banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

7 Pelajaran Berharga yang bisa Dipetik Anak dari Pernikahan Orang Tuanya

author

annisast4 days ago

7 Pelajaran Berharga yang bisa Dipetik Anak dari Pernikahan Orang Tuanya

Bantu si kecil pahami komitmen dan kasih sayang sejak dini. Berikut pelajaran berharga yang bisa anak dapatkan dari pernikahan orang tua.

Memiliki anak dengan karakter serta kepribadian yang baik tentu menjadi keinginan setiap orang tua. Dalam mencapai tujuan ini, peran orang tua menjadi aspek yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang si kecil. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membimbing pembentukan karakter anak adalah dengan menjadi role model yang baik.

Perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang ditunjukkan orang tua menjadi contoh bagi anak karena mereka cenderung meniru kejadian yang dilihat dan dialami sehari-hari. Seperti halnya dalam hubungan pernikahan orang tua mereka, anak dapat memetik pelajaran berharga yang bisa dijadikan landasan untuk membangun relasi yang sehat pada waktu yang akan datang.

BACA JUGA: Pernikahan Open Relationship: Dampaknya Pada Pasangan dan Anak

Pelajaran Berharga yang bisa Dipetik Anak dari Pernikahan

Jadi, apa saja pelajaran berharga dari pernikahan yang dapat menjadi pembelajaran bagi anak? Yuk, simak informasi berikut ini.

1. Melihat Orang Tua yang Bertengkar Sehat

Bertengkar dengan pasangan tidak selalu merujuk pada hal yang negatif dan perlu dihindari. Sebaliknya, perbedaan pendapat bisa menjadi kesempatan bagi pasangan untuk saling memahami satu sama lain menjadi lebih baik. Selama pertengkaran dilakukan dengan rasa hormat tanpa saling menyakiti, proses tersebut justru dapat memperkuat hubungan dan memperdalam keintiman.

Dengan tidak mengeluarkan kata-kata kasar, tidak saling memaki, membentak, serta merusak, maka pertengkaran dalam pernikahan yang sehat bisa mengajari anak untuk lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Anak juga bisa melihat bagaimana cara orang tuanya menyelesaikan masalah dan mencari solusi, sehingga kelak mereka dapat meningkatkan rasa empati.

2. Pentingnya Afeksi

Ketika orang tua menunjukkan rasa sayang satu sama lain, anak dapat memetik banyak pelajaran berharga tentang hubungan yang sehat, seperti kasih sayang dan perhatian yang menjadi dasar dalam kuatnya suatu hubungan. Penerapan komunikasi yang positif dalam hubungan pernikahan juga membuat anak untuk belajar berkomunikasi dengan lembut dan mengekspresikan perasaannya secara jujur.

Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang maka akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta juga. Hal ini akan dilihat dan dicontoh oleh si kecil ketika membangun hubungan dengan orang lain di masa depan, baik itu dalam pertemanan maupun dengan pasangan.

3. Berbagi Tugas dalam Rumah Tangga

Siapa bilang pekerjaan rumah hanya dikerjakan oleh wanita saja? Nyatanya, tanggung jawab dalam rumah tangga seharusnya dibagi secara rata dengan seluruh anggota keluarga tanpa perlu memandang gender. Saat orang tua berbagi tugas, anak dapat belajar kesetaraan gender dan mengerti bahwa pekerjaan rumah tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, tetapi juga tugas bersama.

Selain itu, si kecil tentunya akan belajar tentang pentingnya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain di lingkungan rumah, ketika melihat orang tuanya berbagi tugas, anak juga akan aktif berkontribusi di lingkungan luar, seperti sekolah atau lingkungan masyarakat.

4. Berbagi Emosi

Foto: Freepik

Saat pasangan berbagi perasaan mereka, komunikasi yang terjalin dalam hubungan menjadi lebih jujur dan terbuka. Pastinya hal ini memberikan dampak yang positif seperti menghindari adanya kesalahpahaman dan konflik yang terjadi karena kurangnya informasi. Sama halnya dengan pasangan, penting bagi Mommies juga untuk berbagi perasaan dengan anak.

Umumnya sebagian orang tua menghindari kondisi ini karena merasa malu dan menyakinkan diri untuk selalu tampil kuat di hadapan si kecil. Padahal, berbagi perasaan dengan anak penting untuk dilakukan agar mereka mengetahui bahwa orang tua tidak sempurna dan bisa merasakan berbagai emosi juga. Manfaatnya bagi anak adalah di masa yang akan datang mereka tidak akan menuntut dirinya untuk menjadi sempurna ketika menjadi orang tua nanti.

5. Perceraian

Perceraian merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dan seringkali menimbulkan dampak emosional yang cukup mendalam bagi pihak yang terlibat. Tidak jarang juga, anak-anak yang menjadi korban perceraian orang tuanya mengalami dampak psikologis. Namun, ternyata si kecil juga bisa memetik pelajaran dari kondisi ini loh, Mommies!

Orang tua yang bercerai karena satu sama lain sudah merasa hubungan sudah tidak sehat lagi justru mengajarkan kepada si kecil bahwa setiap hubungan tidak selalu berjalan dengan lancar. Selain itu, mereka juga dapat belajar bahwa keluar dari suatu hubungan yang sudah toxic yang ingin lebih bahagia merupakan hal yang benar dilakukan.

6. Menghargai Waktu bersama Keluarga

Setelah sibuk dengan kegiatan masing-masing, baik di sekolah maupun tempat kerja, biasanya orang tua mengajak anaknya untuk pergi berlibur sejenak. Selain untuk melepas penat dan beban pikiran, berlibur dengan keluarga juga bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan bonding antar anggota keluarga.

Dengan demikian, ketika anak melihat bahwa orang tuanya selalu senantiasa meluangkan waktu untuk berkumpul bersama, mereka akan mempelajari nilai kebersamaan. Selain itu, anak juga dapat belajar tentang nilai tradisi dan kebiasaan yang dapat memperkuat ikatan keluarga, seperti merayakan hari-hari spesial atau menjalankan kegiatan rutin bersama.

7. Berkomitmen

Hubungan pernikahan membutuhkan komitmen yang kuat untuk bertahan dan selalu berkembang seiring waktu. Tanpa adanya komitmen yang kokoh, pasangan tentu akan merasa sulit ketika dihadapkan dengan rintangan yang kerap muncul. Oleh karena itu, penting bagi kedua belah pihak untuk saling mendukung satu sama lain serta membangun komunikasi yang baik.

Saat orang tua menerapkan komitmen yang baik, maka anak akan belajar untuk menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah. Mereka juga akan belajar untuk menghargai tanggung jawab dalam suatu hubungan dan pentingnya berkontribusi satu sama lain untuk menjaga keharmonisan.

Itulah sekian pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh anak dari pernikahan orang tua mereka, yang tidak hanya membentuk karakter mereka, tetapi juga membekali mereka ketika menjalankan hubungan di masa depan. Semoga bermanfaat informasinya!

BACA JUGA: 14 Mitos Pernikahan yang Bikin Orang Terjebak, Calon Pengantin Wajib Tahu!

Ditulis oleh: Nariko Christabel

Cover: Freepik

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan