Sorry, we couldn't find any article matching ''
Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak, Kenali Risiko serta Cara Aman Menghilangkannya
Sedot lemak memang menjadi jalan keluar yang banyak dipilih orang untuk tampil sempurna. Namun sebelum itu, ada baiknya kenali risikonya dulu!
Prosedur sedot lemak baru saja membawa petaka pada seorang selebgram wanita asal Medan, Sumatera Utara bernama Ella Nanda Sari Hasibuan (30). Dia menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan ‘WSJ’ Beji, Depok, Jawa Barat, tetapi sayangnya meninggal dunia pada Senin (22/7/2024) silam. Klinik tersebut diduga melakukan malpraktik dan kini kasusnya tengah naik ke tahap penyidikan.
Polisi memiliki dugaan bahwa pembuluh darah korban pecah saat operasi dilakukan. Prosedur tersebut dilakukan oleh dokter berinisial A dan dua perawat berinisial K dan T di klinik kecantikan ‘WSJ’ Depok. Dilansir dari Detik, korban dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kejang-kejang. Polisi menyebut tindakan yang dilakukan terhadap Ella saat itu bermasalah sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit. Dokter rumah sakit pun menyatakan pembuluh darah Ella pecah.
Selama ini sedot lemak memang jadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal. Apa itu sedot lemak? Dilansir dari Healthline, sedot lemak adalah prosedur bedah plastik yang menghilangkan lemak berlebih dari tubuh. Prosedur ini juga disebut lipo, lipoplasti, atau body contouring. Prosedur ini merupakan pilihan bedah kosmetik yang popular dengan banyak cerita sukses.
Namun, yang sering luput dari informasi banyak orang adalah fakta bahwa sedot lemak bukanlah perawatan penurunan berat badan. Prosedur ini juga memiliki risiko serius dan kemungkinan terjadi komplikasi sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tindakan ini.
BACA JUGA: MD Ask the Expert: Olahraga Mudah untuk Menurunkan Berat Badan
Risiko Sedot Lemak
Mungkin Mommies sudah mencari tahu keuntungan lakukan sedot lemak, tetapi jangan sampai abai bahwa ada risiko yang mengintainya. Risikonya bahkan bisa terjadi saat operasi, setelah prosedur, dan juga selama penulihan.
Dilansir dari Healtline dan diperiksa oleh Catherine Hannan MD, FACS, dokter bedah plastik bersertifikat di Washington Women Plastic Surgery, berikut beberapa risiko yang bisa terjadi pada pasien yang melakukan prosedur sedot lemak.
Risiko Selama Operasi
Saat operasi berlangsung, ada kemungkinan terjadinya hal-hal yang berbahaya untuk Kesehatan Mommies, seperti:
- Luka tusuk atau cedera pada organ lain
- Komplikasi anestesi
- Luka bakar akibat peralatan, seperti probe ultrasound
- Kerusakan saraf
- Syok
- Kematian
Risiko Segera setelah Prosedur
Setelah operasi selesai dilakukan, pasien juga perlu dipantau kondisinya untuk menghindari risiko berikut ini:
- Pembekuan darah di paru-paru
- Terlalu banyak cairan di paru-paru
- Pembekuan lemak
- Infeksi
- Hematoma (pendarahan di bawah kulit)
- Seroma (cairan bocor di bawah kulit)
- Edema (bengkak)
- Nekrosis kulit (kematian sel-sel kulit)
- Reaksi terhadap anestesi dan obat-obatan lain
- Masalah jantung dan ginjal
- Kematian
Risiko Selama Pemulihan
Ketika memasuki masa pemulihan pun Mommies belum bisa tenang, sebab ada beberapa bahaya Kesehatan yang bisa mengintai.
- Masalah dengan bentuk atau kontur tubuh
- Kulit bergelombang, berlesung pipit, atau bergelombang
- Mati rasa, memar, nyeri, bengkak, dan nyeri
- Infeksi
- Ketidakseimbangan cairan
- Bekas luka
- Perubahan sensasi dan perasaan kulit
- Perubahan warna kulit
- Masalah dengan penyembuhan
Cara Aman Menghilangkan Lemak Tubuh
Foto: Freepik
Jika Mommies ingin coba cara yang lebih aman untuk menghilangkan lemak di tubuh, mungkin bisa mencoba deretan tips di Bawah ini!
1. Konsumsi Lebih Banyak Lemak Baik
Daripada mengonsumsi makanan rendah lemak, fokuslah pada konsumsi lemak “baik” yang bermanfaat. “Mengonsumsi lemak sebenarnya membantu menurunkan berat badan karena memperlambat pencernaan dan membantu Anda merasa lebih kenyang setelah makan,” jelas David Friedman, seorang dokter naturopati, ahli gizi klinis, dan praktisi pengobatan alternatif bersertifikat yang tinggal di North Carolina.
Dia menyarankan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal dan lemaktak jenuh ganda yang menyehatkan jantung,seperti ikan, alpukat, zaitun dan minyak zaitun, telur, kacang-kacangan dan selai kacang, biji-bijian, dan juga dark chocolate. Sementara itu, hindari lemak trans, yang ditemukan dalam makanan yang digoreng, mentega sayur, margarin, makanan yangpanggang, dan snack olahan.
2. Hindari Produk Ultra Olahan dan Gula Olahan
Sumber utama minyak dan lemak yang tidak diinginkan bukanlah daging dan unggas, melainkan roti, makanan yang panggang, dan bumbu-bumbu,” kata Michael S. Fenster, M.D., seorang ahli jantung dan profesor tambahan kedokteran kuliner di Kansas Health Science Center. Orang-orang juga cenderung mengonsumsi makanan olahan, rendah nutrisi, dan makanan kemasan, seperti kue kering, donat, keripik, dan margarin secara berlebihan. Jadi, untuk mengurangi lemak hindari deretan makanan yang disebutkan di atas.
3. Perhatikan Minuman yang Dikonsumsi
Soda berkalori tinggi, alkohol, dan minuman lain yang sangat manis dapat menyumbang hingga 30% dari asupan kalori harian. Sangat disarankan untuk lebih memilih minum air putih karena dapat membantu membakar lemak dari makanan dan minuman, serta lemak yang tersimpan. Dalam penelitian baru yang ditulis dalam Frontiers in Nutrition, peningkatan asupan air menyebabkan peningkatan lipolisis (pemecahan lemak) dan pengurangan pertumbuhan lemak baru.
4. Perbanyak Konsumsi Protein
Diet yang kaya akan protein berkualitas dapat membantu Mommies menghilangkan lemak tubuh dengan meningkatkan rasa kenyang, membantu mempertahankan massa otot sambil menghilangkan lemak tubuh, dan meningkatkan termogenesis yang dipicu oleh diet (pembakaran kalori dari pencernaan).
5. Konsumsi Serat
Serat membuat Mommies kenyang dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada gula, protein, dan karbohidrat. Serat juga sangat bagus untuk mengurangi lemak perut yang membandel, lho.
6. Jangan lupa olahraga
Kadang banyak orang bisa mengurangi makan tapi tidak untuk berolahraga. Padahal untuk menghilangkan emak, mengatur makan dan olahraga harus dilakukan bersama-sama. Salah satu yang perlu dilakukan adalah olahraga angkat beban. Namun untuk gerakannya perlu konsultasikan dengan ahli, mengingat kondisi setiap orang berbeda-beda.
Selain itu, latihan kardiovaskular, seperti berjalan, berlari, dan bersepeda, juga penting untuk membantu menghilangkan lemak.
7. Cukup Tidur
Dilansir dari jurnal National Library of Medicine, penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari tujuh jam per 24 jam akan lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidur setidaknya tujuh jam secara teratur. “Kurang tidur mengganggu leptin dan ghrelin, dua hormon yang mengatur nafsu makan, yang membuat Anda lebih mungkin untuk menuruti kebiasaan makan yang buruk,” jelas David Friedman.
8. Hindari Makan Buru-Buru
Mommies harus tahu bahwa diperlukan waktu sekitar 20 menit bagi saluran pencernaan rata-rata orang untuk mulai memberi sinyal ke otak bahwa ia sudah kenyang. Dengan meluangkan waktu, memperlambat, dan menikmati makanan, Mommies memberi waktu yang dibutuhkan usus untuk memberi tahu otak bahwa diri kalian sudah cukup makan, sehingga terhindari dari makan berlebihan.
Dengan menerapkan deretan cara di atas secara rutin, Mommies bisa mendapatkan tubuh idaman dan sukses menghilangkan lemak. Mungkin memang butuh konsistensi dan Waktu yang lebih lama. Namun jika lebih aman dan baik untuk tubuh, kenapa tidak?
BACA JUGA: 10 Jenis Makanan Terbaik untuk Detox, Tubuh Semakin Sehat
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS