Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ini 7 Fakta Bayi yang Tertukar di Bogor Berdasarkan Hasil Tes DNA Mereka
Kasus bayi yang tertukar di daerah Bogor kini sudah mendapatkan kebenarannya berkat hasil tes DNA yang dilakukan. Yuk, lihat aneka faktanya!
Kasus bayi yang tertukar sudah menjalani proses tes DNA dan polisi sudah mengumumkan hasilnya. Kedua bayi tersebunyi secara resmi dinyatakan benar telah tertukar dari masing-masing orang tua aslinya.
Polisi telah mengumumkan hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat. Hasilnya kedua bayi itu dinyatakan resmi tertukar dari orang tua aslinya. Setelah menjalani sejumlah penyelidikan, hasil DNA sudah didapatkan dan mengungkap kebenarannya.
BACA JUGA: Pneumonia pada Bayi, Ini Gejala dan Cara Diagnosanya
Fakta Bayi yang Tertukar di Bogor
Ini dia sederet fakta mengenai kasus bayi yang tertukar tersebut!
1. Resmi tertukar
Seperti sudah diumumkan, kedua bayi yang tertukar di Bogor sudah resmi dinyatakan tertukar. Tes DNA sudah dilakukan dan hasilnya sudah keluar.
“Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8), dikutip dari Detik.com.
Sebelumnya, polisi sudah melakukan melakukan serangkaian penyelidikan. Diawali dengan mendatangi lokasi kejadian di rumah sakit di Kabupaten Bogor. “Perkembangan dari perkara dugaan bayi tertukar pertama kami sudah menerima aduan dari Ibu SM selalu pengadu. Selanjutnya, kami melaksanakan penyelidikan dengan melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) di tempat diduga lokasi kejadian,” ungkap AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Setelah mendatangi, polisi melanjutkan dengan memeriksa saksi-saksi, mulai dari pihak rumah sakit, seperti perawat, bidan, dokter, dan para nakes, dan juga pihak keluarga yang bayinya diduga tertukar.
2. Diselesaikan secara damai
Kasus ini pun diselesaikan secara damai dan polisi menutup kasus tersebut dengan mekanisme restoratif berkeadilan (restorative justice).
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan bahwa kasus bayi yang tertukar hingga berbulan-bulan ini sebagai kasus pertama di Indonesia.
Kepolisian dan semua pihak terkait, mulai dari Kemenko PMK, Kementerian PPPA, dan KPAI, telah berusaha mencari cara terbaik dan paling tepat untuk menyelesaikan kasus ini. Karena ini merupakan masalah kemanusiaan, maka akan lebih tepat jika diselesaikan dengan arif dan bijaksana.
“Ini adalah kejadian pertama di Indonesia tentang kejadian ini sehingga kami mencoba menyelesaikan ini di luar dari penyelidikan ini yang dilaporkan oleh Ibu S terhadap Ibu D,” ungkap Kapolres Bogor AKBP Rio.
3. Pengembalian anak dilakukan sebulan
Setelah diketahui tertukar, proses pengembalian masing-masing anak ke orang tua kandungnya akan dijalankan melalui proses satu bulan.
“Langkah-langkah penyesuaian pengembalian anak dari ibu S ke ibu D, dari ibu D ke ibu S, melalui tahapan yang disepakati,” ujar Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar, di Bogor, Jumat (25/8), dikutip dari Detik.com.
Pada tahapan pertama yang dijalankan selama sepekan, pihak Kementerian PPPA akan melakukan asesmen ke setiap anak dan keluarga. Selanjutnya, anak-anak yang tertukar akan dikeluarkan dengan keluarga baru yang merupakan keluarga kandungnya.
Setelah itu akan dilanjurkan dengan tahapan kedua, yaitu penyesuaian. “Tahapan kedua, penyesuaian anak nanti akan mulai dikenalkan dengan lingkungan yang nanti anak ini tumbuh berkembang di masing-masing keluarga orang tua kandungnya,” jelas Nahar.
Kemudian asesmen ulang akan dilakukan lagi dan terus berjalan hingga pekan keempat. Setelah itu, plus dua hari akan dilakukan penyerahan ke masing-masing orang tua biologisnya.
Fakta bayi tertukar berikutnya bisa dilihat di halaman berikutnya!
BACA JUGA: Membawa Bayi ke Bioskop, Untuk Me Time atau Bentuk Ketidakpedulian?
Cover: Detik.com
Share Article
COMMENTS