IQ anak dapat memberikan gambaran mengenai potensi intelektual mereka untuk berkembang. Jadi, lakukan hal berikut untuk membuat anak punya IQ tinggi.
Perkembangan otak anak terus berubah, sehingga bisa saja Mommies sebagai orang tua melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan IQ anak. Apalagi dalam hal kecerdasan, lingkungan dan pendidikan terhitung sangat penting, loh. Bahkan lebih dari yang kita pikirkan.
Berdasarkan studi psikolog Universitas Rutgers, Louis Matzel dan Bruno Sauce, tentang sifat kecerdasan manusia, menemukan bahwa kecerdasan juga bisa dipengaruhi dari tindakan-tindakan luar atau lingkungan.
“Pengaruh genetik tidak mendominasi, begitu juga dengan pengaruh lingkungan. Interaksi genetik-lingkunganlah yang menjadi penentu,” kata Matzel, seorang profesor psikologi di School of Arts and Sciences di Rutgers-New Brunswick, Amerika.
Meningkatkan IQ tidak lebih dari menumbuhkan kecerdasan anak dengan memberikan berbagai tantangan dan memungkinkan anak untuk memahami, belajar, dan memecahkan teka-teki sendiri.
Berikut ini cara yang bisa Mommies dan orang tua lain lakukan untuk meningkatkan IQ anak.
Omega 3 tidak ditemukan di sebagian besar susu formula bayi. Hal ini sangat disayangkan, karena sebuah penelitian acak dan terkontrol menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula yang ditambah dengan Omega 3 memiliki IQ yang lebih tinggi daripada mereka yang diberi susu formula biasa bahkan pada usia 4 tahun.
Membacakan buku untuk anak-anak juga sangat bermanfaat. Terutama jika Mommies menjadikan membaca sebagai proses interaktif, bukan proses di mana anak hanya mendengarkan.
“Anak-anak yang dibacakan buku oleh orang tuanya hampir setiap hari memiliki IQ yang lebih tinggi,” ujar psikolog Bryan Roche, Ph., seperti dikutip dari Psychology Today.
Gunakan suara dan emosi yang berbeda saat membaca dan lihat mana yang paling menarik bagi anak. Ajukan pertanyaan untuk memastikan anak memahami cerita.
BACA JUGA: Bantu Anak Menghadapi Stres Akademik, Lakukan 10 Cara Ini
Belajar bahasa baru terutama bagi anak-anak akan sangat baik. Itu sebabnya banyak sekolah yang dualingual atau bahkan trilingual. Anak-anak yang menguasai dua bahasa atau lebih tidak hanya memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik, namun juga memiliki perhatian yang lebih baik di bawah tekanan dan lebih memperhatikan informasi penting.
Sebuah studi baru tentang hubungan antara pembelajaran bahasa dan IQ menyatakan bahwa, perkembangan bahasa melalui diskusi dan keterlibatan dari usia 18 hingga 24 bulan terbukti paling efektif untuk hasil kognitif di kemudian hari.
Dalam sebuah penelitian inovatif yang disebut “Believing You Can Get Smarter Makes You Smarter” para psikolog mengajarkan kepada para siswa bahwa kecerdasan bukanlah kualitas yang tetap, tetapi dapat berubah dan dapat ditingkatkan. Itu memang benar, loh.
Bagi orang tua, temuan ini menunjukkan tindakan yang jelas. Katakan pada anak-anak bahwa mereka pintar, harapkan mereka menjadi pintar, dan pastikan mereka tahu bahwa mereka bisa menjadi lebih pintar besok daripada hari ini, dan lebih pintar lagi di hari berikutnya. Yakinkan mereka bahwa hal ini benar adanya. Karena, jika orang tua melakukannya, maka hal itu akan terjadi.
Musik terutama musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan anak. Bahkan partisipasi aktif dengan musik lebih bernilai daripada mendengarkan secara pasif. Misalnya, bernyanyilah untuk anak, mainkan atau dengarkan musik secara langsung, dan sertakan instrumen.
Semakin banyak percakapan yang Mommies lakukan dengan anak, semakin cerdas mereka. Memainkan permainan pengajaran sederhana di sepanjang jalan, misalnya meminta mereka untuk menyebutkan atau menghitung benda-benda, akan meningkatkan kecerdasan mereka lebih jauh lagi.
“Orang tua bisa meningkatkan IQ anak sebanyak enam poin hanya dengan melakukan hal ini selama beberapa tahun ketika mereka masih kecil,” ujar Roche.
Belajar memainkan alat musik merupakan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan otak yang secara langsung meningkatkan kemampuan matematika dan penalaran spasial. Pemindaian pencitraan resonansi magnetik telah menunjukkan secara ilmiah bahwa bermain alat musik dapat meningkatkan fungsi otak. Mommies bisa memilih di antara gitar, keyboard, drum, sitar, dan alat musik lainnya.
Bermain olahraga apa pun dapat menstimulasi otak dengan cara melepaskan hormon endorfin. Doronglah anak untuk berpartisipasi dalam olahraga atau bermain dengan mereka untuk menumbuhkan minat.
Cara napas yang baik bisa buat pintar? Benar loh, Mommies. Menurut sebuah penelitian di Harvard Medical School, pemindaian otak menunjukkan adanya penebalan pada keempat bagian otak setelah delapan minggu melakukan latihan pernapasan dalam secara konsisten.
Nah, Mommies dapat berlatih bernapas dalam-dalam dengan anak selama 10 hingga 15 menit di pagi atau malam hari.
Bagi anak yang masih kecil, Mommies bisa mengajak melakukan perhitungan sederhana. Perhitungan matematika dapat secara signifikan meningkatkan fungsi otak dan IQ anak. Misalnya, selama 10 menit setiap hari Mommies bisa meminta mereka melakukan urut angka atau mengajarkan cara menggunakan sempoa.
BACA JUGA: Dukung Kreativitas Anak, Ini 10 Jenis Kursus dan Rekomendasi Tempatnya yang Wajib Dicoba!
Rupanya, perkembangan IQ sudah bisa dilakukan pada bayi baru lahir. Tampaknya, bayi yang disusui akan mendapatkan nutrisi penting yang membantu perkembangan otak.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ikatan yang lebih kuat dengan orang tua mereka memiliki nilai yang lebih baik dalam tes IQ daripada mereka yang kurang bonding dengan orang tua mereka.
Bagi orang Indonesia, tampaknya pujian bukan hal yang umum ya. Namun, tahukah Mommies jika memuji aktivitas dan usaha anak bisa membuat mereka sadar diri tentang apa yang telah mereka lakukan untuk mendapatkan pujian. Hal ini akan meningkatkan harga diri mereka dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan tersebut.
Jangan membuat anak kekurangan tidur. Jam tidur yang tepat pada waktu yang tepat adalah hal dasar yang paling penting untuk diikuti, jika tidak, semua hal lain yang anak lakukan akan terganggu.
Anak-anak membutuhkan aktivitas fisik untuk mengembangkan indera mereka, apakah itu melalui olahraga terstruktur atau sekadar bermain di halaman. Mobilitas harus menjadi bagian rutin dari kehidupan anak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Illinois mengungkapkan bahwa anak-anak yang aktif secara fisik mengungguli teman-teman sebayanya secara intelektual. Mereka memiliki harga diri dan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Ketika Mommies bertanya kepada anak-anak tentang hari sekolah mereka, doronglah mereka untuk mengingat dan menceritakan kembali peristiwa yang terjadi. Ini bisa membuat otak anak tertantang untuk mengingat.
Anak-anak juga memiliki masalah mereka sendiri dan terkadang nih, Mommies suka mengambil alih permasalahan mereka dan mencoba memecahkannya. Nah, biarkan anak memecahkan masalah sendiri dan jangan mengoreksi mereka. Sebaliknya, biarkan mereka mencari tahu di mana kesalahan mereka dan memperbaikinya sendiri.
Tak hanya omega 3, nutrisi lain juga bisa membantu meningkatkan IQ anak. Mommies bisa menyertakan suplemen vitamin berkualitas tinggi dan membiasakan anak mengonsumsi buah serta sayuran.
Zaman sekarang memang banyak mainan atau gadget modern yang mengklaim bisa membuat anak lebih pintar. Namun, mainan seperti balok dan permainan papan adalah yang terbaik untuk meningkatkan IQ anak.
Anak-anak berusia 18 bulan hingga 24 bulan yang bermain dengan balok-balok sederhana memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik daripada mereka yang tidak bermain dengan balok.
Anak selalu di rumah saja? Pastikan anak-anak Mommies keluar dan menjelajahi lingkungan sekitar. Ajaklah mereka ke taman, kebun binatang, museum, atau pantai bersama mereka. Ke mana pun anak pergi, itu adalah kesempatan mereka untuk belajar.
BACA JUGA: 6 Tugas Sederhana Sepulang Sekolah yang Bantu Anak Lebih Mandiri
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Freepik
Mommies Daily is dedicated to all Indonesian moms out there, who just like us strive to be realistic and practical mothers. We hope you enjoy your stay.
Copyright © 2024 Mommies Daily ∙ All the rights reserved
