Sorry, we couldn't find any article matching ''
Buat Batita Cepat Bicara, Lakukan 7 Cara Mudah Ini
Apa saja yang bisa Mommies lakukan untuk membuat anak batita cepat bicara? Berikut ini cara melatih batita berbicara yang mudah dan efektif.
Tiga tahun pertama kehidupan seorang anak adalah masa yang sangat penting dalam hal perkembangan bicara dan bahasa. Batita mengembangkan kemampuan bahasa dengan cepat. Dengan kata yang lebih sederhana, bahkan bayi yang berusia 6 bulan sudah dapat mengenali suara dan nada ibu dan ayahnya, loh.
Sebagai orang tua, Mommies memainkan peran penting dalam perkembangan anak, dan perkembangan verbal merupakan salah satu tonggak yang paling penting. Membantu perkembangan bahasa anak akan membantu mereka mencapai milestone komunikasi dengan lebih cepat dan lebih baik.
“Tonggak perkembangan komunikasi adalah keterampilan yang rata-rata diharapkan dimiliki anak-anak pada usia tertentu. Tonggak-tonggak ini saling membangun satu sama lain dan membantu kita mengetahui apakah perkembangan anak berada di jalur yang benar,” kata Adena Dacy, MS, CCC-SL, seperti dikutip dari Parents.
Perkembangan bicara pada anak
Mommies mungkin khawatir jika anak belum mahir bicara, bahkan bertanya-tanya apakah anak mengalami speech delay.
Berikut ini adalah perkembangan kemampuan bicara batita, berdasarkan usia:
- Pada usia 18 bulan: Mengucapkan beberapa kata. (Kata-kata tersebut tidak perlu diucapkan dengan jelas).
- Pada usia 2 tahun: Mengucapkan kalimat yang terdiri dari 2-4 kata.
- Pada usia 3 Tahun: Dapat melakukan percakapan singkat menggunakan 2-3 kalimat dan dapat dipahami oleh sebagian besar orang dewasa.
Nah, untungnya, ada banyak pendekatan yang dapat diterapkan untuk merangsang perkembangan anak berbicara. Berikut ini adalah cara yang dapat Mommies lakukan untuk membantu batita cepat bicara.
BACA JUGA: Bayi Sekolah, Ya atau Tidak? Berikut Pendapat Para Pakar
Cara melatih anak batita cepat bicara
Latihan-latihan berikut ini menyenangkan dan memotivasi anak, serta memberikan fokus bagi Mommies untuk mengajarkan keterampilan baru kepada anak.
1. Deskripsikan segala hal
Untuk membuat anak berbicara, mereka harus dikenalkan pada nama-nama objek di sekitar mereka. Hal ini bisa Mommies lakukan dengan mendeskripsikan hal-hal yang ada di sekitar Mommies dan anak.
Mommies juga menarasikan kegiatan apa yang sedang dilakukan, jelaskan benda-benda, dan jangan berhenti di kata benda. Mommies juga bisa mendeskripsikan perasaan, emosi, dan banyak hal lainnya. Menggabungkan kata benda dan kata sifat akan memperkaya kosakata bahasa anak.
2. Rajin bertanya
Sebaiknya membuat anak cepat berbicara memang jangan berjalan satu arah saja. Maksudnya, jangan hanya Mommies yang menyampaikan kata-kata dan berharap anak akan mengerti. Nah, itu sebabnya rajin bertanya pada anak bisa merangsang kemampuan berbicara mereka juga.
Menggunakan kalimat dan intonasi bertanya adalah tips yang tepat, karena ada tekanan bahwa Mommies menginginkan anak untuk menjawabnya.
Foto: PNW Production on Pexels
3. Hindari baby talk
Meski menggemaskan dan terkadang Mommies juga suka kebablasan, menggunakan baby talk kepada batita tidak disarankan. Terlebih baby talk seringkali melenceng dari kosa kata yang benar.
“Bicaralah dengan anak Anda dengan suara yang nyaman dan “normal”. Temukan media yang menyenangkan dengan melebih-lebihkan ucapan, memperlambat kecepatan bicara dan menggunakan nada yang lebih tinggi, tetapi tetap gunakan kalimat lengkap dan lakukan percakapan yang lengkap,” saran Ashley Marshall, CCC-SLP, spesialis klinis patologi bahasa wicara di Hopebridge Autism Therapy Centers, seperti dikutip dari The Bump.
4. Menceritakan kisah atau membacakan buku
Ada sebabnya mengapa membaca buku atau menceritakan kisah-kisah pada anak adalah aktivitas yang sangat baik. Bagi batita, proses ini bisa memantik imajinasi mereka sekaligus memperkaya kosakata. Lebih baik lagi jika membacakan buku cerita bergambar sehingga anak bisa langsung melihat hubungan antara suatu kata dengan suatu objek.
5. Gunakan bahasa tubuh dan isyarat
Mungkin Mommies pernah mencoba menggunakan bahasa tubuh atau ‘bahasa tarzan’ saat sedang berlibur di negara asing, karena Mommies tidak bisa mengucapkan bahasa yang digunakan di negara tersebut. Meski hanya pakai bahasa tubuh, komunikasi tetap terjalin bukan?
Jika anak belum bisa mengekspresikan diri mereka secara verbal, Mommies bisa mencoba menggunakan beberapa bahasa isyarat awal untuk membantu menghilangkan faktor frustrasi. Nah, memberi isyarat kepada anak bisa mengajarkan mereka cara berkomunikasi bahkan ketika mereka belum siap menggunakan kata-kata, loh.
6. Buat pembicaraan jadi menyenangkan
Karena anak bisa merasakan frustasi saat mereka mencoba berkomunikasi tanpa mengetahui kata-kata yang tepat, inilah pentingnya membuat aktivitas berbicara dengan mereka untuk selalu menyenangkan.
Cara merangsang anak bicara tidak hanya melalui pertanyaan atau menyuruh anak melakukan sesuatu. Buat pembicaran Mommies dengan anak jadi hal yang positif dan menyenangkan.
7. Diam dan dengarkan
Saat berbicara dan berinteraksi dengan anak, berhenti sejenak dan tunggu setidaknya 5 hingga 10 detik untuk memberi mereka kesempatan mengeluarkan suara atau mengucapkan sepatah kata pun.
Batita membutuhkan waktu untuk memproses bahasa, jadi ini memberi mereka kesempatan untuk memproses dan memahami apa yang Mommies katakan, dan kemudian memutuskan apakah mereka akan merespons.
BACA JUGA: 7 Buku Sex Education yang Bagus untuk Anak Balita hingga Remaja
Mommies memang harus banyak-banyak sabar karena bisa saja ada perasaan kesal dan tidak sabaran, sehingga akhirnya Mommies menyimpulkan sendiri apa yang mau anak katakan. Padahal, memprediksi apa yang akan dikatakan anak tidak disarankan di umur-umur pembelajaran ini.
Cobalah untuk tidak mengantisipasi kebutuhan mereka dan memenuhinya sebelum mereka memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Pada kenyataannya, ketika anak semakin besar mereka harus siap untuk berada dalam situasi di mana mereka harus menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk berkomunikasi.
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS