Sorry, we couldn't find any article matching ''
Jadi Mentor Hebat, Hindari 10 Kesalahan Ini saat Membimbing Anak Intern
Agar bisa mendapat ilmu kerja yang baik dan benar serta bermanfaat, karyawan jangan lakukan beberapa kesalahan ini saat membimbing anak intern.
Di era sekarang, semakin banyak anak muda yang mengambil kesempatan untuk magang di berbagai tempat kerja sebagai bagian dari pengembangan diri mereka. Bagi mereka, pengalaman magang bukan hanya untuk mengisi waktu, tetapi juga untuk mempelajari dunia kerja yang sebenarnya.
Sebagai seseorang yang sudah lebih dulu menapaki dunia kerja, Mommies sering kali diberikan tanggung jawab untuk membimbing anak magang di kantor. Bagi anak-anak muda ini, magang adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pengalaman nyata dan memahami bagaimana dunia kerja sebenarnya.
Namun, terkadang kita bisa saja melakukan kesalahan dalam membimbing mereka, yang justru bisa merusak pengalaman magang mereka. Yuk, kita bahas 10 hal yang harus Mommies hindari saat membimbing anak magang agar pengalaman mereka tetap positif dan bermanfaat.
Hal-Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan saat Membimbing Intern
Memahami hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat membimbing intern di kantor sangat penting karena ini tidak hanya berdampak pada perkembangan pribadi intern tetapi juga pada dinamika kerja tim dan citra perusahaan lho, Mommies.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika membimbing anak magang yang sebaiknya Mommies pahami sebagai atasan.
BACA JUGA: 10 Training yang Wajib diikuti Manager dan Supervisor, Apa Saja?
1. Mengabaikan Aspek Pembelajaran
Mommies, ingatlah bahwa tujuan utama magang adalah pembelajaran. Anak magang datang ke tempat kerja untuk mempelajari hal-hal baru dan mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari di lingkungan profesional.
Jangan hanya fokus pada hasil akhir dari pekerjaan mereka, tetapi juga perhatikan proses belajar mereka. Berikan mereka kesempatan untuk bertanya, mencoba, dan bahkan membuat kesalahan, karena itulah bagian dari proses pembelajaran yang sebenarnya.
Saat anak magang datang ke tempat kerja, mereka datang dengan harapan untuk belajar sesuai dengan bidang yang mereka pelajari di sekolah atau universitas. Memberikan mereka pekerjaan yang tidak relevan, seperti tugas administratif yang monoton, bisa membuat mereka merasa frustrasi dan kehilangan semangat.
Tentu, ada kalanya mereka perlu membantu dengan tugas-tugas kecil, tapi pastikan itu tidak menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Fokuskan pada tugas-tugas yang bisa membantu mereka belajar dan berkembang sesuai bidang yang mereka minati.
2. Membiarkan Mereka Terisolasi dari Tim
Salah satu aspek penting dari magang adalah belajar bekerja dalam tim. Jangan biarkan anak magang bekerja sendirian tanpa ada interaksi dengan anggota tim lainnya.
Sebuah jurnal berjudul “Impact of Internship Programs on Professional and Personal Development of Business Students: A Case Study from Pakistan” yang ditulis oleh Sadia Anjum, diterbitkan di Future Business Journal pada tahun 2020, mengeksplorasi dampak program magang terhadap perkembangan profesional dan pribadi mahasiswa bisnis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program magang memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan profesional dan pribadi serta pengembangan keterampilan mahasiswa bisnis. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam magang melaporkan peningkatan dalam pemahaman mereka tentang dunia kerja, pengembangan keterampilan teknis dan interpersonal, serta peningkatan kepercayaan diri dan kesiapan mereka untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.
Salah satu cara yang dapat Mommies lakukan sebagai pembimbing adalah melibatkan intern dalam sebuah tim. Ajak mereka untuk ikut serta dalam rapat tim, diskusi, atau bahkan kegiatan sosial di kantor. Ini akan membantu mereka merasa menjadi bagian dari tim dan belajar bagaimana bekerja dalam lingkungan yang kolaboratif. Selain itu, ini juga memberikan mereka kesempatan untuk membangun jaringan di dalam perusahaan.
3. Menutup Kesempatan Networking
Magang bukan hanya tentang belajar, tetapi juga tentang membangun jaringan profesional. Mommies, jangan abaikan pentingnya networking bagi anak magang.
Sebuah jurnal yang berjudul “Internship Program in Company: Cultural Learning Process for Students” oleh Istiadi dari Universitas Indonesia, turut membahas hal ini. Penelitian ini menekankan bagaimana magang tidak hanya menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari keterampilan praktis di dunia kerja, tetapi juga untuk mempelajari dan memahami budaya perusahaan.
Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa program magang bukan hanya soal mendapatkan keterampilan praktis tetapi juga tentang pembelajaran budaya yang sangat penting bagi pengembangan karier mahasiswa.
Jadi Mommies, ajak mereka berkenalan dengan anggota tim lainnya atau bahkan dengan orang-orang dari departemen lain. Ini tidak hanya akan memperluas wawasan mereka tentang dunia kerja, tetapi juga membantu mereka membangun hubungan yang bisa bermanfaat di masa depan.
4. Mengabaikan Feedback dari Mereka
Kadang, Mommies mungkin kerap berpikir bahwa sebagai orang yang lebih senior, kita yang seharusnya memberikan feedback kepada anak magang. Namun, jangan lupa bahwa feedback juga bisa datang dari mereka.
Mommies mungkin akan terkejut melihat sudut pandang baru yang mereka miliki. Mengabaikan feedback dari mereka bisa membuat mereka merasa tidak dihargai. Cobalah untuk membuka ruang diskusi di mana mereka bisa memberikan masukan. Ini tidak hanya membuat mereka merasa lebih diterima, tetapi juga bisa memberikan insight baru bagi kita dan tim di kantor.
5. Meremehkan Potensi Mereka
Mommies, penting untuk kita ingat bahwa meskipun mereka masih intern, bukan berarti mereka tidak memiliki potensi besar. Banyak anak magang yang datang dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang mungkin kita sendiri belum kuasai.
Menganggap remeh mereka hanya akan membuat mereka merasa tidak dihargai dan bisa mengurangi motivasi mereka untuk berkontribusi. Sebaliknya, berikan mereka ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka. Terkadang, ide-ide segar dari anak magang bisa menjadi solusi yang kita butuhkan.
Foto: tirachardz on Freepik
6. Membiarkan Mereka Bekerja Tanpa Panduan yang Jelas
Anak magang sering kali belum terlalu familiar dengan prosedur dan budaya kerja di kantor. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan panduan yang jelas dan detail kepada mereka.
Sebuah jurnal yang berjudul “Students’ Perception of Office Administration Internship” ini mengeksplorasi pandangan mahasiswa terhadap program magang di bidang administrasi perkantoran. Studi ini menemukan, mahasiswa setuju bahwa program magang membantu mereka mengenal dunia kerja. Meski demikian, hanya 60% mahasiswa yang setuju bahwa tugas-tugas selama magang sesuai dengan teori yang diajarkan di perkuliahan.
Ini artinya, banyak juga anak magang yang benar-bear mencoba hal baru di tempat magang mereka. Jangan biarkan mereka bekerja sendiri tanpa arahan yang cukup, karena ini bisa membuat mereka merasa kebingungan dan tidak tahu harus bagaimana. Berikan mereka bimbingan yang cukup, dan pastikan mereka merasa nyaman untuk bertanya jika ada yang tidak mereka pahami.
7. Tidak Ada Evaluasi Berkala
Evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan anak magang berada di jalur yang benar. Jangan menunda-nunda memberikan evaluasi kepada mereka.
Mommies bisa mengatur pertemuan rutin, misalnya setiap dua minggu sekali, untuk mendiskusikan perkembangan mereka. Dalam evaluasi ini, berikan feedback yang konstruktif dan diskusikan area di mana mereka bisa meningkatkan diri. Ini juga waktu yang tepat untuk mendengarkan pertanyaan atau kekhawatiran mereka, sehingga mereka merasa didukung dan dihargai.
8. Membebani Mereka dengan Tugas yang Berlebihan
Magang adalah pengalaman belajar, bukan kesempatan untuk membebani mereka dengan tugas yang terlalu berat. Meskipun kita mungkin tergoda untuk memberikan banyak pekerjaan kepada anak magang, penting untuk ingat bahwa mereka masih dalam tahap belajar.
Memberikan terlalu banyak tugas bisa membuat mereka kewalahan dan justru mengurangi efektivitas pengalaman magang mereka. Lebih baik, berikan mereka tugas yang menantang tapi masih dalam kapasitas mereka, dan selalu siap untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
9. Menyalahkan Mereka Tanpa Alasan yang Jelas
Mommies, ingatlah bahwa anak magang masih dalam tahap belajar. Kesalahan adalah hal yang wajar dalam proses ini. Jika mereka membuat kesalahan, jangan langsung menyalahkan atau memarahi mereka tanpa memberikan penjelasan. Sebaliknya, jadikan itu sebagai kesempatan untuk memberikan bimbingan dan mengajari mereka cara yang benar. Lingkungan yang suportif dan penuh pengertian akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam bekerja.
10. Lupa Mengapresiasi Kerja Anak Magang
Anak magang yang telah bekerja keras layak mendapatkan pengakuan. Mommies, jangan lupa untuk mengapresiasi hasil kerja mereka, sekecil apapun itu. Pengakuan ini bisa sangat berarti bagi mereka, karena itu menunjukkan bahwa upaya mereka dihargai. Ini juga bisa menjadi dorongan semangat bagi mereka untuk terus bekerja dengan baik dan memberikan yang terbaik selama magang.
BACA JUGA: Haus Validasi di Tempat Kerja? Ini 5 Cara Mengatasinya
Mommies, membimbing anak magang di kantor memang memerlukan perhatian dan kepedulian ekstra. Dengan menghindari 10 kesalahan di atas, kita bisa membantu menciptakan pengalaman magang yang positif dan bermakna bagi mereka.
Penulis: Kalamula Sachi
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS