Sorry, we couldn't find any article matching ''
School Review: SMA Swasta Katolik Gonzaga
Penasaran kenapa banyak siswa yang ingin bersekolah di SMA Gonzaga meski berangkatnya harus balapan sama matahari? Cek di sini reviewnya.
Ketika grup Watsap khusus orangtua SMA Gonzaga terbentuk, saya cukup takjub begitu mendapatkan informasi mengenai domisili teman-teman seangkatan anak pertama saya. Bicara soal Depok, Bekasi, Cibubur memang jauh, sih, dari sekolah. Tapi apa kabar, hey, Cikarang dan Cengkareng?
Segitu dikejarnya sekolah di SMA swasta yang berlokasi di Pejaten, Jakarta Selatan ini? Sampai harus berangkat balapan sama matahari aja dijabanin. Anak saya saja yang di Depok berangkat 5.15. Saingan sama orang kantor. Yang di Cikarang gimana, nih?
Visi misi SMA Gonzaga: Competence, Conscience, Compassionate & Committed
Dilansir dari situs resminya, SMA Gonzaga berdasarkan Seminar Internasional Pedagogi dan Spiritualitas Ignasian (SIPEI – Seminario Internacional Sobre Pedagogía y Espiritualidad Ignacianas) yang diselenggarakan di Manresa, Spanyol pada tahun 2014, menentukan 4 nilai sebagai pilar dan latar belakang pendidikan Jesuit yaitu Competence, Conscience, Compassionate, & Comitted.
Harapannya, nih, siswa-siswi SMA Gonzaga menjadi seseorang yang comptence atau berkompeten tidak hanya dalam kekuatan akademik tetapi juga memiliki jiwa pantang menyerah (perseverantia, grit, nggetih), dan juga sehat jasmani.
Mereka juga diharapkan memiliki conscience atau hati nurani yang selain mengenal dirinya sendiri, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tepat tentang masyarakat dan segala ketidakseimbangan yang terjadi di dalamnya. Kalau sudah begini, ia seharusnya bisa menunjukkan bahwa dia reflektif, bersyukur, dan setia
Selain itu, dalam pembentukan karakter, diharapkan siswa siswi SMA Gonzaga punya rasa compassionate atau berbelas kasih bukan hanya perasaan kasih sayang untuk individu atau kelompok tapi juga yang melibatkan martabat manusia dan nilai pribadi yang dicintai Allah.
Sementara itu pendidikan baik pendidikan akademik dan karakter di sini diharapkan membantu siswa siswinya committed atau berkomitmen menunjukkan jiwa kepemimpinan yang sadar diri, ingenuity (berinovasi dan beradaptasi), penuh cinta kasih, dan memiliki jiwa kepahlawanan (memiliki visi masa depan dan berjuang untuk mewujudkannya).
Dua jalur ujian masuk
Untuk pembukaan pendaftaran SMA Gonzaga biasanya dilakukan di paruh kedua per tahunnya, sekitar bulan September hingga November. Terdapat 2 jalur pendaftaran yang tersedia, Jalur Prestasi dan Jalur Umum.
Yang punya nilai rapor untuk beberapa mata pelajaran tertentu 10 poin di atas nilai KKM sekolah asal, dipersilakan untuk mendaftar melalui Jalur Prestasi. Ujiannya tentu akan berbeda dengan Jalur Umum. Hari dan soal-soalnya dipastikan berbeda.
Apa kelebihannya masuk di Jalur Prestasi? Uang Sumbangan Pembangunan alias uang gedung diskon 50%. Namun selayaknya sekolah katolik lainnya, setiap anak sudah pasti berbeda SPP dan bulanannya. Hal ini dilihat berdasarkan background pekerjaan orangtua, yang artinya disesuaikan dengan pendapatan per bulan.
Boleh gondrong selama berprestasi
Dilihat-lihat sebenarnya untuk appearance aturannya nggak terlalu ketat di Gonzaga tu. Berdasarkan laporan pandangan mata, sejauh ini terpantau atasan seragam boleh dikeluarin. Sepatu juga nggak mesti warna tertentu seperti layaknya sekolah-sekolah lain. Bahkan untuk siswa laki-laki dengan rata-rata rapor minimal 85, diizinkan untuk berambut panjang alias gondrong.
Komitmen terhadap kejujuran dan anti kekerasan
Dua hal yang paling saya ingat saat kemarin sosialisasi pelaksanaan sekolah dengan orangtua, bahwa Gonzaga sangat menjunjung tinggi kejujuran dan anti terhadap bullying.
Karena itulah nyontek dan bully menjadi salah dua aktivitas yang mendapatkan sanksi terkeras dari semua pelanggaran. Saat mendaftar saja orangtua harus menulis tangan surat pernyataan, yang isinya bersedia anak disanksi keras jika kedapatan nyontek. Apapun itu ya, nyontek tugas terutama ujian.
Untuk pelanggaran lain seperti misalnya terlambat masuk kelas, 1 menit saja, anak tidak akan diizinkan untuk masuk 1 jam pelajaran pertama. Sebagai gantinya mereka akan mengerjakan pekerjaan sosial. Apa, tuh? Entahlah. Mungkin ngosek toilet? Hahahaha…
Terlibat narkoba juga akan menjadi pelanggaran serius yang mendapatkan sanksi keras dari Gonzaga. Mudah-mudahan nggak ada, ya, anak Gonz yang terlibat.
Kurikulum, beasiswa dan award di SMA Gonzaga
Dari hasil sosialisasi kemarin, saat ini SMA Gonzaga menggunakan kurikulum merdeka. Yang artinya di kelas XI dan XII nanti tidak lagi ada penjurusan IPA atau IPS. Mereka boleh memilih beberapa mata pelajaran tertentu secara acak, misalnya, Biologi, Ekonomi, Bahasa Jerman, dan Matematikan Lanjutan, di samping mata pelajaran wajib. Namun, diharapkan mapel yang diambil tidak berubah sampai kelas XII. Untuk itu, akan ada Psikotes di kelas X untuk membantu mereka memilih mapel-mapel sesuai minat bakatnya.
Untuk beasiswa berupa potongan uang sekolah bulanan, Gonzaga juga memiliki beberapa kategori. Nilai rata-rata rapor 90-100 sudah pasti reward-nya akan berbeda dengan mereka yang rata-rata rapornya 89-90. Selain akademik, Gonzaga juga punya Award seperti Leadership Award, Social Concerns Awards, Arts Awards hingga Library Award buat siswa yang suka membaca.
Untuk kegiatan ekstra kurikuler sendiri, SMA Gonzaga juga punya banyak, kok. Mulai dari cheerleader, basket, tari Saman, musik, pecinta alam Morester, taekwondo, tersedia. Untuk lebih lengkapnya bisa cek di sini, ya, mommies.
Share Article
COMMENTS