Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Kalimat yang Perlu Anak Dengar Sebelum Usia 13 Tahun, Nomor 2 Sering Kita Ucapkan Tapi Kurang Lengkap
Saat bonding setiap hari, ucapkan kalimat-kalimat berikut kepada anak sebelum ia menginjak usia 13 tahun. Pastikan mommies sungguh-sungguh saat mengatakannya, ya.
Terlalu banyak kata yang kita ucapkan setiap hari kepada anak. Tapi belum tentu semuanya hal-hal yang penting untuk anak dengar. Sementara kalimat-kalimat yang sesungguhnya anak perlu dengar, luput untuk kita ucapkan. Yuk, sebelum anak memasuki usia 13 tahun, sebelum ia memasuki tahapan baru dalam kehidupannya (baca: remaja), bekali mereka dengan kalimat-kalimat bijaksana nan menguatkan seperti berikut. Because, they need this!
10 Kalimat yang Perlu Anak Dengar Sebelum Usia 13 Tahun
1. “Kamu itu berharga.”
Berharga mengandung makna yang dalam; mencakup aspek fisik, psikis, keterampilan yang dimiliki, dan seterusnya. Katakan padanya apapun warna kulitnya, jenis rambutnya, bentuk tubuhnya, ia berharga. Justru ketika anak merasa biasa-biasa saja, tidak unggul dalam prestasi, atau pergaulan, katakan bahwa ia berharga. Bangkitkan rasa percaya dirinya, dan biarkan itu terpancar dari dalam hatinya, sehingga ia bisa menikmati hidupnya saat memasuki masa remaja kelak.
2. “Aku mencintaimu tanpa syarat.”
“Aku menyayangimu, sekalipun kita sering berargumen. Aku mencintaimu dengan seluruh gejolak emosi yang kamu rasakan. Aku selalu mencintaimu, di saat-saat kamu merasa tertekan sekalipun.” Anak perlu banyak-banyak mendengar ini agar iya yakin bahwa di rumah, keluarganya mencintainya tanpa syarat.
3. “Tetap jujur pada diri sendiri.”
Anak perlu tahu bahwa apapun kondisi dirinya, ia harus jujur dan menerima dirinya sendiri. Jika ia merasa ada yang perlu diubah, pastikan itu memang untuk kebaikannya, bukan karena ia menyangkal keadaan dirinya agar lebih diterima orang lain.
4. “Masa-masa buruk juga akan berlalu.”
Anak membutuhkan kata-kata ini sejak dini, agar ketika mereka menghadapi kemelut dunia remaja: putus cinta, kalah dalam kompetisi, dikhianati sahabat, berpisah dengan kawan karib, mereka tahu, itu bukan akhir dari runia. Memang butuh waktu untuk menyembuhkan luka, namun, situasi buruk pun pasti akan berlalu juga.
5. “Kenangan manis lebih abadi dari pada kebahagiaan materiil.”
Anak-anak umumnya mudah merasa bahagia saat mendapat hadiah, dibelikan es krim kesukaan, diajak rekreasi ke tempat impian. Namun lebih dari itu, kenangan manis yang tercipta itulah yang lebih membahagiakan, dibanding semua benda dan fasilitasnya. Ingatkan anak untuk menikmati hidupnya di setiap usianya, tertawa dan bersyukur.
Baca juga: Para Ayah, Jangan Katakan 5 Kalimat Ini ke Anak Laki-Laki!
6. “Belajar memaafkan, jangan menyimpan kebencian.”
Faktanya, di dunia ini tak ada orang yang sempurna. Hidup tak akan mulus terus. Teman baik bahkan bisa menyakiti. Kecewa itu bagian dari hidup. Namun itu bukan alasan untuk menyimpan kebencian, apalagi mendendam. Belajar memaafkan, walau tak mudah, tapi justru membuat hari lebih tenang, dan lebih enteng melanjutkan hidup.
7. “Percayalah kalau kamu bisa.”
Jika disertai usaha, doa dan kerja keras, apapun bisa dicapai. Biarkan ia memercayai kekuatan dari rasa percaya diri, iman yang kuat dan keyakinan yang kokoh dan kemauan yang kuat atas dirinya sendiri.
8. “Mama menghargai pendapat kamu.”
Anak harus tahu bahwa sekalipun orang tuanya tak selalu setuju dengannya, tapi pendapatnya selalu didengar. Ia harus tahu, bahwa orang tuanya adalah sosok yang pasti mendengarkan dirinya, saat pihak lain tidak bersedia.
9. “Beberapa persahabatan tidak akan bertahan selamanya.”
Entah itu karena harus berpisah kota, timbul konflik, tiba-tiba sahabat menjauh, atau bahkan dikhianati, itu adalah fakta kehidupan yang kita perlu sampaikan kepada anak. Apalagi kelak dewasa, pada akhirnya dunia pertemanan akan semakin mengerucut. Yang tersisa hanyalah yang benar-benar sefrekuensi. “Jadi, jika persahabatanmu tidak bertahan lama, tak apa, ya Nak.”
10. “Jangan gantungkan kebahagiaanmu dari orang lain. Kebahagiaan harus datang dari dirimu sendiri.“
Ketika anak bisa belajar bahagia dari dirinya sendiri, ia akan mampu legowo dan tidak menyalahkan diri atau meratapi nasib ketika pacar atau sahabatnya meninggalkannya. Sebab, kebahagiaan yang sejati, datang dari dalam diri.
Ada lagi kalimat yang mau mommies tambahkan?
Baca juga: Agar Anak Punya Kecerdasan Emosional Tinggi, Jangan Katakan Kalimat Ini!
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS