Sorry, we couldn't find any article matching ''
Dialami Kiky Saputri, Ini Penyebab Kista Ovarium, Gejala, dan Dampaknya
Kista yang membesar bisa memengaruhi organ reproduksi wanita sampai ovarium harus diangkat. Agar terhindar dari penyakit ini, ketahui penyebab dan dampaknya
Bicara soal kista, Mommies pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Kista adalah kantong yang berisi udara, cairan berupa darah atau nanah yang dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun, seperti tulang, organ, dan jaringan lunak. Perempuan yang mengalami kista tetap bisa hamil, tetapi jika sudah membesar akan memengaruhi organ reproduksinya.
Hal serupa dialami oleh seorang stand up comedian, Kiky Saputri yang mengalami keguguran di usia kehamilan 10 minggu karena kista ovarium yang diidapnya. Pertumbuhan kista Kiky semakin bertambah seiring usia kehamilannya sampai menekan dinding rahim dan mengambil sari-sari makanan calon bayinya. Kiky pun sempat menjalani kuret tetapi penyakit kista ovarium yang terdapat dalam rahimnya juga tak kunjung mengecil.
Sampai akhirnya, penyakit kista yang dialami Kiky sudah menyelimuti ovarium kiri sehingga harus dilakukan tindakan pengangkatan ovarium agar kista tidak berkembang lagi dan menjalar ke ovarium kanan. Lalu, apa saja penyebab dan dampak ovarium diangkat pada perempuan?
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Suplemen untuk Wanita Menopause, Kenali Juga Gejalanya
Penyebab Ovarium Diangkat
Ovarium merupakan organ kecil yang ada di setiap sisi rahim dan berfungsi untuk memproduksi sel telur. Ovarium harus diangkat jika perempuan mengidap penyakit tertentu sebagai berikut.
1. Kanker Ovarium
Biasanya dokter akan merekomendasikan pengangkatan seluruh ovarium dan tuba falopi, bukan hanya tumor atau pertumbuhannya pada pasien yang mengidap penyakit kanker ovarium.
2. Massa Ovarium
Massa ovarium adalah suatu jaringan abnormal yang tumbuh pada organ ovarium, seperti tumor jinak, kista, atau abses yang mungkin memerlukan pengangkatan seluruh ovarium atau saluran tuba. Terutama jika massa tersebut memberikan tekanan pada struktur di sekitarnya dan menyebabkan rasa sakit atau tekanan.
3. Endometriosis
Endometriosis bisa terjadi jika potongan jaringan mirip endometriosis tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium atau saluran tuba. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah sampai memerlukan pengangkatan rahim, indung telur atau saluran tuba.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik bisa terjadi jika embrio yang telah dibuahi menempel di luar rahin sehingga perlu pengangkatan embrio. Jika menempel di tuba falopi, maka seluruh tuba juga diangkat.
5. Torsi Ovarium
Kista yang membesar dapat memutar ligamen di sekitar ovarium, hal ini dapat menyebabkan torsi ovarium sehingga memutus suplai darah dan saraf. Torsi ovarium memerlukan pembedahan darurat untuk memulihkan aliran darah dan mencegah kematian ovarium.
BACA JUGA: 10 Penyebab Perut Buncit Seperti Hamil pada Perempuan, Hindari!
Dampak Ovarium Diangkat
Meskipun operasi pengangkatan ovarium aman, tetapi tetap terdapat beberapa risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati sebagai berikut.
1. Pendarahan
Pendarahan bisa saja terjadi pasca operasi atau selama operasi, jika hal ini terjadi maka Mommies harus melakukan transfusi darah.
2. Kerusakan pada Organ di Sekitarnya
Meski jarang terjadi, operasi pengangkatan ovarium dapat merusak kandung kemih atau usus. Hal ini terjadi pada kurang dari 1% dari semua kasus.
3. Infeksi
Infeksi bisa terjadi setelah beberapa hari atau minggu setelah operasi. Hal ini dapat menyebabkan demam atau kemerahan serta nyeri di dekat luka bekas operasi.
Foto: Anna Shvets on Pexels
4. Hernia
Kondisi kesehatan yang terjadi jika otot di dekat luka menjadi lemah. Jika hal ini terjadi, Mommies bisa langsung segera ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan selanjutnya.
5. Pecahnya tumor
Tumor yang pecah dapat menyebabkan sel kanker menyebar ke dalam tubuh Mommies.
6. Retensi Sel Ovarium
Retensi sel ovarium adalah kondisi sel ovarium Mommies terus menimbulkan masalah, seperti nyeri di dekat panggul.
7. Hilangnya Kesuburan
Meskipun masih bisa hamil, tetapi Mommies tetap dianjurkan melakukan perawatan seperti fertilisasi in vitro (IVF) untuk meningkatkan peluang kehamilan.
BACA JUGA: Aman untuk Ibu Hamil, Ini 10 Pilihan Produk Pencegah Stretch Mark
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: Instagram @kikysaputrii
Share Article
COMMENTS