Merdeka Belajar, Upaya Pemerintah Memajukan Pendidikan Indonesia

Education

Mommies Daily・16 Jan 2024

detail-thumb

Kenali konsep revolusioner “Merdeka Belajar” yang diusut oleh Nadiem Makarim untuk memajukan pendidikan Indonesia. Ini selengkapnya.

Dalam era yang terus berubah dan berkembang, pemerintah Indonesia memahami bahwa pendidikan harus ikut bertransformasi. Konsep “Merdeka Belajar” muncul sebagai langkah inovatif untuk memberikan keleluasaan kepada peserta didik dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sejak 2022 lalu, konsep Merdeka Belajar mulai diterapkan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi standar kompetensi peserta didik.

Yuk kenali lebih dalam kurikulum ini dengan mengetahui definisi, karakteristik dan kebijakannya.

Apa itu Merdeka Belajar?

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kebijakan Merdeka Belajar merupakan sebuah program pemerintah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan jalannya proses pembelajaran. Program ini mendorong terciptanya suasana pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing peserta didik.

BACA JUGA: Mengenal KJP Plus 2024, Rincian sampai Tanggal Pencairan Dana

Program  yang digagas oleh Kemendikbudristek ini berfokus pada transformasi pendidikan melalui 4 hal, yaitu infrastruktur dan teknologi, kebijakan, prosedur dan pendanaan untuk kepemimpinan masyarakat dan budaya serta kurikulum pedagogis dan penilaian (asesmen).

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2023/2024, ada lebih dari 105 ribu sekolah atau satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya.

Karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar

Dilansir dari detik.com, beberapa karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran, antara lain:

  1. Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam.
  2. Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
  3. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.
  4. Memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas.
  5. Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

4 Pokok Kebijakan Merdeka Belajar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan kurikulum ini pada 2019 lalu. Terobosan dalam 4 pokok kebijakan tersebut yaitu:

  1. Mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional.
  2. Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
  3. Menyederhanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
  4. Menyesuaikan kuota jalur prestasi penerimaan peserta didik baru berbasis zonasi.

BACA JUGA: Lengkap dengan Harga, Ini Sekolah Bayi Terbaik di Jakarta

Ditulis oleh: Azahra Syifa

Cover: Photo by Agung Pandit Wiguna on Pexels