Sorry, we couldn't find any article matching ''
Cara Atur Screen Time untuk Anak Saat Libur Sekolah, Biar Nggak Kebablasan
Boleh saja memberi ekstra screen time untuk anak di kala libur; tapi, orang tua tetap harus konsisten dan tegas supaya nggak kebablasan. Terapkan aturan ini.
Di momen liburan, bukan hal yang mengagetkan kalau anak minta jatah screen time tambahan. Apalagi jika di hari-hari sekolah, screen time untuk anak hanya terbatas di weekend. Walau libur ada aktivitas seru-seruan seperti jalan-jalan, bertemu saudara, playdate dan lainnya, tetap saja waktu bermain game dirindukan.
Mau menambah ekstra screen time untuk anak, tapi kok galau. Antara merasa wajar karena libur, tapi juga takut waktu ekstra ini keterusan lantas jadi permanen.
Baca juga: 10 Hotel untuk Liburan Keluarga di Sentul, Puncak, dan Anyer, Mulai Rp700 Ribu
Jadi, bagaimana cara orang tua mengatur screen time untuk anak saat liburan sekolah?
Buat anak yang memang sudah punya screen time setiap hari atau lebih dari tiga kali seminggu, rasanya tidak perlu ditambah. Namun buat anak yang waktu bermain gadget-nya hanya dua kali seminggu, boleh-boleh saja diberi tambahan bermain gadget, misalnya 1 hari dalam seminggu selama dua jam, dan dilakukan secara acak dan sifatnya bukan keharusan, namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Namun, kembali lagi, dalam pelaksanaan aturan screen time, ketegasan orang tua adalah kunci.
1. Beri pedoman jelas dan laksanakan dengan tegas
Dalam berbagai sharing session dengan Ellen Kristi, seorang Konselor Pengasuhan dan Keluarga, beliau mengatakan bahwa dalam hal menegakkan aturan screen time, kuncinya ada pada orang tua. Sebab, orang tualah yang punya otoritas menegakkan aturan dan prinsip di dalam keluarga. Anak-anak bertugas menaatinya. Namun, pada pelaksanaannya, anak perlu di-briefing dengan jelas, aturan tidak bias, dan orang tua juga perlu tegas. Termasuk dalam menetapkan waktu dan durasi screen time dan kewajiban apa yang harus diselesaikan sebelum anak memperoleh screen time.
2. Batasi akses gadget
Kalau saya, caranya dengan mencopot pasang STB supaya nggak kebanyakan nonton YouTube. Nggak apa-apa, deh, repot copot pasang perangkat ketimbang anak sulit diminta untuk mematikan. Selama belum bisa meregulasi diri dan rentan kebablasan, lebih baik saya repot sedikit. Demikian juga laptop untuk bermain game, kami proteksi dengan password, dan akses diberikan di waktu screen time saja. Ponsel kebetulan belum punya, namun kami sesekali berikan anak akses untuk group chat bersama teman-temannya.
3. Buat zona bebas layar di rumah
Dilansir dari situs Sahabat Orang Tua & Anak, menurut Psikolog Anak dan Remaja dan Edukator, Hanlie Muliani, M.Psi, Psikolog, salah satu cara mengatur screen time untuk anak saat liburan yaitu dengan menetapkan area di rumah yang tidak diperbolehkan adanya layar. Misalnya, meja makan dan kamar tidur. Untuk zona lainnya, mommies dan daddies bisa tentukan sesuai kebutuhan. Ini agar anak belajar memahami batasan menggunakan gadget.
4. Tetapkan hari bebas gadget
Mommies juga bisa menentukan hari bebas gadget sekeluarga, misalnya hari Jumat. Gadget digunakan sebatas mencari titik lokasi, order makanan dan keperluan dasar, bukan untuk hiburan. Bila perlu, kumpulkan seluruh gadget di laci, dan hanya bisa diambil sesuai keperluan.
5. Menjadi teladan
Pada dasarnya, anak hanya mencontoh apa yang merkea lihat dari orang tua. Jadi, pastikan kita juga nggak main gadget terus, sehingga anak nggak mengikuti kebiasaan screen time yang nggak sehat.
Yuk, bangun interaksi dengan anak, perbanyak aktivitas luar rumah dan perkuat bonding selama liburan supaya anak tidak main gadget terus.
Baca juga: 5 Daftar Kegiatan Volunteer untuk Remaja di Saat Liburan
Cover: Image by freepik
Share Article
COMMENTS