Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Tanda Self Hoarding Disorder dan Cara Mengatasinya
Suka menimbun banyak barang dan enggan membuangnya, padahal sudah tidak digunakan lagi? Wah, jangan-jangan itu self hoarding disorder. Apa sih itu?
Beberapa waktu ini istilah self hoarding disorder jadi ramai karena berbagai video di media sosial. Menunjukkan kondisi kamar seseorang yang kumuh, berantakan dengan banyak barang, video tersebut menunjukkan seseorang yang menderita self hoarding disorder.
Self hoarding disorder adalah kondisi ketika seseorang membeli barang dalam jumlah yang berlebihan dan menyimpannya dengan cara yang kacau, biasanya mengakibatkan kekacauan yang tidak terkendali. Self hoarding disorder merupakan masalah kesehatan mental yang dapat didiagnosis oleh dokter. Untuk penanganannya tentu memerlukan bantuan dokter yang mumpuni.
Mommies mungkin berpikir, wah saya juga suka mengumpulkan barang lalu apakah saya menderita self hoarding disorder? Nah, untuk tahu lebih lanjut apakah seseorang menderita penyakit hoarding disorder, maka perlu tahu dulu penyebab hoarding disorder.
BACA JUGA: 10 Kebiasaan Negatif Sehari-hari yang Harus Ditinggalkan untuk Meraih Kebahagiaan
Penyebab Hoading Disorder
Self hoarding disorder memang merupakan gangguan kesehatan mental, tapi bisa juga menjadi gejala dari kondisi lain. Misalnya, seseorang dengan masalah mobilitas mungkin secara fisik tidak dapat membersihkan sejumlah besar kekacauan yang mereka peroleh, dan orang dengan ketidakmampuan belajar atau orang yang mengalami demensia mungkin tidak dapat mengkategorikan dan membuang barang.
Berikut penyebab hoarding disorder:
- Depresi berat.
- Gangguan psikotik, seperti skizofrenia.
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Dalam beberapa kasus, penimbunan adalah suatu kondisi tersendiri dan sering dikaitkan dengan pengabaian diri. Orang-orang ini lebih cenderung tinggal sendirian, memiliki masa kecil yang kekurangan, atau memiliki riwayat keluarga yang juga suka menimbun.
Banyak orang yang menderita self hoarding disorder memiliki keyakinan yang kuat terkait dengan memperoleh dan membuang barang, seperti: “Saya mungkin akan membutuhkannya suatu hari nanti” atau “Jika saya membeli ini, ini akan membuat saya bahagia”.
Tanda-tanda Seseorang Mengalami Hoarding Disorder
Banyak dari kita yang memiliki barang-barang yang kita anggap istimewa dan kita simpan. Tapi ini berbeda dengan menimbun. Ketika menimbun, seseorang tersebut mungkin memiliki hubungan emosional atau keyakinan tentang semua barang yang dimiliki.
Coba cek, apakah tanda-tanda ini sudah dialami dan muncul:
- Harus menyimpan barang untuk ‘berjaga-jaga’. Bahkan jika barang itu sudah tidak pernah digunakan sama sekali.
- Khawatir akan melupakan informasi atau kenangan penting jika membuangnya.
- Jika membuang sesuatu, kemudian merasa menjadi orang yang boros.
- Harus mengatur atau membuang sesuatu dengan sempurna, atau tidak sama sekali.
- Barang-barang itu membuat merasa bahagia atau membuat aman.
- Barang-barang itu semuanya unik dan istimewa, meskipun sangat mirip.
- Berpikir hanya perlu lebih banyak ruang penyimpanan, atau lebih banyak waktu untuk menyortir barang-barang tersebut.
BACA JUGA: 10 Kalimat Ini Menunjukkan Orang yang Memiliki Empati, Hindari!
Self hoarding disorder akan semakin membahayakan jika jumlah sudah terlalu banyak dan membuat ruangan tidak layak ditempati. Faktanya banyak dari kita yang memiliki keyakinan yang sama tentang barang-barang tertentu. Namun, coba pikirkan apakah ketika barang itu tidak ada hidup, apakah hidup akan berantakan? Seringkali, tidak.
Cara Mengatasi Hoarding Disorder
Sangat wajar, jika seseorang merasa kewalahan saat mencoba mengatasi gangguan mental ini. Penderitanya mungkin merasa tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, mengambil langkah-langkah kecil dapat membantu penderita membuat kemajuan yang baik.
- Tentukan tujuan-tujuan kecil untuk diri sendiri. Cobalah sesuatu seperti membuang satu barang per hari.
- Atur pengatur waktu dan cobalah merapikan satu area. Atau bisa membatasi waktu dengan cara lain, seperti mendengarkan sejumlah lagu saat melakukan pembersihan.
- Coba rencanakan ke mana barang-barang akan dibuang, misalnya ke tempat sampah atau sebagai donasi. Bisa juga melakukan garage sale, sehingga mendapatkan uang!
- Buatlah beberapa aturan. Beberapa orang menggunakan aturan bahwa jika mereka tidak menggunakan sebuah barang dalam setahun terakhir, mereka akan menyingkirkannya.
- Ajak support system, entah itu teman atau keluarga. Membuang barang-barang hoarding bisa melelahkan batin, tapi dukungan orang tersayang bisa membuat penderitanya lebih kuat.
- Jelajahi aktivitas baru yang tidak melibatkan membeli atau menyimpan barang. Kegiatan ini bisa berupa berjalan-jalan, menonton film, atau mengunjungi museum.
Ini adalah langkah besar untuk menyadari bahwa seseorang mungkin memiliki self hoarding disorder dan membutuhkan bantuan. Meskipun merasa kesulitan, mengetahui bahwa orang yang mengalami sedang berusaha untuk berubah adalah sesuatu yang patut dibanggakan, lho.
BACA JUGA: Ciri-ciri Orang yang Financially Privilege, Apakah Anda Termasuk?
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Image by wayhomestudio on Freepik
Share Article
COMMENTS