Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tips Parenting Lukman Sardi: Orang Tua Jangan Malas Mencari Tahu Hal Baru
Setiap orang tua punya cara tersendiri dalam membesarkan anak-anaknya, begitu juga Lukman Sardi dan istri. Ini beberapa tips parenting yang dibagikannya.
Sebagai aktor, produser, sutradara, dan juga orang tua dari 3 orang anak laki-laki, Lukman Sardi ternyata selalu memastikan komunikasinya dengan keluarganya terjalin dengan baik. Suami dari Pricillia Pulunggono ini juga ada hal-hal yang harus orang tua lakukan dalam memenuhi tanggung jawab pada anak.
Dalam sebuah kesempatan, Mommies Daily bertanya kepada Lukman Sardi mengenai apa saja tips parenting yang ia terapkan, serta bagaimana tantangannya dalam membesarkan 3 orang anak laki-lakinya. Yuk, simak selengkapnya!
Tips Parenting ala Lukman Sardi
Kehadiran orang tua itu penting
Sebenarnya aku nggak punya tips parenting secara spesifik. Aku pribadi lebih ke present atau kehadiran sebagai orang tua bersama anak. Bagaimanapun juga kehadiran orang tua itu perlu aktif ya, bukan hanya hadir dan ada bersama anak tapi tidak melakukan apa-apa dan tidak ada komunikasi sama anak.
Foto: Instagram: @lukmansrd
Komunikasi yang baik dengan anak
Komunikasi yang baik menjadi yang terpenting bagiku untuk menjalin hubungan dengan anak. Dengan komunikasi yang baik, kita sebagai orang tua akan semakin tahu perkembangan anak-anak kita. Selain itu, komunikasi yang baik juga membuat anak merasa memiliki orang tua yang bisa ditanya dan diajak bicara soal apapun.
Karena, sifat anak itu, apalagi dalam masa tumbuh kembangnya, pasti banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan. Nah, di sinilah peran penting orang tua agar pertanyaan-pertanyaan dari anak terjawab dengan baik dan tersampaikan dengan benar.
BACA JUGA: Tips Parenting dari Para Ayah Anggota The Prediksi, Hebat dan Wajib Ditiru
Jangan malas mencari tahu hal-hal baru
Ada kalanya aku sebagai orang tua juga kurang paham dan tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang anak sampaikan. Karena pertanyaan anak-anak sekarang kan cukup kritis, ya. Tapi, jika sedang berada di dalam kondisi tersebut, aku nggak akan jawab asal atau sok tahu. Aku akan bilang ke anak-anak, “Papa nggak tahu, but I promise you, paling telat besok Papa udah kasih tahu jawabannya ke kamu.”
Jadi akhirnya, aku sebagai orang tua mau nggak mau harus mencari tahu dari berbagai macam sumber untuk menemukan jawabannya, supaya aku bisa memberi jawaban yang baik dan benar ke anak-anakku.
Jelaskan pada anak bahwa orang tuanya juga punya passion, sama seperti mereka
Ada saat di mana anak-anakku suka bertanya hal-hal yang agak kritis dan aku tentu saja harus menjawab dengan ‘pas’. Jadi, aku pernah ditanya, “Kenapa sih Papa harus shooting kerja jauh-jauh terus sampai satu bulan?”
Di sini aku harus menjelaskan ke anak aku bahwa, “This is my passion”. Aku juga selalu memberi tahu anak-anak bahwa mereka harus bekerja berdasarkan passion mereka. Dan itu merupakan bagian dalam hidup.
Balik lagi, aku harus memiliki komunikasi yang baik meskipun aku sedang tidak bersama mereka. Misalnya ketika lagi istirahat saat shooting, aku pasti video call anak-anak, sehingga mereka tidak merasa aku seperti jauh. Pelan-pelan mereka pasti akan mengerti.
Orang tua perlu atur anak kapan waktunya main gadget. Orang tua juga harus paham mengatur bagaimana agar semua hal dilakukan secara balance atau seimbang untuk anak. Kehadiran orang tua juga menjadi faktor terpenting untuk anak. Aku dan istri sebisa mungkin jika lagi tidak ada kesibukan, aku akan tidak memegang handphone untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Bisa main bareng dan terutama ngobrol dengan anak-anak.
Tantangan membesarkan 3 anak laki-laki
Foto: Instagram @lukmansrd
Jaman sekarang, baik itu punya anak laki-laki dan anak perempuan tentu tantangannya luar biasa. Dulu orang suka bilang, membesarkan anak perempuan itu lebih sulit daripada membesarkan anak laki-laki. Tapi kalau menurutku, sekarang tidak seperti itu.
Sekarang, mereka cepat sekali dan gampang sekali mencari informasi apapun. Tinggal browsing, bisa dapat info. Tapi kan tidak semua info itu benar ya, dan itu menjadi challenge tersendiri.
Kalau anak mendapat informasi yang salah kemudian dia langsung ‘makan’ begitu saja dan dia nggak terbiasa mengkomunikasikan ke orang tuanya, akhirnya dia mendapatkan informasi yang salah. Tapi di satu sisi lain, dengan dunia digital seperti saat ini, banyak juga informasi baik yang bisa mereka dapatkan. Contoh paling simpel, ketika anak suka bikin prakarya. Tinggal search, klik, dapat infonya.
Jadi kembali lagi, challenge-nya adalah bagaimana kita sebagai orang tua bisa me-manage dan menjaga anak kita dari informasi-informasi yang mereka sangat mudah dapatkan.
BACA JUGA: 14 Tips Parenting untuk Anak Usia 6-8 Tahun
Cover image: Instagram @lukmansrd
Share Article
COMMENTS