Membiayai pendidikan anak memang menjadi tanggung jawab orang tua. Tapi tahukah bahwa ada 7 cara lain ayah untuk dukung pendidikan anak-anaknya?
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh The Fatherhood Institute, selama musim semi tahun 2020 (selama lockdown), 78% ayah menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka dan 68% ayah menemani anak belajar dari rumah dan membantu PR anak-anak mereka.
Apa sisi baiknya? Penelitian juga menunjukkan bahwa ayah yang terlibat dalam aktivitas belajar anak mereka, membantu anak mendapatkan kemajuan secara signifikan. Nah, ini 7 cara para ayah teladan dapat mendukung pendidikan anak-anak mereka.
BACA JUGA: Bolehkah Orang Tua Mencium Bibir Anak? Ini Jawaban dari Psikolog!
Selama pandemi kemarin banyak orang tua yang merasa anak-anak mereka, terutama yang bersekolah di sekolah menengah telah dirugikan dalam hal pendidikan (terlambat satu tahun ajaran yaitu 9,5 bulan). Jika Daddies merasakan hal yang sama dan ingin mengejar ketertinggalan ini, coba cari bantuan melalui bimbingan guru les baik secara offline atau bimbingan belajar online.
Kuncinya, orang tua harus menemukan tutor yang paling cocok untuk anak. Syarat yang perlu dipenuhi bukan hanya pandai dan memiliki pengalaman mengajar, tapi kepribadian si guru harus cocok dengan anak-anak juga. Tutor yang baik juga sungguh-sungguh peduli membantu anak didiknya memahami kesulitan mereka dan membantu murid-muridnya mengatasi kendala yang selama ini membuat mereka malas dan sulit belajar.
Daddies bisa lho meminta anak untuk mengajari Anda tentang suatu mata pelajaran. Ini dapat membantu para orang tua menguji pengetahuan anak dengan cara yang lebih kreatif. Minta anak memilih topik yang baru saja dipelajari di sekolah dan memberi Daddies mereka pertanyaan yang mereka nggak yakin dapat Daddies jawab.
Daddies bisa meminta anak untuk membantu mencari jawabannya di internet atau dengan membaca buku LKSn. Biarkan anak bersenang-senang sebagai guru. Orang tua bisa memberi mereka papan tulis dan spidol. Biarkan mereka yang menetapkan aturan dan sesi belajar bersama pun akan sangat menyenangkan.
Membahas tugas kelas di luar lingkungan sekolah akan memberi orang tua wawasan informal tentang apa yang anak-anak pelajari, jumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, dan mata pelajaran apa yang mereka anggap sulit. Jangan terlalu cepat berkomentar bahwa cara atau rumus mereka salah. Ingat, banyak hal telah berubah sejak kita bersekolah. Anak-anak sekarang diajar dengan cara yang berbeda dengan kita dulu. Praktik langsung mengajar orang lain akan membantu mereka mengingat semua yang telah mereka pelajari di sekolah dan lebih efisien ketimbang hanya menghafal rumus.
Cara belajar yang nggak kalah asyik dan penuh petualangan adalah melalui permainan edukatif. Ini dapat membantu keterampilan non-kognitif dan kognitif mereka, baik itu video games hiburan, atau games yang mengajarkan keterampilan seperti coding.
Pembelajaran berbasis permainan sering kali memotivasi anak-anak karena terdapat unsur kompetitif. Permainan juga dapat membantu anak belajar tata bahasa, konsep-konsep baru, dan pengetahuan baru. Ini beberapa platform pembelajaran berbasis permainan yang bikin sesi belajar anak akan tambah menyenangkan:
BACA JUGA: 30 Quotes untuk Hari Ayah dari Anak, Ibu, dan Menantu Perempuan
Daddies bisa bantu anak-anak jatuh cinta pada sejarah, seni, dan budaya sejak dini. Manfaatkan tanggal merah atau libur sekolah dengan mengunjungi panggung-panggung teater dan musik, pameran seni dan budaya, toko buku, perpustakaan, situs arkeologi, dan museum. Aktivitas ini akan membuat anak paham bahwa belajar tidak terbatas di ruang kelas.
Memperkenalkan anak pada aktivitas di luar kurikulum sekolah dapat membantu mereka menemukan minat dan bakat yang mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Kegiatan ini juga dapat mengasah imajinasi mereka sekaligus mengukir memori indah bersama orang tua mereka.
Duh, ikutan sumpek rasanya membayangkan anak yang akan menghadapi ujian duduk menatap layar laptop atau membaca buku-buku tebal hanya berteman empat dinding dingin dan bisu. Sebagai ayah yang baik, Daddies bisa membantu anak lebih siap menghadapi ujian dengan belajar di lingkungan dan suasana yang berbeda.
Ajak anak ke kafe atau kedai kopi yang keren. Daddies bisa menemaninya sambil baca novel atau ngerjain pekerjaan sendiri. Sesuatu yang sederhana seperti perubahan lingkungan bisa berdampak baik bagi otak dan memotivasi anak.
Di kedai kopi, kemungkinan besar mereka juga akan melihat orang dewasa bekerja dengan laptop mereka. Mengirimkan pesan yang sangat penting bahwa keberhasilan berjalan beriringan dengan kerja keras dan ketekunan.
Bukan penggemar kedai kopi? Daddies bisa tanyakan kemana anak remaja ingin belajar sambil refreshing. Jika cuacanya bagus, mengapa tidak mencoba ke taman? Mungkin dia ingin ke daerah yang lebih sejuk atau belajar di dekat pantai. Udara segar dan perubahan pemandangan bisa membuatnya lebih semangat belajar.
Jika Daddies tahu anak telah bekerja keras untuk menguasai suatu mata pelajaran atau mendapatkan nilai bagus, pastikan Daddies menghargai upayanya. Anak-anak, berapa pun usianya, bahagia jika diperhatikan oleh orang tua mereka dan ucapan terima kasih atau sekadar tepukan lembut di bahu menunjukkan rasa bangga dan kepedulian Daddies atas kerja kerasnya.
Nilai yang perlu Daddies tanamkan adalah meskipun lulus ujian itu penting, ingatkan mereka bahwa karakter seperti tekad, kejujuran, dan ketekunan tak ternilai harganya.
Penghargaan atau hadiah bisa berupa membelikan makanan favoritnya, nonton film di bioskop, memberi lebih banyak waktu bermain, atau mungkin hadiah kecil. Tapi jangan lupa, sekadar mengucapkan kata-kata seperti “Papa bangga banget sama usaha kamu” sudah merupakan hadiah besar bagi seorang anak.
Pendidikan formil memang penting, tapi ada keterampilan hidup tertentu yang dapat membantu anak dan dapat diajarkan sejak usia dini. Dari mempelajari dasar-dasar memasak, merakit barang, mencuci sepeda, sampai membersihkan rumah. Dan seiring bertambahnya usia, anak perlu tahu butuh uang untuk apa pun yang mereka makan, minum, kenakan, dan gunakan. Hal ini dapat membantu anak paham mereka harus menghargai, berhati-hati menggunakan uang, dan kelak harus bekerja untuk membiayai hidupnya.
BACA JUGA: 7 Kepusingan Single Dad yang Memiliki Anak Perempuan
Cover: Image by Freepik