Lukman Sardi percaya bahwa meminta anak untuk mengerti orang tua bukan hal yang benar, tetapi justru sebaliknya. Orang tua yang harus mengerti tentang anak-anaknya.
Salah satu kunci Lukman Sardi dalam membesarkan ketiga anak laki-lakinya adalah komunikasi. Suami dari Pricillia Pulunggono ini selalu mengedepankan hal tersebut ketika beberapa kali berbincang dengan Mommies Daily. Sebab menurutnya komunikasi bisa dilakukan kapan pun dan tidak ada kata sulit dalam menerapkannya pada rumah tangga dan pola asuh anak aktor 52 tahun ini.
Ketika bertemu dengan Lukman Sardi di acara Press Junket film ‘Glenn Fredly The Movie’, Mommies Daily kembali bertanya lebih lengkap seperti apa pola asuh yang diterapkan Lukman bersama sang istri untuk membesarkan ketiga anak mereka, Akiva Dishan Ranu Sardi, Akira Deshawn Yi Obelom Sardi, dan Akino Dashan Kaimana Sardi.
BACA JUGA: Daniel Mananta: Berusaha Selalu Hadir dalam Kehidupan Anak-anak
Pekerjaannya yang tidak hanya sebagai aktor, tetapi juga produser hingga sutradara tentu akan menyita waktu dan membuat Lukman Sardi sering berjauhan dengan anak dan keluarga. Namun dirinya mengaku bahwa itu bukanlah alasan bagi dia untuk putus komunikasi dengan anak-anak dan istri. Dia pun punya cara sendiri untuk mengatur waktu agar bisa tetap dekat dengan keluarga.
“Kadang-kadang kita syuting berapa lama bahkan di luar kota tapi bukan berarti kita tidak bisa menyiasati. Kita bisa tetap berkomunikasi dengan anak,” jelasnya.
Lukman pun mengaku bahwa dia selalu menjadikan momen istirahat sebagai waktu untuk keluarganya kala sedang bekerja. “Jadi momen-momen istirahat itu pasti aku sempetin telepon istri, telepon anak kalau udah pulang sekolah, atau malamnya. Ada momen kalau malam biasanya sebelum mereka tidur aku video call,” tambahnya. Namun ketika dia tau jadwal syutingnya sampai malam, maka Lukman memanfaatkan waktu senggangnya di sore hari untuk berkomunikasi dengan anak.
Baginya menjadi hal yang penting untuk menjaga komunikasi dengan anak supaya mereka tidak mencari-cari. “Walaupun anak-anak sudah paham pekerjaan aku seperti apa, sudah familier dengan situasi seperti ini tapi aku yakin mereka ingin selalu ada momen-momen bisa ngobrol sama papanya. Itu yang selalu aku atur, sih.”
“Jadi kalau ada orang bilang, ‘aduh, susah gak ada waktunya!’ Mau cuma semenit, dua menit, masa lo gak bisa nyempetin waktu,” ujarnya.
Ketika ditanya apa yang dibutuhkan anak laki-laki dari sosok ayahnya, Lukman Sardi menjawab bahwa kehadiran adalah hal yang penting. “Aku merasa (anak) bukan mereka butuh guidance, sih. Kalo menurut aku guidance itu dengan sendirinya akan mengalir, tetapi anak ini membutuhkan kehadiran. Kehadiran dalam arti kata bukan sekedar ‘hadir,” ungkap sutradara film ‘Glenn Fredly The Movie’ itu.
Percaya bahwa anak-anak sekarang adalah sosok yang kritis dan punya banyak pertanyaan, Lukman yakin mereka membutuhkan orang untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan itu adalah orang tua.
“Kalo mereka gak punya saluran bertanya, itu dia akan mencari di tempat luar yang belum tentu benar (jawabannya). Kan, sekarang informasi bisa didapat dari banyak sumber,” jelasnya. Jadi, Lukman pun belajar bahwa pertanyaan dan pikiran-pikiran dari anak bisa didiskusikan bersama ketika disampaikan kepada dirinya.
Satu hal yang menurut seorang Lukman Sardi juga merupakan hal yang penting adalah dia merasa orang tua seringkali berharap anak-anaknya ngertiin mereka. “How come mereka suruh dia (anak-anak) ngertiin kita (orang tua). Justru kita yang harus mengerti anak kita sehingga kita tahu bagaimana cara membimbing mereka.”
Toxic masculinity sering menjadi tekanan bagi kaum pria untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. Tentu hal ini menjadi PR bagi para orang tua yang memiliki anak laki-laki agar memandang maskulinitas dengan tepat.
Hal serupa juga diterapkan Lukman Sardi kepada ketiga anaknya. Kunci dirinya dalam membesarkan anak laki-laki adalah berusaha memberikan contoh bagaimana dirinya sebagai seorang pria bersikap.
“Menurut aku ini tentang pondasi. Kan, dalam hidup kita ada pondasi. Apa yang seharusnya kita sebagai orang tua kita sudah alami kita share ke anak kita, bahwa dalam kehidupan memang ada laki-laki dan perempuan. Laki-laki dengan tanggung jawabnya, perempuan dengan tanggung jawabnya. Masing-masing punya tanggung jawab yang tidak bisa dianggap bahwa ini yang paling superior, ini yang lemah,” jelas Lukman.
Lukman juga mengajarkan kepada anaknya bahwa laki-laki dilihat dari tanggung jawabnya, bukan dari lebih kuat atau tidak. Dia pun berusaha menjadi contoh yang baik buat anak-anaknya. “Karena anak-anak itu sangat melihat, mereka gampang banget meresap banyak hal. Jadi penting kita sebagai orang tua jadi contoh dalam hal atau issue apapun,” tutupnya.
BACA JUGA: Tips Parenting Lukman Sardi: Orang Tua Jangan Malas Mencari Tahu Hal Baru
Foto: Instagram/lukmansrd