Ketahui manfaat hingga cara menghitung dana darurat yang ideal menurut Financial Trainer. Keuangan tetap stabil dan terhindar dari panik.
Di zaman yang serba cepat dan instan saat ini, perubahan merupakan hal yang normal terjadi, terutama pada aspek finansial. Kita tidak dapat mengetahui bagaimana kondisi finansial yang dimiliki di masa yang akan datang. Mungkin saat ini Mommies memiliki keuangan yang sangat mencukupi, tetapi tidak tahu jika esok hari dihadapkan dengan musibah.
Itulah mengapa dana darurat sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Dana darurat (emergency fund) merupakan dana yang secara sengaja disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan tidak terduga di kemudian hari. Meskipun sering disepelekan, ternyata manfaat dana darurat cukup banyak loh, Mommies.
Selain dapat menjaga sistem keuangan agar tetap stabil, dana darurat juga dapat mencegah diri untuk tergoda berhutang ketika membutuhkan dana tunai secara instan. Lalu, apa saja manfaat lain ketika memiliki dana darurat dan bagaimana cara mempersiapkan dan menghitung dana darurat? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan F.D.V. Wulansari, CFP, Financial Trainer – QM Financial di bawah ini, yuk!
Selain dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga, dana darurat juga memiliki manfaat lainnya. Berikut manfaat utama dana darurat menurut Financial Trainer Wulansari.
Ketika kita dihadapkan pada satu kondisi dimana membutuhkan dana secara tiba-tiba, Mommies hanya perlu fokus memikirkan solusi dan tidak perlu merasa panik karena mengetahui bahwa dana sudah tersedia. Seorang yang memiliki dana darurat cenderung akan lebih percaya diri dalam menatap masa depan dan merasa lebih aman karena memiliki kondisi keuangan yang stabil. Tentunya hal ini membantu Mommies juga agar terhindari dari beban pikiran dan stres karena memiliki dana cadangan yang dapat digunakan di waktu yang tidak terduga.
Pada saat keadaan darurat terjadi, Mommies dapat menggunakan dana darurat yang sudah disiapkan sebelumnya, sehingga tidak perlu menggunakan kartu kredit atau pinjaman. Melakukan pinjaman justru akan menambah beban finansial di masa yang akan datang karena harus membayar utang tersebut. Selain itu, dengan memiliki dana darurat, kita tidak perlu menggadaikan atau menjual barang-barang berharga yang dimiliki.
Manfaat berikutnya yang dapat Mommies nikmati apabila memiliki dana darurat adalah anggaran bulanan yang tetap aman terkendali, termasuk alokasi menabung. Tentunya hal ini bermanfaat untuk menjaga agar kebutuhan bulanan tetap lancar dan sistem keuangan bulanan tidak terganggu untuk dipakai pada kebutuhan tidak terduga yang mendesak.
BACA JUGA: Bukan Matre, 5 Persiapan Keuangan Ini Harus Dipahami Sebelum Menikah
Besaran dana darurat setiap individu memang bervariasi, hal ini berbalik kembali pada gaya hidup, kebutuhan dasar, usia, pekerjaan, serta kondisi kesehatan. Namun, berdasarkan penjelasan Financial Trainer Wulansari, besaran dana darurat yang ideal adalah 4-12 kali lipat dari pengeluaran bulanan. Berikut rincian besaran dana darurat yang ideal.
Sebagai contoh, pengeluaran rutin per bulan pasangan yang sudah menikah dan memiliki satu orang anak adalah sebesar Rp8 juta, maka idealnya memiliki dana darurat 9 x 8 juta = Rp72 juta.
Ketika sudah mengetahui besaran dana darurat yang ideal, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan dana darurat. Apabila Mommies merasa dana darurat yang yang diperlukan tampak sangat besar dan sulit untuk dicapai, tidak perlu khawatir, ya! Mommies dapat menyiasatinya dengan melakukan cara menghitung dana darurat di bawah ini.
Tips pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengumpulkan dana darurat secara bertahap. Mommies dapat mengklasifikasikan target menjadi beberapa bagian. Sebagai contoh, target pertama adalah mengumpulkan dana darurat sebesar satu kali lipat pengeluaran rutin per bulan selama 6-12 bulan. Jika sudah tercapai, maka selanjutnya yang dapat Mommies lakukan adalah menargetkan kembali secara bertahap hingga mencapai target ideal yang diinginkan.
Cara untuk memprioritaskan dana darurat agar dapat segera terkumpul sesuai dengan target yang hendak kita capai bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari mengecek tabungan untuk menjadikan modal awal dana darurat, mencari penghasilan tambahan, atau bahkan menggunakan bonus, THR, serta pendapatan yang tidak terduga untuk menambah dana darurat.
BACA JUGA: Contoh Surat Wasiat, Serta Keuntungan dan Cara Membuatnya
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam mempersiapkan dana darurat, tentu ada tantangan yang mungkin akan Mommies hadapi selama mempersiapkan dan memilikinya. Berikut tantangan yang biasa terjadi dalam mempersiapkan dana darurat, antara lain.
Tantangan pertama yang biasa dihadapi adalah godaan untuk berbelanja. Perlu diketahui bahwa dana darurat hanya untuk kebutuhan darurat yang tidak terduga saja. Dengan demikian, hindari penggunaan dana darurat untuk hal-hal lainnya, seperti berbelanja, berlibur, atau bahkan dipakai untuk hangout bersama teman.
Menabung untuk mempersiapkan dana darurat membutuhkan disiplin serta komitmen yang tinggi. Pasalnya, tanpa adanya komitmen untuk mengumpulkan dana darurat sesuai target yang sudah disiapkan, hal tersebut justru semakin membuat Mommies malas dan menunda untuk menabung. Meskipun ada prioritas lain yang cukup penting, tetapi perlu juga untuk mengalokasikan tabungan dana darurat agar selalu ada setiap bulannya.
Fungsi adanya dana darurat adalah dana yang dapat dipakai ketika keadaan mendesak. Sehingga tentu saja jumlah dana darurat akan berkurang ketika Mommies memakainya untuk kondisi yang tidak terduga. Namun, jangan lupa untuk selalu mengisi dana darurat kembali agar dapat digunakan lagi pada waktu yang akan datang. Dalam menyiapkan dana darurat, Mommies harus berkomitmen dan pantang menyerah agar bisa mencapai besaran target yang diinginkan.
Meskipun dalam menyiapkan dan mengumpulkan dana darurat akan menghadapi berbagai tantangan di atas, Mommies dapat melakukan beberapa cara agar dana darurat tetap bisa terkumpul. Berikut beberapa cara untuk mengumpulkan dana darurat agar efektif menurut Financial Trainer Wulansari.
Cara yang pertama ini dapat dilakukan dengan mengatur transfer secara otomatis dari rekening pendapatan ke rekening khusus untuk dana darurat. Mommies dapat mengatur auto debit 1-2 hari setelah mendapatkan pendapatan atau gaji. Hal ini bertujuan untuk membantu menabung dana darurat agar lebih konsisten.
Langkah selanjutnya agar bisa mengumpulkan dana darurat secara efektif adalah dengan menyimpan dana darurat di produk yang memiliki risiko rendah dan mudah untuk dicairkan, seperti tabungan atau deposito.
Sesuaikan dana darurat dengan pendapatan serta pengeluaran yang seiring waktu dapat berubah kapan saja. Terlebih pada hal-hal yang penting, seperti biaya sekolah anak, biaya yang dibutuhkan selama proses kehamilan, dan hal lainnya.
BACA JUGA: Hari Tua Terjamin, Pelajari Cara Mengelola Dana Pensiun yang Tepat
Itulah penjelasan terkait dana darurat menurut Financial Trainer Wulansari yang perlu Mommies ketahui. Yuk, mulai sekarang sisihkan pendapatan per bulannya dan ditabung untuk dana darurat agar siap menghadapi situasi tidak terduga.
Penulis: Nariko Christabel
Cover: Freepik