Seperti namanya, kurikulum SPC berasal dari Singapura tapi mulai populer dan digunakan di berbagai sekolah internasional di Indonesia.
Setelah membahas berbagai kurikulum yang dipakai di sekolah internasional seperti kurikulum Cambridge, kurikulum IB, dan kurikulum IPC, sekarang waktunya kita bahas kurikulum SPC.
Kurikulum SPC atau Singaporean Primary School Curriculum adalah kurikulum sekolah internasional yang mulai banyak diadopsi sekolah di Indonesia. Kurikulum Singapura dikenal luas karena penekanannya pada inovasi dan keunggulan dalam pendidikan.
Signifikansi kurikulum ini terletak pada kemampuannya untuk menumbuhkan pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan pemecahan masalah, serta mempersiapkan anak untuk menghadapi tuntutan abad ke-21.
Tak hanya pada murid, kurikulum ini juga mendorong para guru untuk mengadopsi strategi pengajaran yang kreatif dan melibatkan anak dalam pengalaman belajar yang aktif.
BACA JUGA: Mengenal Kurikulum IPC, Tak Hanya Fokus Pada Nilai Tapi Juga Karakter Anak
Kurikulum Singapura dibagi menjadi tiga tingkatan: sekolah dasar, sekolah menengah, dan pendidikan tersier (perguruan tinggi/institut/universitas). Mirip dengan sistem sekolah di Indonesia, kan?
Kurikulum SPC untuk tingkat dasar ini dirancang untuk membantu anak mengembangkan fondasi yang kuat dalam mata pelajaran inti, seperti bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Anak juga belajar tentang ilmu sosial, pendidikan jasmani, serta seni dan kerajinan.
Selain mata pelajaran inti, anak di sekolah dasar juga berpartisipasi dalam berbagai program pengayaan, seperti coding, robotika, dan musik. Program-program ini dirancang untuk membantu anak mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah.
Kurikulum SPC untuk sekolah menengah lebih menantang daripada kurikulum sekolah dasar. Anak masih mempelajari mata pelajaran inti seperti bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Namun, mereka juga memiliki kesempatan untuk memilih berbagai mata pelajaran pilihan, seperti ekonomi, sejarah, dan geografi.
Setelah sekolah menengah, anak dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan di junior college, politeknik, atau universitas.
Junior college menawarkan program pra-universitas selama dua tahun yang mempersiapkan anak untuk masuk ke universitas. Politeknik menawarkan program diploma tiga tahun yang untuk berkarier di industri tertentu. Sementara universitas menawarkan program gelar empat tahun yang mempersiapkan mahasiswa untuk karier profesional.
Apa yang membedakan kurikulum SPC dengan kurikulum lain? Kurikulum ini punya 5 poin penting.
Tertarik untuk memasukkan anak ke sekolah dengan kurikulum SPC? Berikut ini daftar sekolah di Indonesia dengan kurikulum SPC.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Freepik