Bayi tersedak bisa terjadi karena ada penyumbatan pada jalan napas si kecil. Kondisi ini dengan cepat dapat mengancam nyawa jika terlambat ditangani.
Sebagai orang tua, Mommies pasti mengawasi apapun yang masuk ke mulut bayi tapi bayi tetap bisa mengalami kemungkinan tersedak. Kondisi tersebut bisa disebabkan banyak hal, tetapi yang menakutkan bisa saja hal tersebut membawa bahaya bagi nyawa mereka.
Jangan buru-buru panik Mommies. Yuk, cari tahu dulu lebih dalam tentang penyebab kondisi ini dan bahaya yang bisa mengintai.
BACA JUGA: Hindari 3 Hal Ini Saat Bayi Jatuh, Orang Tua Wajib Tahu!
Bayi bisa tersedak saat mencoba menelan sesuatu yang terlalu besar untuk tenggorokannya dan benda itu tersangkut. Ketika sesuatu bersarang di jalan napas bayi (trakea), maka aliran napasnya tersumbat. Ini berarti oksigen tidak dapat mencapai paru-paru atau otak bayi Anda.
Benda apa pun yang berdiameter kecil dapat tersangkut di jalan napas dan menyebabkan bayi sulit bernapas. Beberapa barang yang menjadi penyebab bayi tersedak yang paling umum meliputi:
Bayi bisa tersedak karena adanya benda asing yang masuk ke saluran napas mereka, tetapi sering juga karena ASI saat menyusui. Jika si kecil tersedak saat menyusui, jangan panik.
“Bayi tersedak saat menyusu adalah hal yang biasa terjadi,” kata Robert Hamilton, MD, FAAP, dokter anak di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, Amerika seperti dikutip dari Healthline.
Robert menjelaskan, bayi terlahir dengan “refleks hiper muntah” yang berlebihan tapi bersifat protektif, yang dapat menyebabkan tersedak saat menyusu. Ditambah lagi, bayi mudah mengalami hal tersebut karena ketidakmatangan neurologis mereka sendiri.
Selain karena menyusui, salah satu penyebab umum saluran napas bayi tersumbat adalah karena air liur. Tersedak air liurnya sendiri kemungkinan disebabkan oleh amandel yang membengkak yang menghalangi aliran air liur. Pada bayi, kondisi tonsil belum berkembang sempurna dan tidak dapat menahan isi perut agar tidak naik.
Selain itu, pilek atau alergi dapat menyulitkan bayi menelan lendir atau air liur yang kental. Mommies bisa ke dokter dan mungkin disarankan mencoba perawatan untuk mengencerkan lendir, termasuk menggunakan penguap atau obat tetes garam.
Oh iya, tumbuh gigi juga dapat menyebabkan air liur berlebih, loh. Hal ini menyebabkan beberapa bayi sering tersedak.
Salah satu tanda tersedak yang paling pasti pada bayi adalah kulit bayi berubah warna menjadi kebiruan. Jika hal ini terjadi, dapat dipastikan ada sesuatu yang menghalangi bayi untuk mendapatkan oksigen yang cukup.
Mommies mungkin berpikir jika bayi tersedak mereka akan menangis untuk meminta tolong. Namun faktanya, ketika jalan napas tersumbat, bayi tidak mungkin mengeluarkan suara. Jika bayi Anda terlihat seperti menangis, tetapi tidak mengeluarkan suara, bisa jadi ia tersedak.
Jika bayi tidak bernapas, atau terengah-engah atau terengah-engah, mereka mungkin napasnya tersumbat. Jika bayi masih dapat batuk, mungkin jalan napasnya tidak sepenuhnya tersumbat. Biarkan bayi batuk untuk membersihkan jalan napasnya (tetapi Mommies tetap harus memanggil bantuan, ya!).
Jika bayi mulai mengibas-ngibaskan lengannya atau terlihat tertekan atau panik, itu bisa menjadi tanda peringatan tersedak.
Gejala tersedak yang sangat berbahaya lainnya adalah kehilangan kesadaran. Jika bayi tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, Anda perlu melakukan CPR pada bayi dan segera menelepon ambulans.
Cara terbaik untuk mencegah bayi tersedak adalah dengan mengurangi risikonya sejak awal. Ketahui bahaya tersedak yang paling umum, dan jauhkan benda-benda tersebut dari jangkauannya.
Ingat, Mommies bahwa bayi cenderung tertarik pada benda-benda kecil seukuran gigitan, dan tentu saja, memasukkannya ke dalam mulut. Jadi jaga rumah tetap bersih dan aman bagi si kecil.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: Bolehkah Bayi dan Anak-Anak Makan Telur Setengah Matang, Ini Penjelasan Dokter Anak
Cover: Freepik