Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Topik Diskusi bersama Suami Sebelum Memutuskan Punya Anak, Catat!
Menjadi orang tua dapat mengubah kita secara fisik dan emosional. Sebaiknya, bicarakan dengan suami beberapa topik diskusi sebelum memutuskan punya anak.
Untuk pasangan baru menikah dan pasangan lama yang menginginkan keturunan, membuat rencana yang matang sebelum memutuskan untuk memiliki anak menjadi keputusan yang tepat dan bijak. Kebanyakan pasangan bisa jadi hanya merencanakan ingin punya anak saja tanpa memikirkan segala urusan setelahnya, padahal mempunyai dan membesarkan anak tidak semudah itu.
Mulai dari merencanakan kapan akan hamil, persiapan mental dan tanggung jawab untuk menjadi orang tua kelak, pola asuh apa yang nantinya akan diterapkan, pembagian tugas suami dan istri, biaya finansial untuk kehidupan anak di masa depan, dan masih banyak hal penting lainnya tidak boleh skip untuk dipikirkan dan didiskusikan bersama pasangan.
Becoming a parent changes your whole core, physically and emotionally. Setelah menjadi orang tua, kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang sama. Banyak keputusan atau perubahan besar yang akan kita alami. No wonder, duduk berdua, diskusi dengan pasangan idealnya kita lakukan bahkan sebelum kehamilan terjadi.
BACA JUGA: 5 Hal yang Tidak Perlu Membuat Overthinking dalam Hubungan Asmara
Ini dia 10 topik penting yang sebaiknya kita bicarakan dengan pasangan sebelum kita memutuskan untuk hamil dan punya anak.
1. Get on the same page
Pastikan kita memiliki satu pemikiran besar yang sama dengan pasangan mengenai bagaimana kita akan membesarkan, mengasuh dan mendidik anak kita kelak. Seperti apa value kehidupan yang akan kita tanamkan ke anak-anak dan skala prioritas yang kita miliki. Cari tahu mengenai masa kecil satu sama lain, karena pola asuh yang kita dapat sewaktu kecil dulu, biasanya akan berpengaruh terhadap pola asuh yang kita terapkan ke anak-anak kita.
2. Cari tahu perbedaan dan persamaan yang kita miliki dengan pasangan
Yang berkaitan dengan pengasuhan anak-anak kelak. Seperti misalnya, tentang pendidikan agama, tentang prinsip kesehatan (jangan sampai kita pro vaksin dan pasangan kita anti vaksin), siapa yang akan menjaga anak-anak saat kita bekerja, dan lain-lain.
3. Urusan finansial
Apakah setelah anak lahir, kedua orang tua akan tetap bekerja? Kalau tidak, apakah finansial mencukupi? Buat perencanaan keuangan jangka pendek, jangka tengah hingga jangka panjang untuk keluarga kita. Jika memang suatu saat perencanaan itu butuh direvisi, nggak ada salahnya melakukan revisi. Bagaimana dengan biaya melahirkan, apakah ditanggung asuransi kantor atau harus keluar dari celengan sendiri?
4. Urusan pengasuhan dan support system
Jika kedua orang tua bekerja, siapa yang akan menjaga si kecil? Apakah akan menggunakan jasa Baby Sitter profesional atau cukup meminta bantuan keluarga dekat?
5. Tentang proses melahirkan dan menyusui
Jika kita berencana untuk melahirkan normal, apa yang akan dilakukan jika ternyata semua tidak berjalan mulus dan kita perlu menjalani operasi sesar? Lalu jika ASI tidak keluar, apakah setuju untuk memberikan sufor sebagai pertolongan atau tidak?
BACA JUGA: Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Lost Interest dalam Hubungan Romantis
6. Waktu kerja
Jika si kecil sakit dan harus ke dokter, siapkah suami maupun istri untuk meninggalkan jam kerja dan mengantar si kecil ke dokter?
7. Antara orangtua, anak dan eyang
Tetapkan aturan main mengenai sejauh apa nenek, kakek, atau eyang bisa ikut campur dalam pengasuhan anak-anak kita kelak.
8. Jenis pendidikan yang akan kita berikan
Apakah akan mencari sekolah berbasis agama atau sekolah umum? Apakah hidup anak-anak kita akan dipenuhi oleh berbagai macam les atau tidak? Segalanya yang berkaitan dengan edukasi itu penting dibicarakan.
9. Pemilihan dokter kandungan, dokter anak hingga rumah sakit
Googling, banyak tanya dan cari tahu kira-kira siapa dokter yang akan menangani kehamilan hingga kelahiran kita dan si kecil kelak. Rumah sakit yang akan kita pilih. Lebih baik bikin dulu deh kira-kira kriteria apa saja yang kita cari dari sebuah rumah sakit dan dari seorang dokter.
10. Pola makan
Poin ini mungkin lebih cocok jika salah satu dari orangtua memiliki pola makan atau menjalani pola makan yang berbeda. Misal, ayah adalah vegetarian atau ibu menjalani diet keto. Apakah anak akan diarahkan untuk mengikuti salah satu gaya hidup ini?
BACA JUGA: 12 Tanda Pernikahan Anda Bakal Langgeng dan Bahagia
Dari 10 topik ini, apakah kita harus mencapai kata sepakat untuk kesepuluh-sepuluhnya? Nope! You don’t need to agree on everything, but you should try to agree on most things.
Saat berdiskusi, paling penting adalah menjadi pendengar yang aktif. Obrolan ini bukan untuk mencari rencana siapa yang paling benar, tapi untuk mencari yang terbaik untuk si kecil dan juga kita sebagai orang tua. Jika kita sebagai ibu dan ayah dari si kecil sudah paham apa yang benar-benar kita inginkan ke depannya, semua akan lebih mudah sih dijalani.
Cover: Photo by J carter on Pexels
Share Article
COMMENTS