Mengenal Andrologi, Ilmu Kedokteran untuk Kesehatan Sistem Reproduksi Pria

Education

Mommies Daily・04 Sep 2024

detail-thumb

Simak penjelasan mulai dari apa saja yang ditangani andrologi, universitas yang menyediakan prodinya, hingga pentingnya mempelajari sistem reproduksi pria.

Andrologi mungkin terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat, terutama dibandingkan dengan cabang-cabang kedokteran lainnya seperti ginekologi atau pediatri. Padahal, andrologi memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan reproduksi pria.

Pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi pria sering kali terabaikan. Pria juga dapat mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi kesuburan, fungsi seksual, hingga kualitas hidup secara keseluruhan. Itulah mengapa andrologi sangat diperlukan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan tersebut.

Dalam artikel ini, Mommies akan diajak mengenal lebih jauh tentang apa itu andrologi, di mana kita bisa mempelajari spesialisasi ini di Indonesia, serta bagaimana jalur pendidikan untuk menjadi seorang androlog.

Apa Itu Andrologi?

Andrologi adalah cabang ilmu kedokteran yang secara khusus mempelajari sistem reproduksi pria, termasuk struktur, fungsi, serta kelainannya. Berdasarkan keterangan dari Detik.com, andrologi mencakup berbagai aspek mulai dari produksi hormon pria, proses reproduksi, hingga menangani berbagai gangguan yang berhubungan dengan fungsi reproduksi pria.

Sederhananya, jika ginekologi berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita, maka andrologi fokus pada kesehatan reproduksi pria. Andrologi menjadi penting karena permasalahan kesehatan reproduksi pria tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga berpengaruh pada pasangan dan keluarga secara keseluruhan.

BACA JUGA: Terbongkar, Ini 11 Hal yang Diinginkan Suami dari Istri di Ranjang!

Masalah Apa Saja yang Ditangani Androlog?

Androlog menangani berbagai macam gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi pria. Beberapa kondisi yang biasanya dihadapi oleh seorang androlog meliputi:

  1. Infertilitas Pria: Masalah kesuburan pada pria menjadi salah satu kasus yang sering ditangani oleh seorang androlog. Infertilitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rendahnya jumlah sperma, kualitas sperma yang buruk, atau adanya gangguan pada saluran reproduksi.
  2. Disfungsi Seksual: Kondisi seperti impotensi (disfungsi ereksi) dan ejakulasi dini sering menjadi keluhan yang ditangani oleh seorang androlog. Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup pria dan relasi dengan pasangannya.
  3. Hipogonadisme: Hipogonadisme adalah kondisi di mana tubuh pria tidak mampu memproduksi testosteron dalam jumlah yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan masalah perkembangan pada remaja pria atau penurunan fungsi seksual pada pria dewasa.
  4. Kontrasepsi Pria: Selain menangani masalah kesehatan reproduksi, androlog juga berperan dalam pengembangan metode kontrasepsi pria yang efektif dan aman. Saat ini, pilihan kontrasepsi untuk pria memang lebih terbatas dibandingkan wanita, namun riset terus dikembangkan.
  5. Anti Penuaan: Seiring bertambahnya usia, fungsi reproduksi pria dapat menurun. Andrologi juga berperan dalam menangani masalah-masalah penuaan yang terkait dengan hormon pria seperti penurunan libido, energi, hingga mood.

Universitas di Indonesia yang Menyediakan Program Studi Andrologi

Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menawarkan Program Spesialis Andrologi, yaitu Universitas Airlangga (UNAIR) di Surabaya. Program ini merupakan satu-satunya pusat pendidikan andrologi di Indonesia dan berada di bawah naungan Departemen Biologi Kedokteran di Fakultas Kedokteran UNAIR.

Program Pendidikan Dokter Spesialis Andrologi ini memerlukan masa studi selama 3,5 tahun atau 7 semester dengan beban studi 69 SKS. Setelah menyelesaikan studi, mahasiswa akan meraih gelar Spesialis Andrologi (Sp. And). Selama masa studi, perkuliahan berlangsung secara purnawaktu di kampus, RSUD Dr. Soetomo, dan rumah sakit jejaring lainnya.

Program ini juga sudah diakreditasi dengan nilai A (Unggul) oleh LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia). Penerimaan mahasiswa baru dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan Juli dan Februari.

Foto: bristekjegor on Freepik

Jalur Pendidikan untuk Menjadi Androlog

Bagi Mommies yang penasaran tentang bagaimana jalur pendidikan untuk menjadi seorang androlog, prosesnya dimulai dari menyelesaikan pendidikan dokter umum terlebih dahulu. Setelah lulus sebagai dokter umum, barulah bisa melanjutkan ke Program Pendidikan Dokter Spesialis Andrologi seperti yang ditawarkan oleh Universitas Airlangga.

Selama menempuh pendidikan spesialis andrologi, para dokter akan mendalami lima pilar utama dalam andrologi, yaitu:

  • Infertilitas Pria
  • Disfungsi Seksual Pria
  • Hipogonadisme
  • Kontrasepsi Pria
  • Anti Penuaan

Pendidikan ini mencakup berbagai teori dan praktek, mulai dari penanganan klinis hingga pengembangan metode terapi yang inovatif untuk pasien pria.

Prospek Karir sebagai Seorang Androlog

Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, seorang androlog memiliki berbagai peluang karir yang luas. Mereka dapat bekerja di rumah sakit, klinik kesehatan reproduksi, atau membuka praktik sendiri. Selain itu, androlog juga berperan penting dalam penelitian untuk mengembangkan solusi-solusi baru di bidang kesehatan reproduksi pria, seperti metode kontrasepsi atau terapi kesuburan.

Tugas androlog sangat penting karena banyak pria yang mungkin merasa enggan membicarakan masalah kesehatan reproduksinya. Di sinilah androlog hadir, tidak hanya memberikan solusi medis, tetapi juga dukungan moral dan mental kepada pasien yang mungkin merasa malu atau tertekan dengan kondisi yang mereka alami.

Tantangan yang Dihadapi Androlog

Meski peran androlog sangat penting, profesi ini juga menghadapi tantangan tersendiri. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi pria. Banyak pria yang menunda untuk memeriksakan diri atau merasa malu untuk berkonsultasi mengenai masalah seksual atau reproduksi.

Di sisi lain, perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran juga menantang para androlog untuk terus memperbarui pengetahuan mereka. Teknologi baru seperti pengobatan hormonal atau terapi genetik membuka peluang baru, tetapi juga memerlukan pemahaman yang lebih dalam.

Mengapa Penting untuk Memahami Andrologi?

Peningkatan pemahaman tentang andrologi akan membantu kita, terutama para pria, untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi. Seperti yang Mommies ketahui, kesehatan reproduksi bukan hanya urusan wanita, tetapi juga pria. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan pria lebih terbuka dalam membicarakan dan menangani masalah-masalah kesehatan reproduksi yang mereka hadapi.

Memahami dan menjaga kesehatan reproduksi pria melalui andrologi bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga pasangan dan keluarga secara keseluruhan.

BACA JUGA: Tingkatkan Keintiman, Ini 20 Titik Rangsang pada Tubuh Istri yang Wajib Suami Ketahui

Penulis: Nazla Ufaira Sabri

Cover: Freepik