Tips Parenting Sri Mulyani bagi Ibu Pekerja, Mommies Perlu Tahu!

Yuk, intip deretan tips parenting Sri Mulyani, sang Menteri Keuangan, yang cocok untuk coba diterapkan oleh para Mommies, terutama yang juga bekerja.

Mommies, menjadi seorang ibu yang bekerja tentu membawa tantangan tersendiri dalam mengelola peran ganda antara karier dan tanggung jawab keluarga. Dalam kondisi yang serba sibuk dan padat, pemahaman tentang cara parenting yang baik menjadi sangat penting bagi ibu yang bekerja.

Ibu bekerja sering kali harus mencari keseimbangan antara tuntutan karier dan peran sebagai orang tua. Memahami cara parenting yang baik akan membantu menemukan keseimbangan yang tepat antara kedua hal tersebut, sehingga dapat memberikan perhatian yang cukup kepada keluarga tanpa mengabaikan karier.

Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang pernah berhasil membantu Indonesia keluar dari krisis keuangan global pada tahun 2008, memberikan beberapa tips parenting yang dapat membantu ibu yang bekerja mengatasi tantangan ini. Yuk, simak, Mommies.

BACA JUGA: 6 Tips Parenting Nikita Willy, Aktif Asuh Anak Tanpa Baby Sitter

Tips Parenting Sri Mulyani

Selama kepemimpinannya sebagai Menteri Keuangan Indonesia dalam dua periode yang berbeda, Sri Mulyani terlibat dalam berbagai reformasi fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara. Dia juga aktif dalam program pembangunan infrastruktur yang penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebagai ibu pekerja yang setiap harinya aktif melakukan tugas-tugas kenegaraan sekaligus tugasnya sebagai ibu dalam keluarga, Sri Mulyani turut menyampaikan beberapa poin penting terkait pengasuhan anak bagi working mom.

Gaya parenting ala Sri Mulyani mencerminkan pendekatan yang berfokus pada membangun kepercayaan diri, empati, dan kesopanan pada anak-anaknya. Berikut selengkapnya.

1. Membangun Rasa Percaya Diri Anak

Sri Mulyani menekankan pentingnya tidak merusak rasa percaya diri anak. Baginya, mendidik anak dimulai dari memberikan lingkungan yang aman sehingga anak dapat berkembang menjadi diri sendiri tanpa rasa takut atau ketidakpercayaan. Menurutnya, pengalaman yang negatif di masa kecil dapat menghambat perkembangan anak di masa depan.

“Pertama kalau mengikuti garis orang tua saya mereka memang pendidikn ya. Di dalam mendidik anak penting pada awal saat masih kecil enggak boleh kita merusak rasa percaya diri anak. The most important mencarikan suasana aman sehingga anak bisa menjadi dirinya sendiri,” terang Sri Mulyani, dikutip dari laman CNBC Indonesia.

Setuju, kan, Mommies? Seorang ibu pekerja punya andil penting membantu anak-anak mengembangkan kemandirian, rasa percaya diri, dan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk sukses di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.

2. Mengajarkan Pengendalian Emosi

Dengan memahami cara parenting yang baik, Mommies dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan berkualitas dengan anak-anaknya. Hal ini termasuk cara mendidik, mendengarkan, dan berkomunikasi secara efektif dengan anak-anak, sehingga membantu mempererat ikatan keluarga dan sesama.

Terkait hal ini, Sri Mulyani mengajarkan anak-anaknya untuk mengenali dan mengendalikan emosi mereka. Hal ini bertujuan untuk membentuk rasa empati dalam diri anak, sehingga mereka mampu memahami dan berempati terhadap perasaan orang lain. Sri Mulyani meyakini bahwa nilai-nilai seperti empati harus diajarkan secara konsisten dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari anak.

“Value itu (empati) ada ditanamkan sehari-hari. Jadi, saya mendidik anak dan juga cucu saya sekarang membuat mereka menjadi diri mereka sendiri dan lebih memiliki empati. Untuk relate sama orang lain punya sikap empati. Jadi, empati harus setiap hari dilatih kalau di rumah di antara anak itu hubungannya kompetisi atau sharing. Tidak mengajarkan mencuri, respect others people itu saya rasa penting,” terang sosok yang pernah menjadi “The World’s 100 Most Powerful Women” majalah Forbes ini.

3. Menghargai Kesopanan

Cara parenting yang baik mencakup memberikan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Ibu yang bekerja perlu memahami bagaimana memberikan dukungan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, baik dalam hal pendidikan, keterampilan sosial, maupun emosional.

Sebelum kembali ke Indonesia untuk menjabat kembali sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjabat sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer (COO) di Bank Dunia. Perannya di Bank Dunia memperluas dampaknya dalam dunia keuangan global dan memberinya pengalaman yang berharga dalam bekerja dengan berbagai negara dan organisasi internasional. Kariernya ini pasti didukung karakter utama yang selalu Sri Mulyani tekankan, yakni kesopanan.

Tumbuh dalam budaya Jawa yang kaya akan aturan dan nilai kesopanan, Sri Mulyani mengutamakan pengajaran tentang sopan santun kepada anak-anaknya. Meskipun gaya pola asuhnya lebih rileks daripada masa lalu, nilai-nilai kesopanan tetap dijunjung tinggi. Menurutnya, memiliki sensitivitas terhadap nilai-nilai yang benar dan bisa berperilaku sesuai dengan situasi adalah hal yang penting.

“Kalau dulu karena saya dalam keluarga Jawa jadi sopan santun Jawa dijalankan. Semua diatur, ketawa dan duduk tidak boleh sembarang. Kalau sekarang mungkin lebih rileks tapi value intinya tetap sama yakni harus punya kepekaan terhadap nilai yang proper dan bisa membawa diri,” ujarnya.

Pemahaman tentang parenting yang baik juga membantu ibu yang bekerja dalam mengelola stres dan tekanan yang mungkin timbul akibat tuntutan ganda dari karier dan keluarga. Dengan memiliki strategi parenting yang efektif, Mommies dapat menghadapi tantangan dengan lebih tenang dan efisien.

Sebagai contoh bagi anak-anak, ibu yang bekerja juga berperan sebagai model perilaku. Dengan memahami cara parenting yang baik, mereka dapat menjadi contoh yang positif bagi anak-anak dalam hal manajemen waktu, tanggung jawab, kerja keras, dan nilai-nilai lainnya.

BACA JUGA: Tips Parenting Andy F. Noya, Membimbing Anak Berbuat Baik

Ditulis oleh: Kalamula Sachi

Foto: Instagram/smindrawati