6 Tantangan yang Menanti Gen Alpha di Masa Depan, Intip Juga Tipsnya!

Parenting & Kids

Fannya Gita Alamanda・31 May 2024

detail-thumb

Lahir di era digital, ada segelintir tantangan yang kemungkinan besar akan dihadapi Gen Alpha. Jangan khawatir, karena ada juga tips untuk menghadapinya.

Generasi Alpha adalah anak-anak yang lahir setelah tahun 2010. Mereka akan bertumbuh dengan menghadapi serangkaian tantangan. Sekarang adalah saat yang tepat bagi mereka untuk tahu tantangan apa saja yang akan dihadapi dan bekal apa saja yang dibutuhkan untuk survive.

Tantangan yang Akan Dihadapi Gen Alpha

Berikut beberapa tantangan utama yang akan dihadapi Generasi Alpha di masa depan.

1. Tantangan digital

“Teknologi digital membuat anak-anak generasi Alpha memperoleh banyak kemudahan dan kelebihan dibanding generasi-generasi sebelumnya. Tapi di sisi lain, juga beresiko membuat mereka kehilangan skills dan kemampuan yang sebetulnya masih dibutuhkan. Teknologi digital beresiko ‘memanjakan’ dan membuat proses jadi instan, sehingga anak-anak generasi Alfa bisa jadi kurang tertempa dalam menjalani proses yang lama dan butuh kegigihan,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, psikolog Klinis Anak dan Remaja.

Tumbuh di era digital, Generasi Alpha juga akan menghadapi tantangan digital seperti cyberbullying, tekanan media sosial, dan potensi kecanduan online.

2. Dampak perubahan iklim

Generasi Alpha akan mengalami dampak perubahan iklim yang semakin besar dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Naiknya permukaan air laut, cuaca ekstrem, dan gangguan ekologi akan berdampak langsung pada kehidupan mereka.

3. Pergeseran sosial dan geopolitik

Dunia sedang mengalami perubahan-perubahan signifikan dalam bidang politik, ekonomi, dan struktur sosial. Generasi Alpha perlu menyadari ini, beradaptasi dengan norma-norma baru, dan berjuang menemukan posisi yang sesuai dalam dunia yang terus berkembang.

BACA JUGA: Lahir di Era Digital, Ini 5 Tantangan Orang Tua Membesarkan Gen Alpha

4. Depresi dan kecemasan

Menurut Dan Schawbel, Partner dan Research Director di Future Workplace, para Alpha akan menghadapi tantangan psikologis karena merasa lebih sendirian dan terisolasi, meskipun terhubung secara digital. Laporan tahun 2015 oleh Common Sense Media menemukan bahwa GenerasiAlfa menghabiskan rata-rata 48 menit sehari menatap perangkat seluler.

Hal ini penting untuk diperhatikan karena penelitian menyatakan perangkat seluler dapat menyebabkan kecanduan di kalangan anak muda, termasuk generasi ini. Selain itu, perlu diperhatikan juga dampak paparan internet dan perangkat seluler sejak dini terhadap perkembangan otak anak.

5. Perjuangan kesetaraan gender

Beberapa perubahan positif untuk mengatasi perbedaan gender antara pria dan wanita memang sudah terjadi, tapi kesenjangan masih tetap ada. Gen Alpha akan bertumbuh dengan terus memperjuangkan persamaan hak, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.

6. Pertumbuhan populasi dan tantangan lingkungan

Dengan adanya lebih dari dua miliar Generasi Alpha pada tahun 2025, mereka akan menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait dengan pertumbuhan populasi, langkanya sumber daya, dan keberlanjutan.

Foto: Katerina Holmes on Pexels

Membekali Anak-anak Generasi Alpha Menghadapi Tantangan

Mempersiapkan Generasi Alpha menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi butuh strategi yang mempertimbangkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional mereka. Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan.

1. Pendidikan dan menumbuhkan kesadaran

Memberikan literasi iklim dapat mendidik Generasi Alpha tentang perubahan iklim, keberlanjutan, dan pelestarian lingkungan. Bantu mereka untuk paham menjaga lingkungan dan bertindak aktif untuk melindungi planet ini.

Selain itu, literasi digital juga perlu diajarkan agar mereka berpikir kritis, internet aman, dan menjadi netizen yang bertanggung jawab. Bekali mereka dengan keterampilan untuk menavigasi dunia digital secara efektif.

2. Ketahanan emosional

Pendidikan kesehatan mental perlu diberikan untuk menumbuhkan kecerdasan dan ketahanan emosional. Ajarkan mekanisme coping, manajemen stres, dan merawat diri. Kemudian, hubungan yang sehat juga perlu diajarkan sejak kecil supaya bisa membantu mereka membangun hubungan yang kuat, baik online maupun offline. Ajarkan juga mereka untuk berempati, menyelesaikan konflik, dan keterampilan berkomunikasi.

3. Kesehatan dan kesejahteraan

Penuhi kesehatan jasmani dengan olahraga teratur, makan makanan dengan gizi seimbang, dan tidur cukup. Diskusikan pentingnya vitamin dan mineral untuk kesehatan. Lalu, jangan ragu membicarakan tentang kesehatan mental. Jika membutuhkan bantuan psikolog dan psikiater, jangan ragu cari bantuan.

Bukan hanya kesehatan jasmani dan mental saja, manajemen screentime juga penting untuk diajari dan dibatasi untuk mencegah aktivitas online anak yang berlebihan.

4. Kemampuan beradapatasi dan kreativitas

Keterampilan pemecahan masalah sangat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari. Dorong mereka berkreasi dan berpikir kritis, serta beri dukungan untuk mencari solusi terhadap tantangan, bukan menyerah. Ajarkan juga kemampuan beradaptasi serta daya tahan menghadapi tantangan apa pun.

5. Empati dan tanggung jawab sosial

Tanamkan rasa tanggung jawab global untuk memiliki jiwa kewarganegaraan yang global. Ajari mereka tentang budaya yang berbeda, keadilan sosial, dan inklusivitas dalam bermasyarakat. Kesukarelawanan dan pengabdian masyarakat juga dapat melatih anak memberi bantuan dan ikut kegiatan sebagai sukarelawan. Libatkan anak dalam kegiatan yang memberikan dampak positif.

6. Literasi keuangan

Ajari anak dasar-dasar pengelolaan uang, termasuk penganggaran, menabung, dan pemahaman dasar tentang ekonomi.

7. Pengelolaan lingkungan

Mendidik Generasi Alpha tentang kehidupan berkelanjutan, misalnya bagaimana cara daur ulang, cara mengurangi limbah sampah, dan pelestarian sumber daya.

8. Menjaga keseimbangan aktivitas

Psikolog Vera juga menyarankan agar anak-anak Generasi Alpha tetap menjaga keseimbangan aktivitas online dan offline dalam keseharian mereka. Beri anak kesempatan untuk melakukan aktivitas yang tidak instan dan melatih kemandirian, misalnya merapikan kamarnya sendiri, beli makanan ke warung/resto/toko terdekat dengan berjalan kaki.

BACA JUGA: 5 Tips Mendidik Gen Alpha Menurut Psikolog Pendidikan, Guru Wajib Tahu!

Ingat, anak-anak Generasi Alpha akan belajar tidak hanya dari pendidikan formal tetapi juga dari lingkungan, teladan, dan pengalaman. Sebagai orang tua, pendidik, dan mentor, bimbingan kita memainkan peran penting dalam membentuk masa depan mereka. Kita perlu memahami kebutuhan dan aspirasi mereka agar dapat memberikan dukungan.

Untuk membantu anak-anak yang lahir di era digital ini dalam menghadapi tantangan dan memiliki bekal kehidupan yang baik, Rising Gen Alpha by Mommies Daily akan hadir dengan rangkaian acara yang seru dan menarik.

rising gen alpha

Mulai dari talk show untuk para orang tua dan anak-anakpermainan seru di playground, hingga kids competition bisa Mommies dan keluarga nikmati di Juli 2024 nanti. Info selengkapnya mengenai Rising Gen Alpha bisa Mommies cek di media sosial Mommies Daily, ya!

Cover: Andrea Piacquadio on Pexels