Sorry, we couldn't find any article matching ''
8 Tips Membantu Anak Slow Learner Beradaptasi di Sekolah Baru, Harus Diterapkan!
Setiap anak punya caranya sendiri dalam beradaptasi di sekolah baru, termasuk anak slow learner. Mommies juga bisa berikan bantuan ini untuk mereka!
Ada banyak sekali anak yang pemalu dan “lambat panas”, yang berarti mereka tidak nyaman atau cenderung waspada menghadapi situasi baru atau saat berinteraksi dengan orang asing. Mommies pasti pernah lihat, ya, ada bayi yang tetap tertawa bahagia saat digendong beberapa orang berbeda. Namun ada pula bayi yang tidak suka digendong oleh sembarang orang; mereka hanya ingin dipeluk oleh beberapa orang istimewa dan terpercaya.
Saat balita, mereka kerap diam sejenak, mengamati apa yang dilakukan orang lain sampai mereka merasa cukup nyaman untuk ikut terlibat dalam sebuah aktivitas.
Slow Learning Child
Ada banyak sebab mengapa ada anak-anak yang sulit beradaptasi. Selain karena anak-anak memang tidak suka dengan perubahan, anak-anak yang sulit beradaptasi dengan sekolah, guru, dan teman-teman baru mungkin saja adalah slow learner (anak yang perkembangan belajarnya jauh lebih lambat dibandingkan anak-anak sebayanya).
Slow learner umumnya disalahpahami sebagai anak-anak yang bodoh. Faktanya adalah setiap anak memiliki kecepatannya sendiri untuk belajar dan berkembang. Beberapa anak secara alami belajar lebih cepat, dan yang lainnya perlu meluangkan waktu lebih lama untuk memahami konsep dan pelajaran yang sama.
Beberapa anak menganggap sekolah itu mudah dan menyenangkan sementara bagi slow learner, mereka akan kesulitan untuk bersaing dengan teman-temannya di sekolah, baik secara akademis maupun sosial.
Slow learner juga ditandai dengan keterampilan sosial yang lebih rendah. Mereka mungkin kurang memahami etika bergaul dan memiliki keterampilan sosial yang kurang dibandingkan teman-teman sebayanya, sehingga dapat memengaruhi interaksi dan hubungan mereka. Slow learner biasanya lebih sering berhubungan dengan anak-anak yang lebih kecil dan menghindari interaksi dengan teman sebayanya.
Anak-anak slow learner juga rentan terhadap perilaku-perilaku tertentu yang berhubungan dengan anak-anak yang lebih muda dari usianya. Anak-anak ini sering kali dicap sebagai introver karena ketidakmampuan mereka untuk berhubungan dengan teman sebayanya, sehingga membuat mereka menjadi anak pendiam atau senang menyendiri. Ini yang menyebabkan slow learner sulit beradaptasi.
BACA JUGA: Biar Tak Boros, Ini Barang yang Harus Dibeli dan Tidak Dibeli Jelang Anak Kembali Ke Sekolah
8 Tips Membantu Anak Slow Learner Beradaptasi di Sekolah Baru
Pindah ke sekolah baru bukanlah hal yang mudah bagi anak Mommies karena mereka harus memulai banyak hal dari awal. Mulai dari mencari teman baru hingga mengenal guru baru. Semua ini memerlukan waktu. Namun pendekatan positif dan sikap seimbang akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan lebih mudah di sekolah baru.
Mommies Daily akan membagikan beberapa tips agar Mommies bisa membantu anak Mommies menyesuaikan diri di sekolah baru:
Foto: Freepik
1. Persiapkan dari Jauh Hari
Untuk membantu dan mendorong anak-anak melalui perubahan, pertimbangkan strategi berikut. Persiapkan anak-anak terlebih dahulu. Jauh-jauh hari bicarakan dengan anak Mommies tentang perubahan yang akan datang. Berikan informasi sesuai usia dan jawab pertanyaan apa pun yang dia ajukan. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan dengan membuat perubahan tidak terlalu mendadak dan berlebihan.
2. Menemani Anak Ikut Tur Sekolah
Sebelum kelas dimulai ada baiknya Mommies menemani anak Mommies melakukan tur keliling sekolah. Tur akan membantu anak mengenal lingkungan baru. Tunjukkan kepadanya ruang kelas, taman bermain, ruang staf, kamar kecil, dan halte bus.
3. Bantu Anak Berkenalan dengan Teman-Teman Barunya
Pergi ke sekolah baru bisa membuat anak merasa gugup. Mommies bisa membuatnya merasa nyaman dengan membicarakan perasaannya. Jika dia merindukan teman-teman lamanya, bantulah dia mengenal anak-anak lain. Mommies dapat mengatur tanggal teman-teman baru anak Mommies bisa datang ke rumah beberapa hari sebelum sekolah dimulai.
Dengan cara itu, ketika dia pergi ke sekolah baru, dia sudah punya beberapa teman yang dikenalnya. Selain itu, penting baginya untuk diyakinkan oleh Mommies bahwa dia akan menjalani tahun ajaran yang menyenangkan, dan tanpa terasa tahu-tahu dia sudah bukan anak baru lagi.
4. Bicara dengan guru anak Mommies
Guru adalah orang yng paling tepat untuk membicarakan masalah yang dihadapi anak Mommies. Mommies bisa menceritakan secara terbuka tentang perilaku anak, sisi positif dan negatif anak agar guru bisa menangani semua permasalahannya. Guru juga dapat memandu cara membantu anak di rumah. Bagaimanapun, para guru telah membantu banyak anak menyesuaikan diri dengan sekolah baru.
5. Go Easy, Mommies
Setidaknya untuk beberapa minggu pertama, hindari membebani anak secara berlebihan dengan terlalu banyak aktivitas. Anak Mommies harus berjuang agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah anak sudah bisa menyesuaikan diri, Mommies bisa menambahkan berbagai aktivitas lain ke dalam jadwal hariannya.
6. Dukung Anak dengan Sikap Positif
Sikap positif diperlukan untuk mengatasi masalah apa pun. Ngobrol dengan anak, membaca buku bersama, bawa dia keluar, dan bermainlah dengannya. Anak tidak seharusnya merasa sendirian. Jika memungkinkan, Mommies bisa mengantar dan menjemput anak selama seminggu. Semua yang Mommies lakukan ini akan membantu anak merasa percaya diri dengan lingkungan barunya.
7. Ikut Kegiatan Ekstrakurikuler
Dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah barunya. Menjadi bagian dari klub atau tim dapat membantu anak mendapatkan teman-teman baru dan merasa lebih terhubung dengan komunitas dan sekolah barunya.
8. Ceritakan Pengalaman Pribadi Mommies saat Sekolah Dulu
Bayangkan saat Mommies harus pindah sekolah. Bagaimana perasaan Mommies waktu itu? Bagaimana hari-hari pertama Mommies di sekolah baru? Apa yang Mommies lakukan untuk mengatasi perasaan dan situasi sulit?
Membicarakan pengalaman pribadi Mommies dapat menormalkan perasaan anak Mommies terhadap situasi dan perasaannya saat itu. Ini juga mengingatkan Mommies tentang bagaimana rasanya dan senangnya jika ada yang berempati terhadap kekhawatiran kita.
Ingat, buat anak-anak menyesuaikan diri dengan sekolah baru membutuhkan waktu, jadi bersabarlah dan berikan dukungan Mommies. Dengan persiapan dan dukungan Mommies, anak dapat berhasil beradaptasi di sekolah barunya dan berkembang di lingkungan barunya.
BACA JUGA: 8 Cara Menghadapi Anak Kembali ke Sekolah untuk Orang Tua Bekerja, Anti Capek!
Coer: Freepik
Share Article
COMMENTS