Banyak yang merasa sudah ribet duluan ketika mencari tahu cara pindah Faskes 1 BPJS Kesehatan, padahal ternyata nggak sesulit yang dibayangkan, lho.
Kadang-kadang kita sudah jiper duluan ketika berurusan dengan perangkat pemerintah, salah satunya dengan BPJS Kesehatan. Bawaannya selalu dianggap ribet, padahal ternyata nggak juga, lho.
Cerita sedikit dulu, deh. Anak saya yang paling kecil berusia 12 tahun, sudah berbulan-bulan batuk. Tadinya hanya dehem-dehem saja. Sudah dibawa ke dokter spesialis anak, dan dugaan sementara adalah alergi sehingga sayapun dirujuk ke Spesialis Imunologi Anak.
Tes alergi pun dilakukan oleh anak saya. Sudah diberi obat pula tapi itu batuk tak kunjung sembuh. Bahkan makin parah dengan ditambahnya moda barking cough. Alias batuk yang mirip anjing menggonggong.
Baca juga: Terapi Tumbuh Kembang Menggunakan BPJS Kesehatan
Dalam keputusasaan, saya kemudian ingat punya kenalan seorang dokter THT. Akhirnya kami pun membawa Si Kecil untuk berkonsultasi. Ndilalah ternyata kondisi organ konka dan adenoid (tonsil hidung) anak saya bengkak dan disarankan untuk operasi.
Jujur kami cocok dengan dokter THT ini. Tapi, beliau berpraktek di RS Bekasi, sementara domisili kami di Depok. Jeng, jeng! Bagaimana ini? Jujur kalau harus mengulang proses di Depok dari Faskes 1, lahir batin sudah lelah.
Eh, tapi, rupanya sang dokter menyarankan kami untuk pindah Faskes 1 dan bisa dioperasi di RS Bekasi tempat beliau praktek, meggunakan BPJS Kesehatan. Memangnya bisa?
Bisa, Mommies! Pindah Faskes I tanpa harus pindah domisili itu bisa banget. Ada dua cara sebenarnya untuk memindahkan Faskes I. Yaitu, secara offline maupun online.
Sebenarnya ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengubah Faskes I. Namun saya rekomendasikan untuk mencoba cara online saja. Karena benar-benar semudah itu Mommies.
Yang penting nggak pernah nunggak iuran, ya. Selalu bayar bulanannya, niscaya dipermudah. Oya, jika pindah Faskes, berlaku di tanggal 1 bulan berikutnya. Jika mommies pindah di tanggal 15 November, maka BPJS Kesehatan dapat digunakan di Faskes tujuan pada tanggal 1 Desember.
Perpindahan Faskes I ini bukan berarti nggak bisa lagi balik ke Faskes di area domisili, lho. Namun butuh 3 bulan untuk bisa pindah lagi ke Faskes 1 lainnya. Ini sebenarnya juga untuk memudahkan keluarga yang harus mengikuti kepala keluarga pindah domisili demi pekerjaan.
Singkat cerita, akhirnya anak kami pindah ke Faskes I dekat dengan RS Bekasi tujuan anak saya dioperasi. Yes, mommies nggak salah baca, yang pindah Faskes cuma anak kami saja. Nggak perlu sekeluarga. Praktis, toh?
Berbekal surat rekomendasi dokter THT, kami mengunjungi Puskesmas tersebut. Tidak pakai lama, kami sudah dapat surat rujukan tindakan operasi dari Faskes I dan langsung bisa digunakan untuk dilakukan tindakan terhadap konka dan adenoid yang bengkak.
Jujur, sih, pelayanan BPJS Kesehatan sekarang ini cukup mengalami kemajuan yang signifikan. Iya, betul, mungkin masih banyak kekurangannya. Tapi, semua itu proses. Mudah-mudahan semakin baik dan semakin praktis lagi. Amin, ya, robbal alamin.
Cover: Website Resmi BPJS