matematis. Stimulasi dengan cara ini.
Anak dengan kecerdasan matematika atau matematis seringkali dianggap sebagai anak jenius. Nggak heran ya bund, sebab matematika termasuk salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit. Namun, buat mommies yang punya anak dengan kecerdasan logis matematis, mungkin nggak merasa matematika adalah hal yang menyulitkan. Malah, merasa tertantang dan menikmati.
Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan angka, pola dan penalaran logis atau matematis secara efektif dalam menganalisis situasi. Kecerdasan ini adalah satu dari teori 9 jenis kecerdasan majemuk yang diprakarsai oleh Howard Gardner.
Anak dengan kecerdasan ini biasanya mampu memecahkan masalah, mengidentifikasi solusi, melakukan riset, memiliki ide-ide abstrak, mengerjakan sesuatu berdasarkan pola, menganalisis angka, data dan fakta, hingga memeriksa hubungan sebab-akibat.
Jika anak mommies pandai menyelesaikan soal-soal matematika dan memiliki daya nalar yang bagus, bisa jadi anak memiliki kecerdasan logis matematis.
Baca juga: Kata Psikolog Ini Cara Tepat Mengasah Kecerdasan Anak yang Punya IQ Tinggi
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, anak yang memiliki kecerdasan logika matematika yang tinggi umumnya memiliki kemampuan berpikir strategis dengan nalar yang cepat dan seringkali tepat.
Anak dengan kemampuan logis matematis biasanya menyukai permainan puzzle dan bisa menyelesaikanya dengan cepat, suka bermain rubik, catur, teka-teki, suka melakukan eksperimen sains, cepat dalam berhitung atau mengukur tanpa alat bantu, tertarik permainan dengan pola dan bentuk, dan seterusnya.
Biasanya, anak-anak dengan kecerdasan ini juga memiliki daya ingat yang tinggi.
Ciri lainnya, mereka juga memiliki banyak pertanyaan tentang “mengapa” dan “bagaimana”. Memahami hubungan sebab akibat atau alasan di balik suatu peristiwa bagi mereka lebih memuaskan ketimbang penjelasan sederhana belaka. Ini karena mereka memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Lebih lanjut, Firesta menjelaskan bahwa kecerdasan logis matematis ini penting untuk dimiliki anak-anak. Dengan kemampuan nalar yang baik, anak akan mampu menghadapi tantangan hidup sehari-hari. Kelak dewasa, kemampuan ini sangat berguna bagi dirinya sendiri dan di dunia kerja. Mulai dari mengatur keuangannya sendiri, membuat perencanaan dan strategi bisnis, mengukur risiko hingga memecahkan masalah.
Oleh karena itu, anak dengan kemampuan ini patut mendapat arahan dan stimulasi yang sesuai dengan minat dan bakatnya, agar bisa berkembang dengan baik. “Bukan berarti mencekoki dengan berbagai les-les matematika, lho, ya,” jelas Firesta. Namun dengan permainan-permainan sederhana juga bisa menstimulasi kecerdasan logis matematis anak, seperti catur, sudoku, rubik, teka-teki tangram, dan permainan terkait logika dan matematika lainnya.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan stimulasi seperti menyodorkan berbagai soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan membuka ruang bagi anak untuk mengidentifikasi masalahnya, menemukan solusinya dan alasan di balik pemilihan solusi tersebut. Orang tua juga bisa mengajak anak melakukan eksperimen-eksperimen sederhana di rumah. Ini akan semakin mengembangkan daya nalarnya.
Selain itu, jika memang anak menyukasi les-les matematika, silakan diberikan sesuai dengan kapasitas mereka. Ingat, tugas orang tua yaitu mengobservasi, menstimulasi dan memfasilitasi minat dan bakat anak. “Jadi, jangan sampai orang tua overekspektasi dan menjadi tekanan bagi anak, ya,” tutup Firesta.
Baca juga: Orangtua Perlu Lakukan 7 Hal Ini Untuk Tingkatkan Kecerdasan Emosi Anak
Cover: Image by jcomp on Freepik