Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hindari 3 Hal Ini Saat Bayi Jatuh, Orang Tua Wajib Tahu!
Tidak waspada sedikit, hal yang tidak diinginkan bisa terjadi pada bayi seperti jatuh. Ini beberapa hal yang harus orang tua hindari saat bayi jatuh.
Mengawasi bayi memang butuh penjagaan ekstra. Apalagi kalau bayi sudah bisa merangkak atau berpindah posisi tanpa bantuan orang tua. Jika orang tua tidak waspada, bisa-bisa bayi mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti jatuh dari tempat tidur atau dari tempat yang agak tinggi.
Kalau disuruh untuk tetap tenang dan tidak panik juga sepertinya tidak mungkin. Karena sebagai orang tua, keselamatan anak pasti yang utama. Coba redakan terlebih dulu rasa panik Mommies dan langsung sigap menghampiri bayi yang jatuh karena ia butuh untuk segera dicek keadaannya.
Hindari Hal Ini Saat Bayi Jatuh
Saat bayi jatuh, ada beberapa hal yang harus Mommies hindari. Simak penjelasannya di bawah ini.
BACA JUGA: Skrining Tiroid pada Bayi Baru Lahir, Seperti Apakah?
1. Tidak langsung periksa benjolan, luka, atau cidera
Umumnya, orang tua akan merasa panik saat anak jatuh dan menangis. Kemudian, yang akan dilakukan adalah fokus untuk menenangkan dan meredakan tangisan anak. Bisa jadi, orang tua merasa tenang setelah anak berhenti menangis. Padahal, memeriksa apakah anak memiliki bekas setelah jatuh itu penting dilakukan.
Ada kemungkinan bayi akan menimbulkan bekas saat ia terjatuh, seperti benjolan, luka, hingga cidera atau bahkan patah tulang. Sehingga, orang tua harus sadar betul dalam memeriksa kondisi fisik anak setelah jatuh.
2. Mengompres dengan air hangat
Saat bayi tidak sengaja jatuh, kemungkinan kepala atau bagian tubuh lainnya mengalami benjol atau bengkak. Bagian yang benjol atau bengkak ini jangan dikompres dengan air hangat ya, Mommies.
Sebaliknya, kompreslah dengan menggunakan es dan sebaiknya menggunakan alat kompres es batu atau es yang telah dibungkus kain. Pengompresan dengan es mampu mengurangi bengkak dan nyeri karena suhu dingin yang dihasilkan, serta dapat mencegah bengkak semakin besar pada bekas jatuh.
3. Tidak memantau bayi dalam 24 jam sejak jatuh
Orangtua pasti akan langsung melakukan pertolongan pertama di waktu kejadian dan merasa aman ketika semua hal yang perlu dilakukan sudah diterapkan. Padahal, penting juga untuk memantau kondisi bayi terutama dalam 24 jam pertama hingga 72 jam setelah terjatuh.
Hal ini bertujuan untuk memastikan dan melihat apakah ada tanda-tanda lain yang muncul akibat anak jatuh. Misalnya anak semakin rewel, sakit kepala, pucat, muntah-muntah, kejang, sesak napas, pendarahan, pingsan atau tidak sadar, dan lain-lain. Jika tanda-tanda tersebut terjadi, sebaiknya langsung bawa anak ke dokter spesialis anak.
BACA JUGA: 6 Kesalahan Orang Tua yang Bisa Menghambat Perkembangan Komunikasi Anak
Cover: Photo by William Fortunato on Pexels
Share Article
COMMENTS