7 Kebiasaan Keluarga Kompak dan Sehat, Berani Jalani?

Parenting & Kids

RachelKaloh・25 Sep 2024

detail-thumb

Yuk, mulai bangun kebiasaan berikut demi menjadi keluarga kompak dan sehat, nggak ada kata terlambat, kok! Asalkan ada niat bersama.

Masing-masing keluarga pasti punya kebiasaan sendiri. Tapi, apa, sih, nilai-nilai yang membuat sebuah keluarga bisa kompak dan sehat? Tentu lewat usaha bersama. Yuk, simak kebiasaan apa saja yang patut dibangun!

Dilansir wordfromthebird.blog, studi menemukan bahwa secara rata-rata, satu keluarga hanya menghabiskan 37 menit per hari untuk melakukan kegiatan bersama-sama. Padahal, seseorang bisa menghabiskan waktu 3 jam per hari di depan layar smartphone-nya. Miris, bukan? 

Di dunia yang serba menuntut kita untuk menghabiskan waktu berinteraksi secara digital kian menggeser waktu berkumpul yang berkualitas yang seharusnya dihabiskan bersama seluruh anggota keluarga. Ya, memang, pekerjaan itu sama pentingnya. Namun, kalau dari kita sendiri tidak merasa bahwa family time itu penting, lalu nilai apa lagi yang mau kita tanamkan pada anak-anak kita? 

Kebiasaan yang membuat keluarga kompak dan sehat

Makan di meja makan bersama setidaknya sehari sekali

Entah itu di pagi hari sebelum anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing, atau di malam hari ketika semua sudah pulang. Jangan lupa, masih ada waktu di akhir pekan untuk merealisasikan kegiatan ini. Saat makan, tentu saja, jauhkan smartphone dan matikan TV, agar semua anggota keluarga bisa saling menatap satu sama lain. Makan itu memang sejatinya tidak sambil bicara, tapi, obrolan ringan sebelum dan sesudah makanlah yang akan menciptakan humor, empati, support dan trust yang dibutuhkan seluruh anggota keluarga. 

Memberlakukan aturan screen time

Melepas anak dengan gadget adalah kebiasaan yang sebaiknya segera dihentikan. Untuk urusan pendidikan dalam usia tertentu, memang hal ini menjadi tuntutan. Namun, di luar jam mengerjakan tugas, sebaiknya batasi waktu screen time. Hal ini berlaku juga pada orang tua, penting untuk bisa membatasi diri mengecek hp sesampainya di rumah. Tentu tidak mudah, tetapi aturan ini bisa, kok, diterapkan asal ada kesepakatan bersama.

Aktivitas fisik di luar ruangan 60 menit sehari

Keseharian di kantor maupun di sekolah menuntut kita untuk lebih banyak duduk, sehingga kita butuh aktivitas fisik untuk menjaga tubuh tetap sehat. Caranya, lakukan kegiatan fisik bersama-sama di luar ruangan selama 60 menit sehari. Kegiatannya bisa Anda pilih sendiri. Bila anak senang bersepeda, maka bersepedalah. Bila anak lagi senang bermain sepatu roda, maka lakukanlah bersama. Percayalah, masih banyak kegiatan fisik lainnya yang bisa masuk dalam list untuk Anda lakukan.

Baca juga: 10 Tempat Jogging yang Asyik di Jabodetabek, Ajak Keluarga Lari Pagi

Sesi curhat di sela-sela aktivitas bersama

Dari menemani anak belajar sampai masak bareng, pastikan Anda tidak hanya berada secara fisik di sebelah anak untuk menemaninya. Namun, pastikan untuk menjadikan momen ini sebagai momen bertukar pikiran, mengajak anak untuk berani bercerita mencurahkan isi hatinya. Kebiasaan ini penting ditanamkan pada anak supaya anak selalu tahu ke mana ia bisa leluasa berbicara, tanpa merasa tertekan.

Baca juga: Tips Komunikasi Efektif dengan Anak Sesuai Usia, Ini Kata Psikolog

Family weekend movies/games 

Weekend bukan artinya selalu harus keluar rumah. Biasanya, orang tua yang sehari-hari sudah lelah bekerja akan memilih untuk menghabiskan akhir pekannya di rumah saja. Jadikan momen weekend tetap seru dengan kegiatan seperti family movie time atau games time, di mana seluruh anggota keluarga melakukan kegiatan ini secara bersama-sama. 

Baca juga: 15 Ide Aktivitas di Rumah untuk Mengisi Libur Sekolah, Dijamin Murah!

Menerapkan jadwal, prioritas, batasan, dan konsekuensi

Hal ini berkaitan erat dengan nilai yang Anda tanamkan dalam sebuah keluarga. Keluarga yang sehat tentu menerapkan jadwal; anak-anak dengan kegiatannya di sekolah maupun di luar sekolah; pun orang tua dengan urusan pekerjaan dan rumah tangga (jangan lupa sisipkan me time dan olahraga, ya!). Jadwal akan sangat membantu keberlangsungan hidup keluarga sehingga lebih mudah buat Anda dalam menentukan prioritas dan batasan. Demikian pula dengan konsekuensi yang juga sudah dipahami seluruh anggota keluarga, bahwa ketika tidak patuh dengan jadwal, maka kegiatan lain bisa jadi berantakan.

Menjaga rumah sebagai ruang aman

Keluarga sehat sangat menjunjung tinggi nilai ini. Rumah adalah ruang aman untuk mendapatkan dukungan dan cinta. Sehingga ketika salah satu anggota keluarga, baik anak maupun orang tua pulang dalam keadaan cemas dan risau, rumah menjadi tempat yang memberikan kenyamanan. Peran orang tua yang selalu mendukung anak dan peran pasangan yang saling mendukung satu sama lain menjadi kunci keluarga yang sehat. Sebaliknya, keluarga sendiri jugalah yang wajib “menjaga rumahnya” sebagai ruang yang aman. Anak mencuci piring, ayah masak, dan semua ikut andil dalam membersihkan rumah adalah hal biasa buat keluarga sehat. Karena kalau bukan mereka sendiri yang melakukannya, siapa lagi?

Image by Freepik