Dampak Bermain Gadget Dekat Anak yang Tak Disadari Orang Tua, Apa Saja?

Parenting & Kids

Sisca Christina・28 Oct 2024

detail-thumb

Orang tua perlu bijaksana saat bermain gadget dekat anak, agar terhindar dari dampak negatif yang mungkin terjadi. Ini kata psikolog.

Bermain gadget adalah hiburan yang tak hanya disukai anak-anak, tapi juga orang dewasa. Seharian pegang ponsel, kebanyakan mengurusi pekerjaan, sekolah anak, transaksi ini dan itu, dan kewajiban lainnya. Jadi boleh, dong, sesekali me time bermain gadget tanpa direcoki berbagai urusan? Tentu boleh.

Namun, penting untuk diingat, bermain gadget pun ada aturannya terutama ketika kita berada di dekat anak. Sebab, saat bermain gadget di dekat anak, ada saja dampak yang mungkin terjadi yang kita tak sadari.

Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Alia Mufida, M. Psi, Psikolog, yang akrab disapa Fida, saat orang tua bermain gadget dekat anak, baik buruk dampaknya sangat tergantung dengan berbagai faktor. Misalnya, berapa lama durasi orang tua bermain gadget di dekat anak? Apakah ini sering dilakukan? Apakah anak jadi ikutan mengonsumsi tontonan orang tua? Jika iya, apakah tontonan tersebut aman dikonsumsi oleh anak-anak? Kemudian, bagaimana perilaku orang tua saat bermain gadget, apakah malah jadi kebablasan lalu mengorbankan waktu bonding dengan anak-anak?

“Jika orang tua bermain gadget sambil ikut ditonton anak, dalam durasi yang lama, dengan frekuensi sering serta konten yang dikonsumsi tidak cocok untuk anak-anak, kemudian menjadi asik sendiri hingga tak menyadari kehadiran anak, tentunya bisa berdampak buruk bagi anak,” jelas Fida.

Baca juga: Pentingnya Bonding Ayah dan Anak Balita, serta 7 Tips Melakukannya

Dampak Bermain Gadget Dekat Anak

1. Menurunkan kualitas relasi anak dengan orang tua

Ketika orang tua terlalu asik bermain gadget, kemudian jadi nyuekin anak, komunikasi dengan anak jadi terganggu. Apalagi ketika anak jadi ikutan menikmati tontonan di HP mommies atau daddies secara pasif tanpa ada interaksi. Jika ini terus dilakukan, lama-lama bonding orang tua dan anak bisa semakin merenggang.

2. Anak merasa tidak diperhatikan

Sadar atau tidak, ketika asik bermain ponsel, orang tua bisa saja mengabaikan panggilan atau perkataan anak. Akhirnya mereka menyerah lalu pergi dan mencari kegiatan sendiri karena merasa tak digubris.

3. Anak dapat meniru perilaku orang tua

Saat sedang bermain gadget, terkadang kita mengekspresikan keseruan dengan cekikikan sendiri, tertawa terbahak-bahak, berteriak tanda gemas/kesal/seru saat bermain game, seakan tak memedulikan kehadiran orang lain di rumah. Dipanggil pun tak menyahut saking asiknya. Hati-hati, anak-anak adalah peniru ulung perilaku orang tuanya. Bukan tak mungkin, anak melakukan hal yang sama kepada mommies atau daddies ketika berhadapan dengan gadgetnya.

4. Anak ikut mengonsumsi konten yang tak layak ditonton anak-anak

Saat orang tua terlihat asik main HP dekat anak, itu akan membuat anak penasaran dan ingin ikut melihat. Diam-diam tontonan tersebut terekam di benak anak. Jika kontennya nggak aneh-aneh dan sesuai untuk usia anak, sih, mungkin masih aman, ya. Bahayanya, jika konten yang mommies nikmati nggak sesuai untuk anak-anak. Misalnya, mengandung kekerasan atau hal yang menyeramkan, humor orang dewasa, candaan kasar, cercaan atau hinaan.

Untuk menghindari dampak negatif tersebut, orang tua perlu aware dengan kebutuhan bermain gadgetnya. Sekiranya ingin bermain ponsel dalam durasi lama atau menonton film horor atau bermain game pertarungan, carilah waktu dan ruang yang aman dan tidak di dekat anak.

Dampaknya Tak Selalu Buruk

Sebetulnya, dampak bermain gadget dekat anak juga tak selamanya buruk. “Bisa juga, lho, bermain gadget menjadi momen bonding orang tua-anak,” jelas Fida. “Misalnya, ketika orang tua bermain game yang juga dimainkan anak, antusiasme orang tua jadi relatable dengan pengalaman bermain anak. Anak bisa memahami dan ikut merasakan vibe keseruannya.

Bisa juga menonton konten dance yang menarik, kemudian menirukannya bersama. Selain seru, bisa tercipta komunikasi tentang konten tersebut dengan anak. “Dengan catatan, game atau konten yang ditonton sesuai usia anak, tidak mengandung kekerasan, dan tetap terjalin komunikasi dan interaksi yang baik selama menonton,” tutup Fida.

Baca juga: 10+ Ide Kegiatan untuk Anak Bebas Gadget: Seru dan Menginspirasi!

Cover: Freepik