Berikut informasi pendidikan biarawati yang perlu orangtua ketahui, bila suatu hari anak memilih untuk menjadi pelayan Tuhan seutuhnya.
Pernahkah Mommies membayangkan bila mungkin ketika besar nanti, anak mengalami panggilan untuk mengabdi pada Tuhan seutuhnya dengan menjadi biarawati? Memang, hal ini tentu bukan hal yang mudah buat dihadapi, baik oleh orangtua untuk merelakan anak, maupun untuk anak menjalaninya. Namun, yang namanya panggilan artinya jalan tersebut sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Menjadi biarawati tidak lalu membuat anak tertinggal dalam hal pendidikan, kok, anak tetap bisa menempuh pendidikan yang tinggi sambil menjalani panggilan hati. Berikut informasi mengenai pendidikan biarawati yang perlu diketahui.
Bisakah biarawati menjalani sekolah tinggi?
Selama ini memang mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, apakah dengan mengabdi menjadi biarawati, kemudian kehidupannya akan serba terbatas, termasuk dalam mengakses pendidikan tinggi? Dalam kisah pengalamannya, Suster (Sr.) Franselin, CIJ, yang menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma Yogyakarta, menjelaskan bahwa menjadi biarawati bukan berarti terkurung di dalam biara. Biarawati juga ikut perkembangan jaman. Pendidikan tinggi penting untuk pelayanan pendidikan masyarakat. Di samping menjalani doa-doa dan aturan biara yang memang keharusan bagi semua orang beriman, mereka juga bisa bebas mencari ilmu. Para remaja putri yang masuk biara akan mengalami kebebasan penuh untuk mengembangkan diri.
Syarat menjadi seorang biarawati
Persiapan Pribadi
- Doa dan pergumulan: Calon biarawati perlu memiliki kehidupan doa yang kuat dalam merenungkan panggilan mereka.
- Penuhi Panggilan Pelayanan: Merasa bahwa dirinya telah terpanggil untuk mendedikasikan hidup untuk pelayanan agama.
- Calon biarawati adalah yang lajang, belum menikah, dan tidak diperbolehkan menikah.
- Aktif dalam komunitas Katolik.
- Perempuan dan minimal berusia 18 tahun.
Syarat dari Keuskupan
- Melakukan Proses Inisiasi (1-3 Tahun): Calon biarawati akan mengikuti tahap inisiasi selama 1-3 tahun, di mana mereka akan mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan biarawati dan persiapan kehidupan religius.
- Memulai Proses Pencalonan (6-24 Bulan): Setelah tahap inisiasi, mereka akan memulai proses pencalonan yang berlangsung selama 6-24 bulan.
- Memasuki Masa Percobaan (1 Tahun): Setelah proses pencalonan, mereka akan memasuki masa percobaan selama 1 tahun di biara.
- Menjalani Pelayanan: Selama masa percobaan, calon biarawati akan menjalani pelayanan dalam komunitas biara.
Syarat Lainnya
- Harus Katolik, perempuan, belum menikah, dan sehat jasmani dan rohani.
- Tidak pernah menikah atau telah menerima perceraian atau pembatalan dari Gereja Katolik: Calon biarawati tidak boleh bercerai atau menikah lagi tanpa persetujuan Gereja Katolik.
- Jika seorang perempuan janda ingin menjadi biarawati, dia biasanya harus sudah membesarkan anak-anaknya sendiri hingga usia di bawah 18 tahun karena sumpah biarawati ini menggantikan pengasuhan anak-anak.
- Beberapa ordo biarawati mungkin memerlukan calon anggota untuk memiliki pendidikan tinggi sebelum mereka dapat bergabung.
- Sebelum mengambil keputusan, calon biarawati disarankan untuk melakukan evaluasi berbagai ordo dan menghabiskan waktu di biara selama beberapa waktu sambil bekerja di dunia luar untuk memastikan panggilan mereka.
Tahap Menjadi Biarawati
- Masa Aspiran: Calon biarawati atau suster mulai mempersiapkan diri secara jasmani dan rohani. Mereka belajar bagaimana menjaga kesehatan fisik dan merawat kesehatan spiritual mereka. Selama masa ini, mereka juga dapat mempelajari berbagai keterampilan yang akan berguna dalam kehidupan religius mereka.
- Masa Postulan: Masa peralihan di mana calon biarawati atau suster mulai beradaptasi dengan kehidupan biara. Biasanya, masa postulan berlangsung selama dua tahun. Selama periode ini, calon biarawati memperkenalkan diri dengan tata tertib, aturan, dan rutinitas biara, serta mengenal komunitas biara tempat mereka tinggal.
- Masa Novisiat: Calon biarawati memasuki masa novisiat, yang bertujuan untuk lebih mendalamkan pemahaman mereka tentang kehidupan gereja, mendalami aspek-aspek kehidupan rohani, dan memurnikan motivasi panggilan mereka. Ini adalah tahap yang mempersiapkan mereka untuk mengambil sumpah kekal.
- Masa Yuniorat: Setelah melewati masa novisiat, calon biarawati atau suster melanjutkan ke masa yuniorat, yang berlangsung selama sembilan tahun. Selama masa ini, mereka dapat mempelajari ilmu-ilmu khusus dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk pelayanan atau karya sesuai dengan ordo atau kongregasi mereka.
- Kaul Kekal dan Pembinaan Lanjutan: Tahap ini menandai penyelesaian perjalanan menuju kehidupan religius yang tetap. Calon biarawati atau suster yang telah melewati tahap-tahap sebelumnya dan telah siap untuk mengabdikan diri secara permanen mengucapkan kaul kekal publik, yang merupakan janji kekal untuk hidup seutuhnya sebagai suster atau biarawati.
Setelah mengucapkan kaul kekal, mereka menjadi anggota resmi dari komunitas religius mereka dan terus menerima pembinaan lanjutan untuk mendalami dan memperkuat panggilan mereka.
Tempat Pendidikan Biarawati
Biara Ursulin “Santa Theresia”
Jl. H. Agus Salim no. 75
Tromolpos 3002 JAKARTA 10350
Tel 021-3844262 / 3150179
Fax 021- 31902620
Email: ingridosu16@gmail.com
Pusat Biarawati Ursulin Provinsi Indonesia
Jl. Supratman 1, Bandung 40114 – INDONESIA
atau Kotak Pos 1840 BANDUNG 40018
Telp. +62 22 7207332; Fax +62 22 7103728
E-mail: ursulinprovindonesia@gmail.com
Komunitas Suster St. Fransiskus Semarang (OSF) – Biara Maria Penolong Abadi
Jl. Raya Narogong No.202, RT.002/RW.006, Bojong Rawalumbu, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17116
Phone: (021) 8222327
OSF Semarang
Jl. Kawi, No. 19, Bendungan, Gajah Mungkur, 50231, Tegalsari, Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50252
Phone: (024) 8315110
Biara Suster Misionaris Claris
Jl. Ngagel Madya No. 1 Surabaya 60284
mc.regio.indonesia@gmail.com
+62.31.502.3827
Sekretariat Suster OSF Sibolga – Biara San Damiano
Jl. Zainul Basri Hutagalung No. 2
Kel. Aek Tolang, PANDAN 22613
SUMATERA UTARA
Telp. 0631-371854, Fax. 0631- 371835
email : osf.sibolga@gmail.com
Kontak: Sr. Anna Halawa, OSF – 0813 7036 7701
SSpS Jawa
Suster-Suster Misionaris Abdi Roh Kudus Pulau Jawa
Memiliki komunitas yang luas untuk area Jawa dan Sumatera
Website: https://ssps-jawa.com/
Foto: Detik.com