Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bolehkah Orang Tua Mencium Bibir Anak? Ini Jawaban dari Psikolog!
Ramai jadi perdebatan cara orang tua mengekspresikan perasan sayang dengan mencium bibir anak mereka. Cute or creepy? Ini jawaban ahli!
Di satu sisi, mencium bibir anak dan memberi kecupan adalah gesture sederhana yang manis untuk menunjukkan kasih sayang orang tua kepada buah hati mereka. Namun di sisi lain, untuk kasus khusus seperti ini, ada yang pro dan ada yang kontra.
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa mencium anak di bibir adalah tindakan yang tidak pantas. Selebriti seperti Aishwarya Rai Bachchan, Hilary Duff, dan Victoria Beckham pernah menerima kritikan tajam karena mengunggah foto sedang mencium bibir anak-anak mereka.
BACA JUGA: 10 Potret Kedekatan Ayah Artis dan Anak Mereka, dari Rio Dewanto hingga Andhika Pratama
Apa Batas Kepantasan Mencium Bibir Anak?
Jadi, sebenarnya apa yang bisa menentukan ciuman di bibir dari orang tua ke anak masuk ke dalam kategori pantas dan tidak pantas? Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja menjelaskan bahwa dalam interaksi dengan siapapun dan dalam bentuk apa pun, setiap orang pasti sudah memiliki batasan mereka sendiri yang sifatnya normatif. Bagaimana berinteraksi dengan individu yang berbeda-beda. Termasuk saat mencium anak tentu berbeda dengan mencium pasangan. Ciuman dengan anak tentu tidak akan disertai nafsu, berbeda dengan ketika mencium pasangan.
“Pro dan kontra bisa terjadi tapi setiap orang tua berhak menentukan bentuk interaksi mereka dangan anak-anak mereka asalkan sadar penuh terhadap berbagai konsekuensinya. Dan mengingat setiap keluarga memiliki value yang berbeda-beda, maka tidaklah bijak jika kita saling menghakimi dan merasa lebih benar dari yang lain,” saran Vera.
Dua Alasan Mengapa Mencium Bibir Anak Masih jadi Perdebatan
Beberapa dekade berlalu tapi perdebatan tentang pantas atau tidaknya mencium anak di bibir belum berakhir. Bisa jadi karena hal ini sangat bergantung pada dua faktor di bawah ini:
1. Budaya keluarga
Kita semua sepakat bahwa setiap anak berhak untuk dicintai dan yakin bahwa dirinya dicintai tanpa syarat merupakan bagian penting dari kesejahteraan emosional dan psikologis anak. Namun, cara orang tua mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak mereka berbeda-beda, bergantung pada budaya keluarga tempat kita dilahirkan dan dibesarkan.
Di beberapa keluarga, pelukan dianggap cukup untuk menunjukkan rasa cinta kepada anak. Di keluarga lain mungkin ada tambahan kecupan di pipi atau dahi dan tidak lebih. Namun, dalam keluarga lain yang sikapnya lebih liberal dalam mengungkapkan kasih sayang fisik, ciuman di bibir dianggap masih berterima selama tidak disertai nafsu dan gairah seksual.
2. Norma masyarakat
Mirip dengan norma keluarga, beberapa budaya tidak mempermasalahkan orang tua mengungkapkan kasih sayang kepada anak melalui ciuman di bibir. Di lingkungan yang berbeda, berbeda pula pandangannya. Mencium anak di bibir dianggap sebagai hal yang tidak pantas.
Namun pada akhirnya, boleh atau tidaknya orang tua mencium bibir anak mereka bergantung pada preferensi pribadi, keyakinan, dan nilai-nilai komunitas Anda.
Pendapat Para Ahli Tentang Mencium Anak di Bibir dari Segi Kesehatan
Perdebatan sengit di masyarakat memang terjadi, tetapi ada baiknya kita mendengarkan para ahli, khususnya pendapat mereka tentang risiko terjadinya masalah kesehatan pada anak.
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya orang tua menunjukkan kasih sayang mereka dengan cara ini, ada risiko kesehatan tertentu yang perlu lebih diwaspadai oleh orang tua.
“Karena adanya pertukaran cairan, ciuman bibir beresiko lebih besar untuk menularkan penyakit dari atau ke anak daripada ciuman di pipi,” jelas Vera.
Banyak dokter gigi berpendapat bahwa orang tua yang mencium bibir anak mereka dapat memunculkan risiko kesehatan pada anak karena kebanyakan penyakit gigi yang dialami anak disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui ciuman di mulut anak.
Para dokter gigi menyarankan agar orang tua lebih menahan diri untuk tidak mencium bibir anak mereka, terutama sebelum gigi susu si anak tumbuh karena dapat menyebarkan bakteri berbahaya. Sebelum gigi pertama muncul, mulut bayi biasanya sudah terbebas dari bakteri penyebab gigi berlubang.
Ada tiga hal yang diperlukan untuk menyebabkan gigi berlubang: bakteri berbahaya, permukaan (gigi) yang rentan, dan sumber gula. Saat gigi baru tumbuh, bakteri dapat berpindah melalui tetesan air liur yang terinfeksi.
Perbedaan Pandangan Para Ahli dari Sudut Pandang Moral
Dari sudut pandang moral, para ahli ternyata nggak satu suara. Ada yang berpendapat ciuman bibir sebagai hal yang dapat diterima tapi dengan tetap mempertimbangkan tiga hal, yaitu nilai-nilai budaya dan keluarga, menghormati batasan pribadi anak-anak mereka, dan ini yang nggak kalah penting, perhatikan motivasi Anda melakukan ciuman bibir.
Ciuman bibir dari orang tua kepada anak mereka harus didasari perasaan cinta dan kasih sayang yang tulus, bukannya nafsu seksual.
Namun, beberapa yang lain memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai masalah ini. Mencium bibir anak dianggap terlalu seksual, bisa membuat anak bingung karena mengaburkan batas antara hubungan orang tua-anak dan hubungan romantis sehingga sebaiknya dihindari sama sekali.
Kapan Orang Tua harus Berhenti Mencium Bibir Anak
Menunjukkan kasih sayang kepada anak tidak boleh berakhir, tetapi Anda harus tahu kapan saatnya untuk beralih ke cara lain. Faktor-faktor berikut akan membantu Anda tahu kapan saatnya untuk berhenti dan mencari cara lain untuk melakukannya.
1. Usia anak
Seiring pertumbuhan anak, ada banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh mereka, dan itu termasuk pilihan mereka terhadap bentuk kasih sayang secara fisik.
Reaksi anak Anda terhadap kecupan di bibir ketika mereka berusia 2 atau 3 tahun belum tentu sama dengan reaksi mereka setelah remaja.
Ketika anak-anak mendekati masa remaja, pandangan mereka terhadap norma dan batasan sosial berubah, dan setiap orang tua perlu menghargai hal itu.
2. Tingkat kenyamanan anak
Beberapa anak akan mulai menunjukkan keengganan untuk dicium orang tua mereka, terutama di bibir. Ketika Anda memerhatikan bahwa anak mulai menunjukkan keengganan dan bahkan menolak, maka ini adalah tanda mereka telah menetapkan batasan mereka sendiri yang perlu dihormati.
Ini waktunya orang tua memilih cara yang berkenan di hati dan sesuai dengan standar kenyamanan anak-anak Anda. Ingat, Mommies, cinta dan kasih sayang harus diungkapkan dengan cara yang menunjukkan rasa hormat!
3. Tingkat kenyamanan anak
Jika Anda mulai merasa tidak nyaman, sampaikan kepada anak bahwa sudah waktunya kalian berhenti saling memberikan ciuman di bibir. Merasa aneh saat mencium bibir anak Anda setelah mencapai usia tertentu adalah hal yang wajar. kok.
Apa petunjuknya? Jika saat mencium anak membuat Anda mulai bertanya-tanya tentang standar kepantasan, maka ini saatnya mengakhiri kebiasaan tersebut. Mommies bisa mencari alternatif lain untuk mengekspresikan rasa sayang Anda.
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS