Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Kebiasaan Negatif Sehari-hari yang Harus Ditinggalkan untuk Meraih Kebahagiaan
Temukan kunci kebahagiaan sejati dengan melepaskan diri dari 10 kebiasaan negatif ini!
Kebahagiaan adalah kunci hidup yang berkualitas. Namun, pasti ada kalanya Mommies merasa jika kebahagiaan sangat sulit dicapai, terutama jika berhadapan dengan masalah dan tantangan. Jika sudah seperti itu, mungkin saatnya Mommies mempertimbangkan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin menjadi hambatan.
Dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih bahagia, seringkali kita perlu melepaskan sejumlah kebiasaan yang tidak lagi membawa manfaat positif. Dengan usaha dan ketekunan, beberapa kebiasaan tersebut perlu ditinggalkan untuk membuka pintu menuju kebahagiaan sejati.
BACA JUGA: 10 Kalimat Ini Menunjukkan Orang yang Kurang Memiliki Empati, Hindari!
10 Kebiasaan Negatif yang Harus Ditinggalkan Jika Ingin Lebih Bahagia
Ini adalah 10 kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan yang harus Mommies tinggalkan jika ingin bahagia.
1. Sering Berpikiran Negatif
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pikiran negatif dapat menghambat kebahagiaan. Orang dengan pikiran cenderung negatif selalu melihat segala sesuatu dari sisi buruk, bahkan saat berada di lingkungan yang positif.
Pikiran negatif bisa menciptakan keraguan diri yang berlebihan dan merusak rasa percaya diri, sehingga hidup bahagia pun sulit dicapai.
Mommies bisa mengganti kebiasaan ini dengan pola pikir yang lebih positif. Misal, dengan fokus mencari solusi daripada memikirkan konsekuensi masalah. Selain itu, Mommies juga bisa mengelilingi diri dengan lingkup yang penuh optimisme.
2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Seringkali kita cenderung membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, terutama di era media sosial ini. Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain bisa bersumber dari harta, jabatan, pengalaman, kemampuan, dan lain-lain. Kebiasaan ini bisa menciptakan insecurity, yaitu rasa tidak puas dan rendah diri. Padahal, setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan sendiri, lho. Orang lain yang hidupnya terlihat lebih memuaskan dari kita, pasti juga dilanda masalah tersendiri yang tidak bisa kita lihat.
Mommies bisa menangkal kebiasaan buruk ini dengan menerapkan self-gratitude dan fokus pada kelebihan dan pencapaian diri. Mommies juga bisa mengalihkan diri dengan kegiatan bermanfaat dibandingkan scrolling sosial media. Jika bersyukur pada diri sendiri, Mommies pasti akan lebih fokus pada perkembangan pribadi tanpa terpengaruh oleh standar orang lain.
3. Menunda-nunda Waktu
Kebiasaan menunda-nunda waktu yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres dan memberikan beban. Saat menunda-nunda tugas atau pekerjaan, ada orang lain di luar sana yang sedang bekerja keras secara penuh, lho. Maka dari itu, coba latihan untuk lebih tegas dan disiplin pada diri sendiri.
Lawan kebiasaan ini dengan memulai tugas lebih awal atau mengerjakannya menjadi sedikit-sedikit agar menciptakan pencapaian yang membangun. Mommies juga harus mulai melakukan pekerjaan sekecil apapun dengan tepat waktu.
4. Khawatir Berlebihan pada Opini Orang Lain
Orang yang kehidupannya terpusat dengan memuaskan orang lain tanpa memperhatikan kebahagiaannya dikenal dengan people pleaser. Jika tak ingin menjadi orang semacam itu, Mommies harus belajar mengabaikan kekhawatiran akan penilaian orang lain dan hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan pribadi.
Coba lakukan self-talk yang positif untuk membangun kepercayaan diri yang sehat, sehingga Mommies tak perlu ambil pusing dengan ucapan negatif orang lain.
5. Kurang Bersyukur
Kebiasaan meremehkan hal-hal kecil yang membuat hidup bahagia dapat membuat kita kehilangan pandangan positif. Padahal, sifat bersyukur dengan apa yang dimiliki bisa meningkatkan rasa bahagia sehari-hari.
Mommies bisa menulis daftar hal yang perlu disyukuri setiap hari, juga mulai fokus pada hal-hal baik di sekitar. Misal, Mommies bersyukur dikelilingi keluarga yang suportif atau bersyukur atas pekerjaan yang hasilnya baik.
6. Terlalu Perfeksionis
Sifat perfeksionis bisa jadi berguna dalam mencapai goal dalam hidup. Namun, sifat perfeksionis yang berlebih bisa menjadi sumber kecemasan. Saat keinginan perfeksionis tersebut tak tercapai, kita seringkali merasa kecewa dan tidak puas dengan diri sendiri.
Menerima kekurangan negatif sebagai bagian alami dari kehidupan dapat mengurangi tekanan yang tidak perlu. Dibandingkan bersikap perfeksionis, Mommies bisa membuat goal yang realistis dengan mempertimbangkan kondisi dan lingkungan, serta selalu menghargai progres yang telah dicapai.
7. Takut Mengambil Resiko
Kebiasaan negatif untuk tidak mengambil risiko bisa menghambat pertumbuhan pribadi untuk hidup yang lebih bahagia. Saat kita terlalu takut dalam bertindak, kita bisa saja kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman baru. Padahal, berani menghadapi ketidakpastian dan mengambil langkah-langkah baru dapat membawa pengalaman dan kebahagiaan yang lebih besar.
8. Sering Memikirkan Masa Lalu
Meratapi masa lalu yang tidak dapat diubah hanya akan membawa beban pikiran dan membuat kita semakin sedih. Nyatanya, hal di masa lalu sudah berlalu dan tidak bisa diulang kembali. Dibandingkan terus berandai, Mommies bisa mulai menghargai pelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut dan fokus pada masa kini dan masa depan sebagai kunci untuk meraih kebahagiaan.
9. Pesismis
Kebiasaan pesimis atau kebiasaan menanggapi situasi sulit dengan sikap negatif adalah ciri orang yang kurang percaya diri dan mudah menyerah. Terutama, jika Mommies sedang bersama orang lain. Pastinya, Mommies akan berkesan telah memperburuk suasana. Lebih baik, Mommies berikan sugesti postif pada pikiran, tanggapi masalah secara tenang, dan belajar move on jika menerima kegagalan.
10. Anti Kritik
Kebiasaan negatif yang terakhir adalah kritik juga bisa menghambat kebahagiaan. Padahal, kritik dari orang lain bisa menjadi sumber pelajaran untuk mengoreksi kesalahan dan melangkah menuju perkembangan pribadi yang lebih baik.
Selama disampaikan dengan sopan, Mommies harus belajar untuk menerima kritik dengan pikiran terbuka tanpa terlalu membawa perasaan. Dengan begini, Mommies bisa mencapai hidup yang lebih bahagia.
Ditulis oleh: Azahra Syifa
BACA JUGA: 10 Kalimat Ini Menunjukkan Orang yang Kurang Memiliki Empati, Hindari!
Cover: Pexels
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS